Keliling India di Le Meridien Jakarta
Bagi warga Jakarta, menyantap hidangan India di sebuah restoran India dapat disamakan seperti bermain petak umpet: keseruannya terletak pada pencarian restoran yang kualitasnya konsisten. Karena restoran India hanya terletak di kawasan-kawasan tertentu, dan itu pun jumlahnya tidak banyak, maka untuk dapat menyantap aneka hidangan India, seseorang harus mengeluarkan effort tertentu. Di satu sisi, proses itu menyenangkan, namun di sisi lain, butuh perencanaan tiap keinginan menyantap hidangan India itu muncul agar pengalaman bersantap yang didapat sepadan dengan usaha yang dikeluarkan.
Itulah sebabnya ketika Le Meridien meluncurkan program VAANGO – The Gastronomic Heritage of India di La Brasserie Restaurant dengan durasi yang lumayan panjang, yaitu dari 15 Juli hingga 25 Agustus, maka pencinta hidangan India pun dapat bernapas agak lega. Program ini pun tak sekadar menyajikan beberapa hidangan India ternama di meja prasmanan, namun pengunjung juga akan diedukasi dengan kekayaan kuliner India, yang walau tidak seberagam Indonesia, namun cukup memiliki variasi yang mencengangkan. “India itu setiap beberapa puluh kilometer, bahasanya berbeda, dan otomatis ragam hidangan dan bahkan agama yang dianut warganya pun berbeda,” terang Desmond Carneiro, Executive Chef Le Meridien yang lahir di Delhi dan besar di Sydney.
Tiga Tema Besar
VAANGO (dibaca: wango) terbagi dalam tiga tema besar, yaitu dari 15 – 28 Juli, yang dihidangkan adalah ragam menu dari utara dengan mendatangkan Chef Ashwani Mall dari The Westin Pune Koregaon Park. Kemudian dari 29 Juli – 11 Agustus giliran aneka hidangan dari Goa dengan menghadirkan Chef Gurudas Shantaram Mandekar dari W Goa. Etape terakhir, yaitu 12 – 25 Agustus perjalanan menikmati India akan ditutup dengan ragam hidangan dari kawasan selatan India dengan menghadirkan Chef Sathya Narayana Chary dari Sheraton Grand Bengaluru Whitefield Hotel & Convention Center.
“Hidangan dari utara India pada dasarnya merupakan ragam masakan dari dapur kerajaan Mughal yang pernah menguasai kawasan tersebut selama berabad-abad. Mughal sendiri adalah keturunan Persia, sehingga hidangan khas India utara memiliki ciri tidak terlalu pedas dan diolah dengan metode slow cooking,” jelas Chef Ashwani Mall dalam pembukaan VAANGO. “Banyak menu yang akan ditampilkan di La Brasserie Restaurant juga memerlukan proses memasak selama dua hari,” tambahnya.
Sedangkan ciri hidangan Goa, karena letaknya di tepi pantai, adalah maraknya penggunaan seafood dan santan. Itulah sebabnya pada 4 Agustus, La Brasserie menggelar Sunday Brunch di tepi kolam renang pukul 12:00 hingga 16:00 seharga Rp 495.000++ dengan menyajikan seafood barbecue. Sedangkan bagi para vegetarian atau yang sedang mengurangi menyantap daging, datanglah ketika berlangsung program yang menampilkan ragam hidangan dari selatan India yang didominasi masakan vegetarian.
Kata “vaango” sendiri diambil dari bahasa Tamil yang dapat diterjemahkan bebas menjadi “silakan”. Jadi silakan datang ke La Brasserie Restaurant selama VAANGO berlangsung untuk makan siang atau makan malam ala prasmanan. Untuk makan siang, harga per orang adalah Rp 375.000++ dan makan malam Rp 395.000++. Untuk reservasi, hubungi (021) 2513131 atau layangkan email ke jktmd.dining@lemeridien.com.