Santap Seafood ala Lousiana
Ingatkah kapan terakhir kali lesehan menikmati seafood tanpa harus repot menggunakan peralatan makan? The Holy Crab membawa konsep bersantap seafood yang santai ini ke dalam restorannya. Uniknya lagi, menikmati seafood di sini tak perlu dengan sendok, garpu, atau bahkan piring sekalipun – cukup dengan tangan!
Tanpa Sendok Garpu
Saat hidangan datang, staf The Holy Crab membawanya dalam kantong plastik dengan seafood yang telah tertutup racikan saus, kemudian menumpahkan isinya ke atas meja makan yang sebelumnya telah dilapisi kertas dan dilengkapi alat bantu untuk membuka cangkang kepiting. Pengunjung dapat menikmati serunya menyantap hidangan tersebut tanpa harus repot menggunakan sendok. Orang di sekitar pun tak akan peduli bila Anda asyik menghisap daging kepiting atau menjilat saus dari cangkang dengan berisik. Sesekali suara ketukan yang nyaring pun terdengar ketika pengunjung mengetukkan palu kayu pada kepiting untuk membuka capit atau cangkangnya.
Terinspirasi dari restoran seafood di Lousiana, Amerika Serikat, The Holy Crab tak hanya memiliki interior yang homey dengan dominasi penggunaan elemen kayu, bebatuan, dan semen – namun juga menyajikan hidangan laut segar dengan pengolahan khas Lousiana. Selain sejumlah menunya yang sudah diperkenalkan sejak dibuka di awal Februari 2014, seperti Dungenees Crab, Snow Crab Legs, Mud Crab, dan Blue Crab – sang pemilik, Albert Wijaya, juga kini menambahkan dua menu baru, yaitu Spider Crab (Kepiting Laba Laba) dan Freshwater Crawfish (Lobster Air Tawar), serta pilihan saus terbaru, yaitu Garlic Pepper Sauce.
Spider Crab sendiri terbilang hidangan laut yang jarang ditemui di Indonesia. Berasal dari Eropa, warga Spanyol dan Perancis biasanya menyantap kepiting ini di pasar lokal. Tak mengerti cara membukanya? Silakan menyontek pada dinding The Holy Crab yang menulis panduan “The Dummies’ Guide to De-Shelling” atau simak langkah-langkah berikut.
Cara Makan Spider Crab
Pertama, pisahkan kaki dan cakar dari tubuh dalam sekali putaran pada persendian. Lalu, pisahkan tubuh dari cangkang dengan ibu jari. Beralih ke tubuh, atau bagian bawah kepiting, buang paru-paru terlebih dahulu (hal ini dikenal dengan istilah ), kemudian gali dagingnya yang berwarna putih. Meski merupakan kepiting impor, namun kesegaran dagingnya tetap terjaga. Juru masak yang mengolah pun tak akan menyajikan kepiting yang tidak sesuai standar The Holy Crab. Spider Crab dengan berat ideal sekitar 600-700 gram ini tarifnya Rp 65.000 per 100 gram.
Sementara Freshwater Crawfish yang berasal dari Indonesia sekilas tampak seperti lobster dengan ukuran yang lebih mungil. Memiliki daging yang manis dan bertekstur lembut, harga Freshwater Crawfish adalah Rp 40.000 per 100 gram dan The Holy Crab menyajikannya dalam hitungan 500 gram (sekitar tujuh hingga delapan ekor).
Mulai Juli 2014, pengunjung dapat menikmati Spider Crab pada akhir pekan serta Freshwater Crawfish dan Garlic Pepper Sauce setiap hari. Restoran ini beroperasi setiap Senin hingga Kamis pada pukul 17:00-22:00, sedangkan setiap Jumat-Minggu dan hari libur nasional pukul 12:00-15:00, lalu pukul 17:30-22:00.
The Holy Crab
Jalan Gunawarman 55
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
T. (021) 2923 6155
www.theholycrab.co.id