Panorama Tours Ajak Berwisata Sejarah
Ternyata Jakarta menyimpan banyak sejarah yang sangat menarik untuk diketahui lewat beragam museumnya. Inilah yang melatari Panorama Tours untuk kemudian menawarkan sebuah program untuk mengenalkan sejarah Indonesia yang ada di Jakarta. Jakarta Daily Sightseeing Tours,begitu sebutan program yang dikelola bersama anak perusahaannya, Gray Line, ini. Walau baru diluncurkan, namun ide ini digagas sekitar 30 tahun lalu oleh Adhi Tirtawisata, pendiriPanorama Group, yang ingin berkontribusi untuk pariwisata Jakarta dan masyarakatnya.
“Sekitar 30 tahun saya melakukan perjalanan seperti yang kita lakukan siang ini. Saya melakukan survey ke berbagai obyek yang ada di kota Jakarta dan merangkainya menjadi sebuah itinenary untuk disuguhkan kepada para wisatawan asing yang ingin mengenal Jakarta. Jadi inilah salah satu bentuk apresiasi dan kontribusi saya untuk Jakarta,” ujar Adhi Tirtawisata di sela-sela Jakarta Daily Sightseeing Tours.
The Old Batavia
Ada banyak program yang ditawarkan dalam Jakarta Daily Sightseeing Toursini, di antaranya Glory Morning Tour, Golden Jakarta Tour, Dreamland Tour, Thousand Island Resort, dan The Old Batavia. Adhi mengakui saat ini kebanyakan orang tidak terlalu memahami sejarah Jakarta. “Kebanyakan orang tidak mengetahui tentang sejarah Jakarta, mereka hanya tahu kalau Jakarta ini tempat shopping. Makanya kita membuat program Jakarta Daily Sightseeing Tours ini, yaitu dengan mengunjungi obyek-obyek wisata yang patut dilihat oleh wisatawan,” tutur Adhi.
Menggunakan bus nyaman Gray Line berkapasitas 20 orang, The Old Batavia Tour dimulai dari Gedung Panorama di Jl. Tomang Raya. Tujuan pertama adalah Museum Nasional. Di museum yang dibangun pada 1862 ini, peserta diajak ke salah satu bagian dari museum yang memberikan pengetahuan bagi pengunjung mengenai etnografi berbagai daerah di Indonesia. Bagi yang belum pernah ke sini, Museum Nasional juga memuat koleksi dari berbagai suku yang ada di Indonesia, seperti pakaian tradisional, alat musik tradisional, maket rumah adat, dan sebagainya.
Setelah mempelajari budaya Indonesia di Museum Nasional, perjalanan dilanjutkan ke Glodok, yang merupakan Chinatown-nya Jakarta. Namun karena padatnya arus lalu lintas, bus tidak dapat berhenti, sehingga Glodok hanya dapat dilihat dari dalam bus. Hal ini sangat disayangkan, karena di daerah Glodok terdapat sebuah vihara yang sangat terkenal, yaitu Petak Sembilan yang dibangun sekitar 1650 dan merupakan pusat ibadah masyarakat Tionghoa di Jakarta.
Kota Tua adalah tujuan selanjutnya. Terdapat banyak museum di kawasan Kota Tua, seperti Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, Museum Wayang, Museum Sejarah Jakarta, dan sebagainya. Namun kali ini Museum Sejarah Jakarta yang menjadi tujuan peserta. Museum Sejarah Jakarta atau yang dikenal sebagai Museum Fatahillah dibangun pada abad ke-16. Dengan luas bangunan sekitar 1300 meter persegi, pengunjung dapat melihat peninggalan sejarah seperti peta, barang-barang antik, perkakas unik, dan beberapa porselen. Di museum ini terdapat pula penjara yang tingginya hanya 90 sentimeter, sehingga tahanan harus berjongkok ketika berada di dalamnya.
Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi tujuan akhir dalam tur ini. Di pelabuhan yang berumur sekitar 500 tahun ini berjajar perahu tradisional Phinisi buatan Tanaberu di Tanjung Bira, Sulawesi Selatan. Pada masa Kerajaan Pajajaran, konon pelabuhan ini merupakan tempat yang penting bagi perdagangan dunia. Bahkan hingga saat ini, pelabuhan ini masih menjadi salah satu tempat yang penting untuk jalur perdagangan kapal-kapal dari seluruh Indonesia.
Kesiapan Jakarta Daily Sightseeing Tours
Semakin banyaknya yang tertarik dengancity tour ini, Gray Line sebagai pegiat Jakarta Daily Sightseeing Tours juga mempersiapkan banyak hal, salah satunya yang terpenting adalah fasilitas. “Kita punya armada dengan kapasitas tujuh orang. Kalau memang orangnya lebih dari kapasitas armada yang kita miliki, maka kita akan menggunakan armada dari White Horse. Kebetulan Gray Line dan White Horse memang satu grup perusahaan, sehingga tidak sulit untuk bekerja sama,” jelas Natalie, tour guide dari Gray Line.
Selain rute-rute di atas, Gray Line juga merencanakan penambahan rute pada The Old Batavia Tour. “Kami akan mengembangkan rutenya, berhubung masih banyak museum di Jakarta yang belum termasuk di dalam rute yang sudah ada di The Old Batavia Tour. Selain itu, tempat-tempat menarik yang dilewati dalam paket tur ini, seperti Mangga Dua, Pasar Baru, Sarinah, juga akan menjadi daya tarik sehingga akan dimasukkan. Kami ingin menambah destinasi yang benar-benar ikonnya Jakarta,” ujar Tiodora Bonardy, Sales & Marketing Director White Horse Group.
Jakarta Daily Sightseeing Tours tak hanya ditujukan bagi wisatawan, tapi juga wisatawan lokal dan warga Jakarta sendiri yang ingin lebih mengenal kota mereka.