TOP

Keliling Seoul dengan Baju Kerajaan

Kalau di Jepang ada kimono, Korea Selatan ikonik dengan hanbok, baju tradisional Korea yang zaman dulu merupakan pakaian resmi yang dikenakan raja-raja pada Dinasti Joseon (1392-1910), walau para pelayan dan rakyat biasa juga mengenakan hanbok dengan motif dan bahan yang berlainan. Biasanya, pakaian ini dikenakan untuk memperingati perayaan tahun baru Seollal dan Chuseok. Hanbok sendiri berasal dari kata han, yang berarti orang Korea dan bok yang berarti pakaian. Hanbok terbagi menjadi dua jenis, yaitu hanbok untuk perempuan yang dominan dengan warna-warna cerah yang dipadu dengan rok, sedangkan hanbok laki-laki berwarna netral dengan celana. Hanbok terdiri dari beberapa bagian, yaitu jeogori (baju atas hanbok), dongjeong (kerah putih sepanjang garis leher), chima (rok luar hanbok), baji (celana), otgoreum (bagian depan chima), baerae (garis melingkar di sepanjang tepian jeogori), buhshun (kaus kaki), gache (rambut palsu untuk perempuan), binyeo (tusuk konde), dan gat (topi anyaman untuk pria).

Wisatawan Indonesia yang sedang berkunjung ke Seoul dan ingin merasakan mengenakan hanbok sambil mengelilingi tempat-tempat wisata di sana dapat menggunakan jasa peminjaman hanbok  yang biasanya berlokasi dekat atraksi wisata, seperti di Istana Gyeonbokgung, Desa Bukchon Hanok, dan pusat perbelanjaan Insadong. Rental peminjaman hanbok memiliki aturan dan harga yang berlainan, namun sebagian besar memiliki standar peminjaman, seperti identifikasi diri dengan paspor dan deposit yang akan dikembalikan begitu hanbok dikembalikan. Biasanya durasi peminjaman hanbok mulai dari beberapa jam hingga 24 jam, dengan biaya peminjaman mulai dari 10.000 won untuk pemakaian selama 90 menit.

Mengenakan hanbok saat plesiran di Seoul pastikan untuk mengunjungi jajaran istana yang terdapat di kota tersebut, seperti Gyeongbokgung, Changgyeonggung, Changdeokgung, dan Deoksugung yang membebaskan tiket masuk jika pengunjung mengenakan hanbok. Tempat lain yang menjadi incaran adalah Desa Bukchon Hanok yang menjadi representasi desa tradisional Korea yang hadir di era Dinasti Joseon. Pejalan bisa menikmati petualangan mengitari lorong-lorong desa yang diapit bangunan tradisional, sembari memanfaatkan momen dengan berpose depan kamera.

Tips foto dengan hanbok:

-Ketika meminjam hanbok, pilihlah rok dengan warna terang agar memberi kesan kontras, seperti memadukan jaket putih dengan rok merah muda.

-Gunakan latar bangunan yang berwarna kontras dengan warna hanbok, sehingga hanbok dan tempat wisata sama-sama terlihat menonjol satu sama lain.

-Gunakan deretan pilar di istana kerajaan yang memberi keunikan dan kesan otentik pada foto.

-Manfaatkan detail bangunan traditional, seperti pintu kayu, dinding batu, dan sebagainya untuk memperbagus komposisi foto.