
Traveling ke Seoul? Kunjungi 7 Lokasi Favorit Ini
Seoul memiliki sejarah yang bisa dirunut mulai 18 SM hingga perkembangannya sebagai kota modern. Tak banyak kota di dunia yang masih memiliki istana megah berumur ratusan tahun yang berdiri di samping gedung pencakar langit. Entah singgah di Seoul untuk pertama kali atau kesepuluh kalinya, selalu ada tempat menarik yang bisa dikunjungi.
Gwangjang Market
Pasar tradisional terbesar dan tertua di korea ini memiliki beragam jenis makanan. Waktu terbaik ke sini adalah malam hari ketika ratusan kios mulai riuh menjual berbagai makanan khas setempat. Jam operasinal pasar pukul 11:00 – 22:00.
Tosokchon (Chebu-dong)
Terkenal sebagai restoran yang menyajikan samgyetang (sup ayam ginseng) terbaik di Seoul, restoran ini menyajikan samgyetang dengan ayam biasa maupun ayam hitam dengan harga mulai 15.000 won per porsi. Jam operasional pukul 10:00 – 22:00.
Hongdae
Berlokasi di dekat Hongik University, kawasan ini merupakan daerah yang dipenuhi kafe unik, galeri nyaman, toko aksesori dan fashion, pasar seni, serta restoran yang banyak difavoritkan anak muda Korea. Hongdae juga sering menggelar berbagai acara budaya unik. Jangan lewatkan berburu suvenir unik di Free Market setiap Sabtu dan Hope Market setiap Minggu pukul 13:00 – 19:00.
Insadong
Merupakan jalanan yang membentang 700 meter antara Angukdong Rotary dan Tapgol Park. Di masa Dinasti Joseon, tempat ini didominasi tempat studi para seniman. Kini Insadong populer sebagai pusat kesenian dan tempat belanja suvenir khas Korea, seperti kipas, hanji (kertas tradisional korea) dan hanbok (pakaian tradisional).
N Seoul Tower
Berada di Gunung Namasan, menara setinggi 237 meter ini dapat diakses dengan cable car (tiket 8.000 won) dari Namsan Cable Car Station. Setiba di puncak, pengunjung dapat naik lift ke ruang observatori untuk menikmati pemandangan. Di sini terdapat ribuan gembok dalam aneka warna dan ukuran yang terpasang di pagar pengaman.
Bukchon Hanok Village
Selama pemerintahan Dinasti Joseon, keluarga bangsawan dan pejabat tinggi menobatkan Bukchon sebagai rumah mereka. Desa ini terdiri dari hanok, rumah tradisional Korea dengan atap keramik dan pemanas ruangan yang kebanyakan sudah berusia 600 tahun.
Seoul Museum of Chicken Art
Bila mengunjungi Bukchon Hanok Village, sempatkan mampir di galeri (tiket masuk 3.000 won) yang menampilkan berbagai kisah budaya mengenai ayam dari seluruh dunia. Misalnya, di Korea ayam dianggap sebagai simbol untuk mengusir roh jahat dan membawa kemakmuran keluarga.