7 Alasan Harus ke Adana Bila ke Turki
Istanbul selalu dijadikan gerbang masuk ketika ingin menjelajahi Turki, apalagi tersedianya ragam pilihan penerbangan ke kota terpenting dan terbesar di negara ini. Namun, pintu masuk Turki tak hanya Istanbul ataupun Ankara, sang ibu kota, ada kota Adana di selatan Turki yang dekat dengan pesisir Mediterania. Gaung Adana belum terlalu signifikan di kalangan pejalan, namun beberapa tahun mendatang kota ini diperkirakan akan menarik perhatian dunia pariwisata. Inilah tujuh alasan Adana juga menarik selain sebagai destinasi terbaru di Turki.
- Masjid Terbesar di Turki
Jika Istanbul memiliki Hagia Sophia, Adana punya Masjid Sentral Sabanci yang diakui sebagai masjid terbesar di Turki saat ini, bahkan di kawasan Timur Tengah. Bayangkan saja, masjid dengan enam menara dan delapan pilar pendukung di bagian dalam ruangan ini dapat menampung hingga 28.500 umat. Bangunan sakral yang aktif beroperasi sejak 1998 silam terlihat masif dari segi ukuran juga desain. Dibangun di atas lahan miliki komunitas Armenia, ikon kota Adana ini tak hanya memukau dari tampak luar saja, tapi bagian dalamnya juga mencitra keindahan melalui langit-langit tinggi yang dihiasi kaligrafi karya Huseyin Kutlu, keramik-keramik berwarna cantik, serta lukisan buatan Nakkas M. Semih Irtes. Masjid Sentral Sabanci terbuka bagi siapa saja, baik bagi umat yang ingin salat ataupun wisatawan yang ingin berkunjung. Bagi pengunjung wanita, diharapkan mengenakan kerudung, jika tidak membawa, pihak masjid dapat meminjamkannya secara gratis di pintu masuk. Suasana sekitar masjid juga menyenangkan untuk dikitari, wisatawan dapat menikmati keasrian Taman Merkez atau menyusuri tepian Sungai Seyhan.
- Jembatan Batu Tertua
Berbeda dengan Jembatan Bosphorus, jembatan suspensi di Istanbul yang berada di atas Selat Bosphorus, Jembatan Taşköprü tampak sederhana namun masih kokoh berdiri di atas Sungai Seyhan sejak abad ke-2. Taşköprü yang diartikan sebagai jembatan batu, merupakan jembatan Romawi yang memegang peranan penting dalam rute perdagangan dari Laut Mediterania ke Anatolia dan Persia di masa lalu. Dulunya, jembatan ini bisa dilewati kendaraan bermotor, namun demi menjaga kelestarian salah satu jembatan tertua di dunia ini, sejak 2007 pemerintah kota Adana melarang kendaraan bermotor untuk melintas, walau masih terlihat pengedara sepeda motor yang nekat melewati jembatan untuk memotong jalan. Yang membuat jembatan batu sepanjang 310 meter ini menarik karena pemandangannya, satu sisi menghadap langsung ke Masjid Sentral Sabanci, sisi lain menawarkan suasana kota belum terlalu banyak dihuni bangunan bertingkat tinggi. Dengan lebar jembatan mencapai 11 meter lebih, pengunjung leluasa menelusuri jembatan ditemani kawanan burung yang kerap berterbangan dekat situ, serta penjual barang-barang perkakas. Jika datang di malam hari, jembatan ini terlihat cantik dengan lampu warna-warni.
- Suasana Kota yang Menyenangkan
Mengingat eksistensi Adana sebagai tujuan wisata belum terlalu pesat membuat kota ini terasa menyenangkan untuk dinikmati, karena minimnya jumlah turis mancanegara, kebanyakan pelancong lokal yang ditemui sepanjang perjalanan. Di samping itu, Adana secara umum termasuk kota yang santai, tanpa ada hiruk-pikuk lalu lintas, sehingga wisatawan lebih tenang untuk menghayati kota ini sambil menyusuri Sungai Seyhan, mengunjungi taman-taman kotanya, atau memasuki jalan-jalan kecil di sekitarannya. Penggemar fotografi jalanan dapat memanfaatkan kesempatan untuk berburu foto-foto menarik di sini, apalagi warga Adana terlihat bersahabat dan ramah terhadap pendatang. Satu hal menyenangkan dari kota Adana adalah menemukan kebiasaan orang-orang lokal, kebanyakan kaum bapak yang duduk santai di taman kota sembari menikmati teh Turki yang disajikan di gelas mini berlekuk yang khas itu. Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan seperti penduduk lokal dengan menikmati sore sambil menyeruput teh Turki yang otentik dengan gula batunya.
