Menikmati Hidup di Ketinggian Bandung
Hawa sejuk Bandung memang tak bisa dipisahkan dengan suasana romantis. Ikut terkena demam rooftop bar atau restoran yang tengah melanda Asia, Trans Luxury Hotel pun tak ingin ketinggalan. Dengan membangun restoran dan lounge di lantai 18, maka tempat yang dinamai The 18th ini pun siap memanjakan para pengunjungnya dengan pemandangan indah dari ketinggian.
Indoor vs. Outdoor
Karena berangin dan lebih dingin di malam hari, pastikan Anda mengenakan baju atau aksesoris yang dapat menghangatkan tubuh. Selain tentu saja, Anda selalu dapat memesan beragam wine terbaik yang ditawarkan di sini. Saat terbaik untuk menikmati tempat ini adalah menjelang senja ketika langit berubah warna – dari kuning, oranye, kemerahan, kemudian merah muda, ungu, biru tua, dan akhirnya hitam pekat – hingga tengah malam. Area lounge yang santai di bagian outdoor ini cukup luas untuk menampung sekitar 50 tamu. Suasananya pun temaram dengan diterangi lilin kecil di setiap meja. Bila tak suka angin malam namun tetap ingin menikmati pemandangan Bandung dari ketinggian, The 18th Restaurant & Lounge juga memiliki area indoor yang ditata dengan dominasi warna emas yang terkesan mewah.
Antara Tuna, Wagyu, dan Seabass
The 18th Restaurant & Lounge menawarkan berbagai menu Barat dengan sentuhan fusion di sana-sini, seperti yang dilakukan Executive Chef Michael Deutsch terhadap hidangan pembuka Blue Fin Tuna Tataki. Berupa delapan potongan kecil tuna, hidangan ini sesuai namanya diolah dengan teknik dari Jepang bernama tataki, yaitu menumis daging secara cepat dengan api besar agar didapat warna merah segar di bagian dalamnya, sementara bagian luarnya matang sempurna. Kunci dari teknik yang pertama kali ditemukan oleh seorang samurai di abad 19 ini adalah dengan memanaskan wajan terlebih dulu. Dengan begitu, walau hanya diletakkan sebentar, namun bagian luar daging sudah bisa matang. Tataki Tuna di sini tentu saja rasanya segar karena ikannya tidak dibumbui terlalu berat.
Untuk hidangan utama, pelayan merekomendasikan Wagyu Rossini Asiette, yaitu Wagyu Australia yang dimasak sesuai selera pemesan dan disajikan ala Perancis dengan foie gras serta baby carrot, jamur liar, dan kentang sebagai pendamping. Paduan empuknya daging karena juice yang tersimpan di dalamnya dengan pekat dan gurihnya foie gras membuat setiap suap hidangan ini tak perlu waktu lama sebelum bersisa di piring. Bila tidak makan daging merah, alternatif hidangan utama yang tak kalah lezat adalah ikan seabass yang digoreng dalam tempo lambat dengan sedikit mentega dan gula untuk menyeimbangkan rasa, kemudian dihidangkan dengan sup miso (pasta fermentasi yang terbuat dari kedelai) untuk membasahi ikan tanpa membuatnya terlalu empuk.
The 18th Restaurant & Lounge yang buka dari pukul 16:00 – 04:00 WIB (Senin – Kamis) dan 16:00 – 01:00 WIB (Jumat – Minggu) ini juga memiliki spot favorit bernama Sky Walk di ujung kiri lounge yang beralaskan kaca tembus pandang sehingga bagi yang tidak takut ketinggian dapat melihat Bandung yang terhampar jauh di bawah kaki. Di Sky Walk ini jugalah para pasangan dapat meminta meja untuk bersantap romantis dengan sensasi yang berbeda.
FIND ME
The 18th Restaurant & Lounge
Lantai 18, The Trans Luxury Hotel
Jalan Gatot Subroto 289, Bandung
T. (022) 87349999
www.thetranshotel.com