Di Tengah Keramaian Ximending
Dengan hamparan papan-papan reklame raksasa, butik-butik yang menjual pakaian yang mungkin bagi warga negara lain terkesan kekanak-kanakan (warga Taiwan menyukai segala sesuatu yang menggemaskan, yang tak hanya pada busana dan aksesorinya, namun juga pernak-pernik lain, seperti casing ponsel), cosplayer yang berkeliaran tiap akhir pekan, serta sesekali seniman jalanan yang manggung di sejumlah sudutnya, tak heran bila Ximending berjuluk Harajuku-nya Taipei.
Banyaknya aktivitas yang dapat dilakukan di sini, selain tentu saja berbelanja, menjadikan Amba Taipei Ximending sebagai pilihan akomodasi strategis. Berlokasi di ujung Wuchang Street, bangunan hotel ini tadinya merupakan department store yang terbengkalai, sebelum kemudian Ambassador Hotel Group mengambil alih dan meminta sejumlah arsitek dan seniman untuk terlibat dalam proyek renovasi. Hasilnya, bangunan hotel kemudian tampil unik dengan balutan warna abu-abu kehitaman dan motif segitiga di sekelilingnya.
Elemen Unik
Lobi hotel ini berada di lantai lima, karena lantai dasar hingga lantai empat ditempati department store Eslite. Untuk mengikuti tren, interior hotel pun dibuat bergaya industrial. Langit-langitnya tampak “menganga” dengan kabel dan pipa di sana-sini, sementara di sejumlah sudutnya banyak terdapat perabotan dan pernak-pernik dari bahan daur ulang. Sebut saja meja resepsionisnya yang tersusun dari botol-botol plastik, tong besi yang berubah fungsi menjadi meja, serta beberapa piringan hitam yang ditata sedemikian rupa sehingga terlihat seperti lukisan.
Sejumlah fiturnya pun memiliki nama yang berakhir dengan kata “ba”, sehingga terdengar seperti nama hotelnya, Amba. Misalnya saja sandal jepit di kamar bertuliskan chuan ba (“chuan” berarti “pakai” dalam bahasa Mandarin), notes bertuliskan xie ba (“xie” berarti “tulis”), dan stiker magnet bertuliskan sao ba (“sao” berarti “sapu”) pada pintu untuk meminta layanan housekeeping. Outlet makanan dan minumannya pun dinamai serupa, seperti Tianba (“manis”) untuk kafe yang menyediakan hidangan manis, Chiba (“makan”) yang menawarkan aneka sajian sepanjang hari, serta Tingba (“dengar”), music lounge yang menyajikan koktail.
Hotel ini sendiri terdiri 160 kamar yang terbagi dalam tipe Queen, Medium, Large, Extra Large, dan Balcony. Dirancang minimalis dengan didominasi unsur kayu, setiap ruangan dilengkapi akses Wi-Fi gratis, brankas seukuran laptop, stopkontak universal, televisi berbasis Internet, serta produk perawatan tubuh premium dari jahe lokal dan dibuat secara eksklusif oleh brand asal Taiwan, Two Acres.
WHY WE LOVE IT? Selain dekat Stasiun Ximending (hanya lima menit jalan kaki), berbagai toko dan butik di Ximending bakal membuat penyuka belanja betah berjam-jam menjelajahinya, dengan banyak di antaranya yang beroperasi hingga pukul 22:00 (bahkan lebih malam di akhir pekan). Bila kelaparan di tengah malam pun, beberapa gerai makanan beroperasi 24 jam. Sebut saja Carrefour yang terutama ramai oleh pemburu oleh-oleh khas Taiwan, seperti beef jerky, braised eggs, dan cumi kering suwir. |
* Artikel ini telah dimuat di majalah Panorama edisi April – Mei 2018.