Menjelajah Tangier
Sekilas Tangier hanya kota pelabuhan yang kumuh, namun bila berjalan-jalan di gang sempitnya, kota ini ternyata menarik dan bahkan, dulu kerap dikunjungi para seniman untuk mencari inspirasi. Berikut tiga tempat yang mesti dikunjungi saat berada di Tangier.
BOULEVARD PASTEUR atau Le Boulevard, merupakan salah satu jalan utama di Tangier yang memuat deretan kafe, toko pakaian, dan bank yang bertempat di berbagai bangunan bergaya Art Nouveau dan Art Deco. Bila jalan utamanya seru, maka gang-gang di sekitar kawasan ini pun lebih seru lagi untuk dieksplor. Sebut saja Rue Khalid Ibn Oualidbeckon dengan toko-toko suvenir dan barang antiknya, di mana di sini terdapat Librairie des Colonnes milik Pierre Bergé, eks partner Yves Saint Laurent (baik dalam hal bisnis maupun asmara). Toko buku ini menawarkan berbagai koleksi bacaan yang bakal diperlukan untuk bertualang di Tangier, termasuk Tangier: A Literary Guide for Travellers karya Josh Shoemake, selain berbagai karya Paul Bowles dan penulis kontemporer asal Maroko, seperti Tahar Ben Jelloun and Driss Chraïbi. Buku-buku di sini tersedia dalam bahasa Arab, Inggris, Prancis, dan Spanyol.
MEDINA di kawasan kota tua adalah pusat nadi kota yang tak hanya menawarkan tempat untuk memahami masyarakat setempat, namun juga di sini terdapat labirin yang dipenuhi kios yang menjual aneka suvenir dan kerajinan khas Maroko. Beberapa toko yang direkomendasikan, antara lain Rumi 1436 yang menjual lilin kedelai dalam gelas teh klasik khas Marrakesh dan Las Chicas yang menawarkan berbagai koleksi bantal, lentera, minyak pijat, handuk, dan tas tangan. Di tengah Medina terdapat alun-alun Petit Socco, tempat masyarakat setempat duduk-duduk santai sembari berbincang dan menyesap teh mint hingga berjam-jam. Berada di alun-alun, jangan lewatkan mampir ke Grand Mosque of Tangier dan Church of the Immaculate Conception yang dibangun Spanyol pada abad ke-19. Bila kaki masih kuat, boleh juga sekaligus mengunjungi American Legation, yang menyimpan koleksi surat George Washington yang ditujukan kepada Moulay Abdallah.
CAVES OF HERCULES dinamakan demikian karena gua ini dipercaya sebagai tempat tinggal Hercules sebelum melakukan tugasnya yang ke-11 dari Hera, yaitu mengambil apel emas dari kebun Hesperides. Menurut sejumlah penulis Yunani kuno, lokasi apel emas tersebut tak jauh dari gua tersebut, tepatnya dekat istana musim panas Raja Maroko. Dapat diakses naik taksi dari pusat kota selama 15 menit, gua ini memiliki dua akses, yaitu lubang yang menghadap darat dan laut. Lubang yang menghadap laut berbentuk mirip peta Afrika dan di dalamnya terdapat gambar simbol mata yang diperkirakan dibuat oleh bangsa Fenisia. Setelah menjelajahi gua, lanjutkan perjalanan ke pantai berpasir putih Plage Achkar yang hanya satu kilometer dari situ untuk berpiknik sembari tentu saja, berenang dan berjemur.
WAKTU TERBAIK Akhir musim semi dan awal musim panas (sekitar April hingga Juni) ketika cuacanya kondusif untuk berjalan-jalan di siang hari. Juli dan Agustus tak hanya sangat panas, namun juga sangat ramai turis, sehingga perlu memesan tiket dan kamar dari jauh-jauh hari. AKSES Tangier dapat diakses naik kereta dari Marrakesh dan Fez ke Stasiun Tanger Ville, selain tersedia pula penerbangan menuju Bandara Tangier-Ibn Batouta dengan Royal Air Maroc. Tangier juga dapat diakses naik feri dari Tarifa, kota kecil di Provinsi Cadiz, Spanyol. TRANSPORTASI Berjalan kaki adalah cara terbaik menelusuri Tangier yang memiliki dua jalan utama yang mudah diingat, yakni Boulevard Mohamed V yang terentang dari dekat Medina hingga ke kawasan kota baru, serta Boulevard Mohamed VI yang berada di sepanjang pantai hingga pelabuhan. Bila tak ingin berjalan kaki, selalu tersedia Petit Taxi – walau harus tawar-menawar harga dengan sopirnya. |