
Etihad Airways Operasikan Airbus A380 Rute Abu Dhabi-Paris
Terhitung per 1 Oktober 2018, Etihad Airways akan mengoperasikan pesawat jenis Airbus A380 untuk penerbangan harian kedua yang menghubungkan Abu Dhabi dengan Paris. Layanan terbaru dari maskapai yang berbasis di Uni Emirat Arab ini merupakan tambahan layanan Etihad yang sudah lebih dulu melayani penumpang setianya sejak 1 Juli 2017. Chief Executive Office Etihad Airways, Peter Baumgartner menyatakan, “Paris selalu menjadi salah satu destinasi istimewa dalam jaringan Etihad dan jumlah pengunjung dari Pranci ke Abu Dhabi juga sebaliknya menunjukkan peningkatan yang signifikan, rute ini ini mengalami peningkatan pasar. Kami tentu saja mengambil kesempatan ini dengan menghadirkan Airbus A380 untuk penerbangan harian kedua, menilik dari besarnya respon positif dari penumpang setiap kami, sekaligus menunjukkan sikap konsistensi kami terhadap rute istimewa ini.”
Pesawat tipe A380 sendiri dapat mengangkut 496 penumpang setiap penerbangan, yang terdiri dari dua penumpang di The Residence, sembilan kursi di Kelas Pertama, 70 kursi di Kelas Bisnis, dan Kelas Ekonomi yang menyediakan 415 kursi. Kehadiran A380 sendiri menggantikan pesawat Boeing 777-300ER yang bias melayani rute populer.
Jadwal penerbangan rute Abu Dhabi-Paris yang efektif beroperasi per 1 Oktober 2018.
Nomor Penerbangan |
Keberangkatan Dari |
Waktu Keberangkatan |
Tiba di |
Waktu Ketibaan |
Frekuensi Penerbangan |
EY31 | Abu Dhabi | 02:15 | Paris | 07:40 | Setiap hari |
EY32 | Paris | 10:35 | Abu Dhabi | 19:25 | Setiap hari |
EY37 | Abu Dhabi | 09:05 | Paris | 14:20 | Setiap hari |
EY38 | Paris | 21:55 | Abu Dhabi | 06:40 +1 | Setiap hari |
Paris Selain Menara Eiffel
Kota Paris selalu identik dengan Menara Eiffel yang menjadi incaran para wisatawan. Selain mengagumi menara yang dibangun di tepi Sungai Seine ini, wisatawan dapat mengunjungi beberapa atraksi wisata menarik lainnya di ibu kota Prancis ini.
-Palais Royal
Walaupun namanya Istana Kerajaan, namun Palais Royal bukanlah kediaman resmi raja dan ratu Prancis. Bernama asli Palais-Cardinal, yang ditujukan pada Kardinal Richelieu yang membangun bangunan ini pada abad ke-17, tepat di seberang Louvre. Berlokasi di 1st Arrondissement Paris, Palais Royal populer dengan tamannya yang asri dan menyenangkan. Taman dan jalur dengan pilar-pilar bangunan dibuka untuk publik, dengan area ikonik yang terdapat di halaman istana, yaitu Kolom Buren, yang berwarna hitam-putih, kerap menjadi incaran foto para wisatawan.
-Place de la Concorde
Alun-alun kota berbentuk oktagonal ini berada di antara Taman Tuileries dan Champ Elysées. Sebagai alun-alun utama dan terluas di ibu kota Prancis ini, Place de la Concorde bukan sekadar ruang terbuka untuk menikmati suasana Parisian, karena sekeliling kawasan ini juga dipermanis dengan detail-detail menarik, seperti obelisk, air mancur, patung-patung, dan tiang-tiang lampu yang artistik. Karena kecantikannya, alun-alun ini sempat masuk dalam beberapa film produksi Hollywood, antara lain The Devil Wears Prada dan Star Trek.
-Montmartre
Disebut-sebut sebagai Florence-nya Prancis karena dulunya menjadi tempat tinggal dan berkumpulnya para seniman dunia, mulai dari Pablo Piccaso hingga Vincent van Gogh. Montmartre merupakan sebuah kawasan penuh sejarah dan pesona yang ditawarkan melalui suasana kota tua. Gereja Basilika di puncak bukit merupakan tujuan favorit wisatawan, yang terbuka setiap hari bagi siapa saja tanpa dikenakan biaya masuk dan reservasi terlebih dahulu. Berjalan santai atau duduk-duduk di salah satu kafe yang menawarkan nuansa klasik juga menjadi momen kesukaan para wisatawan dan warga lokal.
–Taman Luxembourg
Berlokasi di sentra Paris’ Left Bank, taman asri ini cukup berperan sebagai paru-paru kota, di mana taman ini sudah didirikan sejak abad ke-17 yang awalnya merupakan bagian dari Istana Luxembourg. Sempat menjadi kediaman resmi dari senat, kemudian taman yang disebut juga Jardin du Luxembourg ini dibuka untuk publik. Warga Paris kerap menghabiskan waktu di Taman Luxembourg selepas menjalani aktivitas atau mengajak buah hati menikmati atraksi permainan yang disediakan pengelola taman, di samping terdapat juga pertunjukan boneka, komidi ria, dan kesempatan menaiki kuda poni.
-Kanal Saint-Martin
Dengan panjang hamper lima kilometre, Kanal Saint-Martin merupakan salah satu kanal terpanjang di Paris yang menghubungkan Kanal de I’Ourcq dengan Sungai Seine. Didrainase dan dibersihkan setiap 10 hingga 15 tahun sekali, kanal ini menjadi ruang publik terbuka yang masih dimanfaatkan warga lokal untuk menikmati suasana dan hal ini ditularkan pada wisatawan yang berkunjung ke sana. Sebagian pendatang memanfaatkan kapal untuk menyusuri kanal, sedangkan ada pula yang hanya bersantai sambal menyantap kudapan atau segelas wine di salah satu restoran atau bar yang berjajar di tepian kanal.
-Musée d’Orsay
Salah satu museum seni di Paris yang berada di tepi Sungai Seine yang menyimpan berbagai koleksi dari banyak seniman Prancis yang berasal dari era 1848 hingga 1914, yang terdiri dari ragam lukisan, patung, perabot, dan fotografi. Musée d’Orsay juga menjadi rumah bagi banyak koleksi seni aliran impresionis dan pasca impresionis dari seluruh dunia yang melibatkan pelukis-pelukis ternama, seperti Mone, Manet, Degas, Renoir, Seurat, Gauguin, dan Van Gogh. Pastikan untuk mengunjungi lantai tiga museum dan menemukan jam berukuran besar yang kerap dibidik kamera para pengunjung.
-Galeries Lafayette Haussmann
Sebagai simbol kultur dan gaya hidup Prancis, galeri yang berada di Boulevard Haussmann menawarkan pengalaman unik berbelanja bagi para pendatang. Sebagai salah satu pusat perbelanjaan terbesar di dunia, Galeries Lafayette Haussman juga menyertakan 14 restoran, sebuah tempat spa, dan dua gerai untuk perawatan produk-produk Chanel.