TOP

Great Barrier Reef di Australia Alami Kerusakan

Sebuah studi dari ARC Center of Excellence for Coral Reefs Study memperlihatkan hasil yang mengejutkan tentang kondisi koral di Great Barrier Reef Australia yang terkenal sebagai kawasan konservasi yang sangat dilindungi.

Dilaporkan 93 persen dari 2.300 kilometer deretan koral di kawasan itu mengalami kerusakan berupa pemutihan. Kerusakan ini bisa terjadi karena alga yang tumbuh di dalam koral menggerus warna yang ada pada koral. Fenomena ini bisa terjadi akibat adanya peningkatan suhuh air laut dan efek perubahan cuaca ekstrim.

“Proses pemutihan ini terjadi pada 1.000 kilometer di region utara Port Douglas hingga Selat Torres di antara Australia dan Papua Nugini,” terang Andrew Baird, dari ARC Center.

“Pada beberapa bagian jumlah terumbu karang yang mati diperkirakan sekitar 90 persen. Saat pemutihan ini terjadi akan mempengaruhi hampir semua spesies karang termasuk karang yang sudah tua. Karang yang lambat tumbuh kemungkinan akan butuh waktu puluhan tahun untuk tumbuh atau akan mati sama sekali,” lanjut Andrew.

Terumbu karang yang mengalami kerusakan terparah adalah di kawasan utara yang justru menjadi bagian terpenting untuk pariwisata Australia. Dari hasil survei yang dilakukan, terumbu karang di tempat ini 81 persennya mengalami kerusakan dan berada dalam status sangat parah.

El Nino diperkirakan menjadi penyebab utama kerusakan ini, sama seperti yang terjadi di Hawaii dan Fiji. Adanya fenomena badai El Nino ini ditandai dengan semakin hangatnya temperatur air laut di SAmudera Pasifik yang berakibat rusaknya terumbu karang di kawasan tersebut.

Saat ini wisata di Great Barrier Reef telah menyumbangkan 3,9 milyar dolar Amerika bagi Australia dan mempekerjakan sekitar 70.000 orang.

 

Sumber dan foto: cnn.com