TOP

Menikmati Seni Berteman Sawah

Memasuki lobi mungil Alaya Ubud bagai bertandang ke rumah sahabat lama. Tak hanya hangat dan penuh senyum dari para staf yang bertugas, namun lobinya yang mungil dan sederhana pun bagai ruang tamu rumah seseorang. Bagai proses mengenal seseorang, semakin jauh melangkah ke dalam, maka karakter resor asri ini semakin menampakkan dirinya. Perjalanan dari lobi menuju kamar, para tamu bagai diantar menjauh dari Ubud yang ramai dan hiruk-pikuk, ke Ubud yang asri dan penuh karya seni.


 

Seni di Sana-Sini

Eksterior bangunan resor ini – yang tidak tampak dari jalan – adalah aksen susunan bilah bambu yang tak hanya membuat tampilan lebih eksotis, tapi juga membuat para penghuninya lebih betah karena menangkal sinar matahari untuk masuk ruangan sehingga teras dan kamar selalu sejuk. Pintu-pintu di sejumlah 60 kamarnya dibuat menyerupai tekstur rumah lebah, yaitu tidak rata namun dipahat dengan bentuk bulatan besar-besar. “Pintu ini mengadaptasi sarang lebah,” begitu jelas staf Alaya Ubud, yang mungkin sudah menjawab pertanyaan yang sama ratusan kali sebelumnya.

Memasuki kamar, di sisi dinding ranjang terdapat hiasan dari bambu pengganti lukisan. Bentuknya memang sekilas seperti lukisan, namun bila dilihat dari dekat, merupakan kerajinan yang terbuat dari potongan bambu yang diatur dan diwarnai sedemikian rupa sehingga membentuk siluet kawanan burung yang sedang hinggap di ranting pohon. Alaya Ubud seakan ingin mengingatkan para tamunya bahwa Ubud memang tempat untuk menikmati seni, selain sejarah panjangnya juga dipenuhi seniman Bali dan mancanegara yang terkenal. Tak heran bila di tahun ini Alaya Ubud dinominasikan sebagai salah hotel desain terbaik di Asia Pasifik dalam ajang International Hotel & Property Awards 2014.

Setiap kamar memiliki balkon yang menghadap ke sawah. Pemandangan Ubud yang identik dengan sawah membuat Alaya Ubud memanjakan para tamunya dengan hamparan sawah di luar kamar. Agar kegiatan menikmati sawah lebih nyaman, di setiap balkon dilengkapi meja, kursi, dan sofa. Alat pemanas air pun tersedia, lengkap dengan teh dan kopi serta krim dan gula untuk diseduh selagi bersantai di kamar yang juga dilengkapi akses Wi-Fi gratis. Bila lapar, karena resor juga memiliki restoran bernama Petani yang menyajikan aneka hidangan Bali dan internasional, maka bisa tinggal memesan dari kamar. Namun, karena selama empat hari dalam seminggu mulai pukul 19:30 Petani menghibur para tamunya dengan berbagai suguhan musik hidup, maka duduk-duduk di restoran semi terbuka ini dapat dijadikan pilihan melewatkan malam.


 

Menikmati Klepon

Setelah lelah memasuki galeri dan museum seni yang bertaburan di Ubud, kembalilah ke hotel menjelang sore untuk menikmati berbagai perawatan tubuh di Dala Spa yang telah memenangkan berbagai penghargaan bergengsi. Dalam bahasa Sansekerta “dala” berarti daun dan sebagai bagian dari siklus kehidupan, daun yang gugur selalu akan tumbuh kembali. Bertempat di rumah paviliun semi terbuka, Dala Spa menawarkan berbagai perawatan tubuh yang inovatif, salah satunya Manis Klepon.

Terinspirasi dari jajan pasar asal Jawa Tengah, perawatan tubuh selama dua jam ini menggunakan bahan-bahan klepon. Diawali dengan pembersihan kaki menggunakan irisan jeruk nipis dan potongan sereh, perawatan dilanjutkan dengan peluruhan sel-sel mati menggunakan parutan kelapa yang ditaburi gula merah. Ternyata gula merah berperan membantu pengangkatan sel-sel mati lebih optimal. Setelah kulit kembali bersih, sekujur tubuh diolesi dengan masker tubuh yang terbuat dari pandan dan lanjut mandi di air yang diberi air rebusan pandan dan taburan tujuh jenis bunga. Perawatan diakhiri dengan pijat menggunakan teknik tradisional Bali selama satu jam.

Setelah tubuh segar kembali, sambil menghirup teh jahe panas, para tamu pun disuguhi dua buah klepon manis. Klepon ala Bali ternyata berbeda dengan klepon Jawa. Klepon Bali ukurannya lebih kecil dengan bentuk yang tidak bulat sempurna seperti klepon Jawa. Isi gula merahnya pun lebih cair sehingga sehingga untuk mengunyahnya harus dalam keadaan mulut tertutup.


 

FIND ME

Alaya Ubud
Jl. Hanoman, Ubud
T. (0361) 972 200
www.alayaubud.com