Inilah Tujuh Kota Terbaik bagi Penyuka Kehidupan Malam
Ketika matahari mulai terbenam dan lampu-lampu warna-warni menyinari kota, para penyuka kehidupan malam pun mulai beraktivitas dengan mencari tempat makan malam untuk mengisi perut, sebelum menuju destinasi selanjutnya, entah untuk melewatkan hari di bar yang menyajikan gin, menikmati alunan musik jaz di salah satu klub ternama, atau menyaksikan pertunjukan kabaret spektakuler. Dari Kota Cahaya hingga Kota yang Tak Pernah Tidur, inilah beberapa kota hiburan terbaik di dunia.
1. Amsterdam
Bicara tentang kehidupan malam, Amsterdam paling terkenal dengan Red Light District-nya. Namun banyak tempat lain di kota ini yang menawarkan kehidupan malam yang unik. Penyuka film dapat mengunjungi The Movies, bioskop tertua yang masih beroperasi di Amsterdam, untuk menonton film indie dalam ruangan yang berinterior Art Deco, kemudian menuju bar dan restoran yang berada di samping The Movies untuk mengudap. Bagi yang ingin menyaksikan pertunjukan musik secara live, kunjungi Paradiso, sementara yang ingin menjauh dari keramaian, mampirlah di Wynand Fockink, salah satu bar tertua di Amsterdam, untuk mencicipi lebih dari 60 jenis minuman beralkohol terbaik asal Belanda.
2. Paris
Tak lengkap rasanya melewatkan malam di Kota Cahaya ini tanpa kunjungan ke Moulin Rouge. Pengunjung dapat menonton pertunjukan kabaret sambil menyesap sampanye dan mencicipi hidangan dari salah satu venue-nya yang menawarkan tasting menu. Saat jam sudah menunjukkan pukul 24:00, mampirlah ke Club Silencio, salah satu klub malam paling eksklusif di Paris. Didirikan oleh sutradara asal AS David Lynch, klub malam ini mengizinkan tamu lain selain anggota klub untuk masuk setelah pukul 24:00. Sebelum pukul 24:00, hanya tamu undangan dan anggota klub saja yang diperbolehkan mengaksesnya. Bila beruntung masuk ke dalam klub tersebut, Anda bakal berkesempatan untuk berjumpa dengan sejumlah selebriti Hollywood.
3. London
London memiliki kehidupan malam untuk semua kalangan dengan berbagai kabaret komedi hingga bar-barnya yang mewah, seperti The Blue Bar yang terutama terkenal di kalangan artis London untuk hangout. Berada di The Berkeley, bar ini menawarkan menu koktail yang kreatif dan pertunjukan musik jaz. Untuk pub yang lebih tradisional, cobalah The Jerusalem Tavern. Pub mungil ini menyediakan menu ekstensif dari bir dan ale St. Peter, sementara suasananya yang santai membuat pengalaman minum di sini pun lebih menyenangkan. Bagi penyuka seni dan budaya, kunjungan ke Royal Opera House adalah hal yang wajib dilakukan. Venue yang berada di Bow Street ini menggelar berbagai pertunjukan tiap malam, termasuk balet klasik dan opera.
4. New York City
Banyak opsi menikmati kehidupan malam di kota yang tak pernah tidur ini. Untuk pengalaman minum yang unik, kunjungi Pouring Ribbons. Bar ini menghargai tiap koktailnya berdasarkan dua pertimbangan: yakni mulai dari yang menyegarkan hingga yang mengandung kadar alkohol tinggi, dan mulai dari yang menghibur hingga yang “penuh petualangan”. Sementara Dead Rabbit yang mengklaim dirinya sebagai bar terbaik di New York City menawarkan suasana minum yang lebih informal. Lantai dasarnya menyediakan craft beer, bottled punch, dan wiski, sementara lantai atasnya menyediakan 72 koktail dari berbagai periode sejarah. Experimental Cocktail Club di Lower East Side juga menawarkan koktail inovatif dalam suasana klubnya yang vintage dan berpencahayaan remang-remang.
5. New Orleans
Deretan bar dan klub di Bourbon Street, French Quarter, adalah kehidupan malam tipikal New Orleans. Namun dengan sejumlah bar dan klub baru yang bermunculan, kehidupan malam di kota ini juga semakin semarak dan beragam. Di tengah kawasan bersejarah Freret Corridor ada Cure, lounge koktail mewah dengan kode berpakaian yang sangat ketat – bahkan pada Agustus di musim panas sekalipun para kaum adam mesti mengenakan celana panjang. Alternatif lainnya untuk venue yang klasik nan elegan adalah French 75 di French Quarter. Bartender dalam tuksedo putih dan dasi kupu-kupu hitam bakal melayani pesanan tamunya, sementara interiornya sendiri berupa deretan kursi berlapiskan kulit dan kipas angin kayu pada langit-langitnya.
6. Tokyo
Semangat internasional Tokyo tercermin dalam kehidupan malamnya, karena pengunjung dapat menemukan segala hal, mulai dari musik live dan bar hingga pertunjukan kabuki tradisional Jepang. Pecinta musik bakal menggemari Sweet Basil 139 (6-7-11 Roppongi, Minato-ku), klub jaz kelas atas yang menampilkan pertunjukan nasional dan internasional. Untuk pengalaman yang lebih berwarna, kunjungi Kamiya Bar (1 Chome-1-1 Asakusa, Taito), bar bergaya Barat tertua di kota ini. Bar ini menyediakan Denki Bran, minuman beralkohol asal Tokyo yang terdiri dari gin, anggur merah, brendi, dan curacao.
7. Berlin
Berbagai pesta di Berlin tak bakal pernah benar-benar berakhir, karena banyak tempat yang buka hingga larut malam dan bahkan hingga subuh. Victoria Bar, misalnya, merupakan lounge bergaya tahun 1970-an yang merupakan tempat sempurna untuk menikmati minuman, terutama aneka koktail klasiknya. Dekorasi bar yang bergaya dan bartender berpakaian elegan akan membawa pengunjungnya kembali ke era yang berbeda. Sementara Green Door di Winterfeldtstraße 50 merupakan salah satu lounge retro di kota ini dengan dinding yang berhiaskan kertas dinding bermotif kotak-kotak putih-biru.