Selain kota tuanya yang impresif, berikut lima tempat lain yang juga menarik untuk dikunjungi ketika berada di Praha

DINDING LENNON

Berlokasi di jalan yang tidak terkenal dan jauh dari keramaian turis, setiap inci dari dindingnya dihiasi grafiti indah yang terinspirasi dari kisah hidup John Lennon dengan lirik-lirik lagu Beatles. Wajah John Lennon adalah yang pertama kali digambar pada dinding seberang kedutaan Perancis, sebagai bentuk simpati setelah ia terbunuh pada Desember 1980. Tak lama kemudian dinding itu menjadi wadah ekspresi politik masyarakat setempat yang memprotes rezim komunis yang berkuasa.

PETRIN HILL

Dapat diakses dari Ujezd dengan naik kereta funicular, Petrin Hill hampir seluruhnya berupa taman bunga dan lapangan rumput, sehingga banyak warga ke sini untuk berpiknik dan olahraga. Di bukit ini juga terdapat Petrin Tower (versi mini Menara Eiffel), Mirror Maze (labirin kaca), Memorial to the Victims of Communism (patung-patung yang tubuhnya terkoyak), dan Church of Saint Michael the Archangel.

SEX MACHINES MUSEUM

Berada tak jauh dari Old Town Square, museum tiga lantai yang kontroversial ini memajang berbagai alat bantu mekanis untuk melakukan hubungan seksual, berikut demo penggunaannya. Beberapa peralatan berasal dari abad 16, selain terdapat sepatu yang pernah dikenakan pekerja seks Yunani, peralatan seks untuk di penjara wanita di Jerman, dan beberapa film dewasa yang dibuat pertama kali di dunia.

JOSEFOV

Perkampungan Yahudi antara Old Town Square dan Sungai Vltava ini telah ada sejak abad 13, ketika orang-orang Yahudi dipaksa meninggalkan properti mereka untuk tinggal di area ini. Selama berabad-abad mereka dilarang menghuni daerah lain di Praha. Seiring waktu Yahudi pendatang dari Moravia, Jerman, Austria dan Spanyol pun turut bergabung, sehingga kawasan ini semakin  ramai dan kawasan sempat ditata ulang.

KAMPA ISLAND

Dinobatkan sebagai salah satu pulau tercantik dan paling romantis di dunia, Kampa Island di Sungai Vltava ini terpisah oleh Devil’s Stream dari Lesser Town. Karena sering banjir, hingga abad 16 hanya ada taman dan beberapa penggilingan pad di pulau seluas 2,6 hektar ini. Setelah sisa-sisa bangunan dari kebakaran di Lesser Town pada 1514 digunakan untuk membendung sungai dan melindungi rumah dari banjir, pemukiman yang tadinya dihuni warga tak mampu ini pun mulai diminati kaum bangsawan dan tokoh terkenal lainnya.