TOP

Nihiwatu, Hotel Terbaik di Dunia

Nihiwatu yang berlokasi di Pulau Sumba dinobatkan sebagai hotel terbaik di dunia oleh para pembaca Travel + Leisure di seluruh dunia dalam ajang World’s Best Awards yang digelar tahunan.

Kesuksesan Nihiwatu ini sekaligus menjadi tanda pergeseran tren berwisata para pelancong masa kini yang mulai mencari kemewahan baru, pengalaman berbeda, aktivitas yang sarat dengan sentuhan budaya lokal, unsur filantropi, dan pengalaman personal yang memberikan kombinasi pengalaman petualangan dan keseruan.

Pemilik Nihiwatu, Chris Burch menjelaskan, “Basis kemewahan di ranah hospitality kini bergeser. Kemewahan tak hanya sekadar nuansa di resor, tapi telah berevolusi menjadi sebuah pengalaman pribadi bagi para tamu. Itinerary yang dirancang khusus, menemukan jati diri dalam pengalaman pribadi, pengalaman tak terduga, dan rasa ingin tahu yang kuat dalam menjelajahi dunia, adalah kemewahan baru yang dicari wisatawan modern. Kami sangat beruntung telah mencapai dan bahkan melebihi semua yang telah kami targetkan dari konsep Nihiwatu ini.”

“Penobatan Nihiwatu sebagai Resor Terbaik di Dunia menjadi momen yang membanggakan tidak hanya bagi Nihiwatu, tetapi juga untuk masyarakat Sumba dan Indonesia. Kami memperluas pemahaman kami mengenai persepsi umum akan sebuah ‘resor surgawi’, dan kini telah menciptakan sebuah destinasi yang memiliki rekam jejak geografi yang kuat, ruang gerak yang sangat luas, yang memungkinkan para tamu untuk berkelana di keliaran alam Sumba,” tambah James McBride, Managing Partner Nihiwatu.

 

Berbagi dengan masyarakat Sumba

Setelah melalui proses renovasi secara menyeluruh dan kemudian dibuka kembali pada 2015, Nihiwatu telah memikat berbagai wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Pulau Sumba yang dapat dicapai dengan hanya 50 menit penerbangan dari Bali ini memiliki pantai privat dengan ombaknya yang indah. Diakuisisi oleh Chris Burch yang menggandeng hotelier McBride pada 2012, Nihiwatu kemudian dikembangkan menjadi sebuah destinasi di mana petualangan dan kemewahan mutlak dipadukan bersama dengan unsur-unsur budaya lokal, di sebuah lingkungan yang eksotis dan otentik.

Melalui inisiatif filantropis Chris Burch, kini sebagian dari keuntungan Nihiwatu disumbangkan ke Yayasan Sumba (Sumba Foundation), yang didirikan oleh pendiri Nihiwatu, Claude Graves, dan Sean Downs pada 2001. Selama menginap, para tamu diperkenalkan kepada Yayasan Sumba dan usaha-usahanya melalui sebuah presentasi yang kuat dan film pendek. Tidak sedikit diantara para tamu tersebut yang kemudian menjadi donor bagi yayasan.

Selama 14 tahun terakhir, Yayasan Sumba telah mendirikan empat klinik kesehatan dan mengembangkan lebih dari 100 sumur dan pos air. Saat ini, yayasan juga sedang menjalankan program perbaikan asupan gizi bagi anak-anak dan telah memperbarui dan mendukung 15 sekolah dasar, serta memberikan makan siang bagi lebih dari 1.000 anak sekolah selama dua kali seminggu.

Nihiwatu kini juga sedang menyiapkan rencana ekpansinya lebih lanjut untuk merealisasikan peluang-peluang yang didasari oleh doktrin The Edge of Wildness. Dalam waktu dekat, ekspansi Nihi Resorts akan memperkenalkan sebuah konsep resor yang identik dengan resor yang mengutamakan pelayanan tak tertandingi dan pengalaman tak berujung. Sebuah konsep yang mengusung tempat yang lebih besar dan lebih murah sehingga para pelancong dapat menikmatinya dengan biaya yang lebih hemat.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.nihi.com dan @nihiwatu di Facebook dan Instagram.