- Lebih Murah
Bujet menjadi hal penting yang diperhatikan para pejalan dan Adana memberi keuntungan bagi mereka yang terbatas dalam hal bujet. Biaya hidup di Adana jauh lebih murah dibandingkan Istanbul yang sudah turistik. Contoh sederhana dilihat dari biaya sekali makan, di restoran sederhana di Adana membutuhkan biaya rata-rata sekitar 15 lira Turki, sedangkan di Istanbul rata-rata 20 lira Turki. Untuk minuman soda ataupun air mineral, perbedaan harga bisa mencapai 30 persen. Untuk penginapan, Adana menawarkan ragam pilihan hotel, baik hotel lokal maupun yang sudah terjaring dengan grup hotel internasional, seperti Sheraton dan Hilton. Sebagai gambaran, harga menginap semalam di hotel bintang tiga di Adana mulai dari Rp 400.000, hotel bintang empat mulai dari Rp 600.000, dan hotel bintang lima mulai dari Rp 800.000. Jika dibandingkan dengan Istanbul, perbedaan harga berkisah 15-20 persen lebih murah di Adana.
- Kebab Adana
Di Turki, ada dua kota yang terkenal sebagai kota kebab, yaitu Adana dan Urfa. Namun, kebab Adana lebih populer dibanding Urfa, bahkan menjadi favorit di kota-kota lainnya. Kebab Adana terbuat dari daging sapi atau biasa dikombinasikan dengan daging kambing, kemudian dicampur dengan bawang merah, bawang putih, dan aneka rempah-rempah, kemudian dibakar menggunakan tusuk daging yang terbuat dari besi tebal. Yang membuat kebab Adana berbeda adalah rasanya yang lebih bervariasi dengan aneka bumbu dan sedikit pedas dengan campuran cabai merah yang dipanggang serta paprika. Kebab Adana biasa dihidangkan bersama roti canai dan aneka saus dan sayuran segar serupa salad. Salah satu restoran kebab Adana yang populer di kota ini adalah Kaburgacı Yaşar (Yavuzlar Mh. 4070. Sk. No:27 Akşamtaş Toki İş Merkezi D/1) yang selalu ramai saat jam makan siang. Yang menarik, pengunjung bisa melihat lebih dekat proses pembuatan kebab melalui dapur terbuka dekat tempat makan, di mana berjajar tusukan kebab yang sedang dibakar.
- Pintu Masuk Menuju Kota-kota di Selatan Turki
Selain sebagai kota wisata yang mulai dilirik wisatawan, Adana berperan sebagai pintu masuk untuk menuju kota-kota menarik lainnya di kawasan selatan Turki, seperti Konya, Antalya, Aspendos, dan Demre. Melalui perjalanan darat beberapa jam melewati Pegunungan Taurus yang masih diselimuti salju saat Februari, wisatawan bisa dengan mudah mengunjungi kota Konya yang terkenal dengan Museum Mevlâna, yaitu museum yang berdiri di atas pondok tempat pengajaran penari sufi juga makam dari Jalal ad-Din Muhammad Rumi atau dikenal juga dengan Mevlâna, sosok yang menciptakan tarian sufi yang terkenal dengan gerakan memutar. Dari Konya, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan menuju kota Antalya yang eksotis dengan latar pesisir Mediterania, menikmati senja dengan mengitari kawasan Kota Tua-nya yang antik. Tidak hanya Antalya, wisatawan dapat pula mengunjungi Aspendos untuk melihat lebih dekat Teater Antik Aspendos yang masih terlihat utuh walau dibangun pada 155 SM atau mengunjungi Myra, kota kuno Yunani di kota Demre yang terkenal dengan dinding batu tempat makam para petinggi pemerintah zaman itu.
- Akses Mudah dari Jakarta
Adana yang masih segar di ranah pariwisata ternyata mudah untuk diakses dari Jakarta menggunakan Qatar Airways. Maskapai penerbangan terbaik tahun 2017 versi Skytrax ini membuka rute penerbangan Jakarta-Adana dengan transit di Doha sejak November 2017, di mana penerbangan ini dioperasikan menggunakan Airbus A320 yang menyediakan 12 kursi di Kelas Bisnis dan 132 kursi di Kelas Ekonomi. Penerbangan rute ini (Doha-Adana) tersedia tiga kali dalam seminggu, yaitu pada Senin, Kamis, dan Sabtu, dengan jadwal keberangkatan dari Doha pada 07:20 dan tiba di Adana pada 11:25, sedangkan penerbangan sebaliknya, berangkat dari Adana pada 12:25 dan tiba di Doha pada 16:15. Kehadiran rute terbaru dari Qatar Airways ini memberi jangkauan luas bagi wisatawan yang ingin menjelajah sisi lain Turki yang tidak melulu seputar Istanbul, Ankara, dan kota-kota wisata populer lainnya di sisi utara.