Buleleng Kembangkan Konservasi Laut
Pemerintah Kabupaten Buleleng kini tengah fokus mengembangkan pariwisata berbasis konservasi laut, mengingat daerah ini dibatasi oleh garis pantai sepanjang 157,25 kilometer. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Nyoman Sutrisna, mengatakan bahwa inilah makna The Hidden Beauty of Lovina yang merupakan tema acara Festival Lovina 2016. Ada kecantikan tersembunyi yang dimiliki Lovina baik itu di laut maupun di darat.
“Konservasi itu dibagi menjadi tiga macam yaitu sistem meja, sistem penyu dan penanaman terumbu karang yang disebut eksagung untuk Buleleng wilayah timur. Di wilayah barat paling beda, ada konsep yang kami sebut biorock dan ini dilakukan oleh masyarakat,” kata Nyoman Sutrisna pada saat pembukaan Festival Lovina 2016 di Pantai Binaria Lovina, Buleleng, Bali, Sabtu (10/9).
Teknologi biorock
Teknologi biorock merupakan metode pemulihan terumbu karang melalui proses penambahan mineral, dengan mengalirkan arus listrik bertegangan rendah sekitar 1,2 volt pada kerangka baja yang telah dibentuk dan ditenggelamkan di dasar laut. Menurut situs Dinas Perikanan & Kelautan Pemerintah Kabupaten Buleleng, saat ini ada lebih dari 20 proyek biorock di seluruh dunia, namun yang terbesar dan paling inovatif ada di Indonesia. Indonesia sendiri telah melakukan upaya rehabilitasi terumbu karang dengan teknologi ini sejak tahun 2000.
Kabupaten Buleleng, selama ini, mungkin hanya dikenal dengan Pantai Lovina-nya. Padahal masih banyak sekali destinasi pendukung yang tak kalah menarik. Nyoman Sutrisna, menyebutkan setidaknya ada enam destinasi yang mewakili setiap area Buleleng, yaitu Desa Les dan Bondalem di timur, Lovina dan Gerobokan di tengah, sementara itu di barat ada Pemuteran dan Pejarakan.
Sumber: indonesia.travel