TOP

Hutan Vertikal Pertama di Asia

Dengan tingkat pencemaran udara yang semakin meningkat dan terus berkurangnya lahan terbuka hijau di Kota Nanjing yang merupakan kota kedua terpenting (setelah Shanghai) di Tiongkok, pemerintah setempat akhirnya akan membangun bangunan dengan konsep hutan vertikal. Kualitas udara di Nanjing sendiri berada di posisi 27 dari 28 kota terpenting di Tiongkok, dan merupakan salah satu yang paling buruk di dunia. Sebelumnya, bangunan dengan konsep hutan vertikal ini berhasil mengurangi kadar pencemaran udara di Milan, Italia dan Lausanne, Swiss.

stefanoboeriarchitetti.net

Dirancang oleh Stefano Boeri, orang yang juga mengarsiteki dua bangunan hutan vertikal sebelumnya, komplek bangunannya direncanakan berdiri di atas lahan seluas 15.000 meter persegi dengan dua menara. Masing-masing menara akan memiliki tinggi 200 meter dan 108 meter serta akan diselimuti oleh sekitar 2.500 merambat dan semak-semak dari 23 spesies lokal yang berbeda. Di antara kedua menara tersebut juga akan ditanami lebih dari 1.100 pohon. Tak hanya itu, di dalam menara ini juga akan dimanfaatkan untuk kegiatan komersial. Pada menara yang lebih tinggi akan dihadirkan pusat perbelanjaan dengan merek-merek internasional, termasuk restoran, kantor, sekolah, museum, hingga rooftop bar. Sedangkan menara yang lebih rendah akan menjadi menjadi sebuah hotel milik Hyatt dengan 247 kamar yang dilengkapi balkon pribadi serta kolam renang di rooftop.

stefanoboeriarchitetti.net

Bila berjalan sesuai rencana, kedua menara ini akan mulai beroperasi pada 2018 dan diberi nama Nanjing Green Tower, serta menjadi bangunan dengan konsep hutan vertikal pertama di Benua Asia. Nantinya kedua menara tersebut akan menghasilkan 60 kilogram oksigen tiap harinya dan dapat menyerap 25 ton karbondioksida tiap tahunnya.