
Menanti Pentas Sound of Music di Jakarta
Para pecinta literatur klasik tentu tidak akan pernah lupa dengan buku karangan Howard Lindsay dan Russel Crouse yang berjudul The Sound of Music. Dirilis pada tahun 1949, cerita tentang kebaikan hati biarawati pengasuh anak-anak yang mengubah hidup sebuah keluarga tersebut kemudian semakin dikenal dunia dengan adaptasinya ke layar lebar.
Tahun ini, masyarakat Jakarta berkesempatan untuk menyaksikan seni teater musikal bertajuk The Sound of Music yang digubah oleh Andrew Llyod Webber dan David Ian dari kelompok teater Really Useful Group yang berbasis di London, Inggris.
Pementasan ini direncanakan berlangsung dari 6-11 Oktober 2015 di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta dan dipromotori oleh Sorak Gemilang Entertainment.
Meski baru akan diselenggarakan lima bulan lagi, namun pada Senin (8/6), pihak Sorak Entertainment sudah mengundang media untuk mengumumkan rencana penyelenggaraan teater yang mereka klaim akan berlangsung megah ini.
Bertempat di Skeeno Hall, Gandaria City, Jakarta, pihak Sorak Gemilang Entertainment yang diwakili oleh Mervi Sumali dan Regina Novalita, mengatakan kalau The Sound of Music adalah paket hiburan non konser pertama yang ditampilkan oleh Sorak Entertainment.
“Sebelumnya kami pernah menampilkan acara non konser seperti temu Caesar Milan dan aksi musikal Hi-5 dan Barbie. Ini adalah teater musikal pertama bagi Sorak, tentu saja persiapannya lebih rumit,” jelas Regina.
Tantangan mendatangkan teater ini tak sekadar peralatan berat berupa properti teater dalam 10 kontainer dan 80 kru dari London, tapi juga soal kesepakatan dengan Really Useful Group yang akhirnya bersedia mementaskan teater di Jakarta.
Membujuk Webber ke Jakarta
Tahun lalu, Mervi menyaksikan penampilan perdana The Sound of Music di Singapura. Sejak saat itu ia menghubungi Webber untuk memintanya tampil di Jakarta. Permintaan tersebut ditolak berulang kali, karena Webber belum yakin dengan lokasi teater dan antusias penonton teater di Indonesia.
Hingga beberapa bulan yang lalu, akhirnya Webber yakin kalau The Sound of Music yang berdurasi 2 jam 30 menit dengan bahasa Inggris ini bisa digelar di Indonesia.
“Tim mereka langsung mengadakan survei di Jakarta. Intinya kini mereka percaya kalau seni bisa diterima di Jakarta,” ujar Mervi.
Pemilihan lokasi pementasan lebih dikarenakan Ciputra Artpreneur Theater yang berkapasitas 1.200 bangku memiliki kualifikasi untuk menggelar teater The Sound of Music.
Seluruh produksi panggung The Sound of Music akan dikerjakan sepenuhnya oleh Really Usefull Group. Namun, Indonesia akan menyumbang aktor pemeran figuran dan dua pemeran karakter Frederich dan Louisa. Dua pemeran tersebut akan diaudisi dalam sebuah ajang yang diselenggarakan oleh Sorak Entertainment dan Really Useful Group pada 22-24 Juni di Gandaria City.
“Really Useful Group memang selalu memilih setiap anak di tiap negara yang mereka kunjungi untuk bermain salah satu karakter di The Sound of Music. Mereka yang beruntung akan mengikuti pelatihan satu minggu di China hingga siap tampil pada Oktober nanti,” kata Mervi.
Tidak ada kode berbusana khusus untuk menonton teater ini, tapi para pengunjung wajib membeli tiket pertunjukan The Sound of Music yang dijual diawal mulai dari harga Rp720.000 hingga Rp2,9 juta.
Jika tiket awal sudah habis, tiket selanjutnya akan dijual mulai dari harga Rp800.000 hingga Rp3,7 juta. Total tiket The Sound of Music yang dijual oleh Sorak Entertainment sebanyak 9.000 lembar tiket
Informasi lebih lanjut bisa mengakses soundofmusicjkt.com
Sumber: cnnindonesia.com
Foto: lifestyleasia.com