TOP

6 Bangunan Kuno Tercantik di Palermo

Pulau Sisilia tidak semenyeramkan reputasinya. Walau film legendaris trilogy The Godfather bertema organisasi Cosa Nostra, mafia di Sisilia, ini telah mengundang banyak orang berkunjung ke pulau terbesar di Laut Tengah ini, namun ternyata banyak  pemandu wisata yang mengaku muak setiap ditanya turis seputar mafia. Oleh karena itu, Augusto Cavadi, seorang pemandu wisata sekaligus dosen di Universitas Palermo, kemudian mengompilasi pertanyaan yang sering ditanyakan turis tentang mafia ke dalam buku The Mafia Explained to Tourists.

Hadir dalam enam bahasa, dalam buku ini Cavadi juga menuliskan sejarah organisasi Cosa Nostra dan berbagai tip untuk mengenali para Mafiosi (bentuk jamak dari Mafioso).  “Adalah sangat jarang turis dapat bertemu mereka karena anggota Cosa Nostra bergaul secara eksklusif di lingkungan kelas atas, selain tidak berkeliaran di tempat-tempat umum,” begitu tulisnya. Palermo, ibu kota Sisilia, menawarkan berbagai arsitektur menawan sebagai berikut:

 

  • Capella Palatina

Kapel Palatina atau Palatine di lantai dasar Palazzo Reale di Palermo ini akan membuat siapa pun menahan napas kemudian melepaskan desahan saking indahnya. Merupakan kapel kerajaan Normandia yang pernah menguasai Sisilia, kapel mungil yang didekasikan kepada Santo Petrus ini interiornya berhiaskan mozaik khas Byzantium berlapis emas berkilauan dengan detail yang mengagumkan. Dibangun oleh Roger II pada 1132, pembangunannya memakan waktu delapan tahun dengan memadukan arsitektur Normandia, Arab, dan Byzantium, sehingga kapel ini juga kental dengan elemen-elemen dekorasif Islam berupa flora dan bangun simetri.

1

 

  • Porta Nuova

Gerbang kota tua Palermo di sisi barat ini bernama Porta Nuova dan dibangun untuk menyambut kedatangan Raja Carlos V ke Palermo pada 1535 setelah memenangkan peperangan dengan Tunisia. Setinggi 43 meter dan terletak di samping Palazzo Reale, Porta Nuova kini berfungsi sebagai pembatas antara bagian Palermo yang kuno dan yang modern. Dihiasi patung-patung Moor yang eksotis sebagai representasi Kerajaan Ottoman yang dikalahkan Charles V, gerbang megah ini sempat hancur karena disambar petir pada 1667, sebelum kemudian direnovasi dengan menambahkan atap berbentuk kerucut.

 

  • Katedral Palermo

Merupakan saksi bisu dari berbagai bangsa yang pernah menginvasi Sisilia, Katedral Palermo memadukan arsitektur Arab, Normandia, Byzantium, Swabian, Romanesque, Gotik, Renaissance, dan Barok. Dibangun abad 12 di bekas situs kuil Romawi, gereja yang bernama resmi Santa Maria Assunta ini juga pernah digunakan sebagai masjid ketika Arab menginvasi Sisilia pada abad 9. Gereja yang berdiri pada struktur berbentuk persegi dengan menara di kedua ujungnya ini yang mengingatkan pada Big Ben di London. Di sini juga terdapat museum yang berisi benda-benda religius berharga.

 

 

  • Piazza Pretoria

Piazza Pretoria secara harfiah berarti Alun-alun Rasa Malu karena selain dikelilingi patung-patung orang telanjang, tempat ini juga pernah menjadi simbol pemerintah daerah setempat yang korup. Pada 1573, senator Palermo membeli sebuah air mancur karya Francesco Camilliani untuk dipasang di alun-alun di Palermo, di mana air mancur tersebut tadinya diperuntukkan bagi sebuah istana di Florence. Menurut sang senator, air mancur itu harus tampil megah karena dikelilingi bangunan-bangunan penting di Palermo dan untuk mewujudkan niatnya tersebut, ia harus menghancurkan beberapa rumah warga1

 

  • Quattro Canti

Berada di perempatan Corso Vittorio Emanuele dan Via Maqueda, Quattro Canti atau Empat Sudut merupakan pusat kota Palermo, berhubung di sinilah kawasan kota tua yang menyisakan banyak monumen dan gereja bersejarah. Walau warga Palermo menyebutnya Quattro Canti, namun nama resminya adalah Piazza Vigilena, yang diambil dari nama penguasa Spanyol yang membangun gedung-gedung berhiaskan patung bergaya Barok di keempat sudut perempatan ini pada 1611. Keempat gedung di sini terdiri tiga lantai dengan patung-patung yang aslinya berwarna mutiara, namun berkat asap kendaraan dan debu, kini warnanya menjadi abu-abu.

1

 

  • Teatro Politeama Garibaldi

Teater Politeama Garibaldi adalah bangunan bergaya neoklasik yang mencolok di Alun-alun Politeama, Palermo. Terinspirasi kota kuno Pompeii, gerbangnya dihiasi semacam gapura kemenangan yang berhiaskan patung-patung perunggu Apollo di kereta yang ditarik empat ekor kuda. Bersama dengan Teater Massimo yang merupakan teater terbesar ketiga di Eropa, teater ini juga merupakan pusat kesenian dan kebudayaan warga Palermo. Di musim panas, banyak pertunjukan menarik digelar di sini, sementara di lantai atasnya merupakan galeri seni modern yang memuat berbagai koleksi dari abad 18 dan 19.