Kebutuhan Wi-Fi di Pesawat Meningkat
Rasanya baru kemarin ketika Anda harus terbang jarak jauh minimal sembilan jam dan duduk manis di pesawat tanpa koneksi Internet. Berdasarkan statistik terbaru yang diluncurkan oleh penyedia data penerbangan Routehappy, terbang tanpa akses Wi-Fi kini telah menjadi hal langka ketika mulai banyak maskapai penerbangan yang memfasilitasi kebutuhan penumpang untuk berselancar di dunia maya di ketinggian puluhan ribu kaki.
Kini mereka yang gemar Instagram pun bisa mengunggah foto makanan yang dinikmati dalam pesawat atau bahkan “berkicau” di Twitter tentang penumpang di samping Anda yang tidur nyenyak hingga tak sadar suara dengkurannya membuat penumpang lain tak bisa istirahat.
Menurut Routehappy, terdapat 24 persen kemungkinan pesawat internasional pilihan Anda memiliki akses Wi-Fi. Sementara terdapat kenaikan hingga 66 persen untuk penerbangan domestik di Amerika Serikat – meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan 18 bulan lalu. Kualitas, kecepatan, dan jangkauan koneksi pun turut meningkat.
“Wi-Fi adalah salah satu fasilitas yang dicari calon penumpang, dan karena itulah terdapat investasi besar-besaran dari maskapai penerbangan sejak laporan terakhir kami,” kara CEO Routehappy Robert Albert.
Secara internasional, negara-negara Nordik merupakan yang terdepan dalam konektivitas, dengan Icelandair dan Norwegian menawarkan Wi-Fi di lebih dari 80 persen penerbangan. Empat maskapai berikutnya – Etihad Airways, Singapore Airlines, Lufthansa, dan Iberia – saat ini menyediakan Internet di 40 hingga 60 persen penerbangan. Aeroflot, Emirates, dan Japan Airlines berkisar antara 20 hingga 30 persen, sementara Thai Airways dan Turkish Airlines antara 15 hingga 20%. Untuk maskapai penerbangan Amerika Serikat, Delta memimpin, dengan menawarkan Wi-Fi di lebih dari 3.500 penerbangan hariannya.