TOP

Venesia Larang Hotel Baru

Pemerintah Venesia akhirnya menerbitkan larangan pembukaan hotel dan penginapan baru. Larangan ini diharapkan bisa mengurangi jumlah wisatawan yang berlibur ke kota yang memiliki banyak kanal tersebut. Hal ini juga didorong oleh ancaman penduduk kota Venesia bakal eksodus jika pemerintah kotanya tidak membatasi jumlah kunjungan wisatawan.

“Semakin banyak investor yang membeli bangunan klasik yang sebelumnya menjadi tempat tinggal penduduk dan mengubahnya menjadi hotel. Hal tersebut membuat warga lokal, yang disebut Venetian, terdesak oleh wisatawan yang terus berdatangan,” kata Massimiliano De Martin, Konsultan Perencanaan Tata Ruang Venesia.

Selain melarang dibukanya hotel baru, pemerintah setempat juga menetapkan sejumlah kebijakan pro-Venetian seperti memprioritaskan warga lokal untuk menggunakan alat transportasi sungai dan melarang kapal pesiar dengan bobot lebih dari 96 ribu ton untuk merapat ke dermaga. Pemerintah kota juga melarang dibukanya restoran cepat saji yang dikhawatirkan akan merusak penjualan masakan lokal yang disajikan warganya.

Sebelumnya, aksi penduduk Venesia yang mengancam akan meninggalkan kota jika pemerintah tidak membatasi kedatangan wisatawan digelar pada November 2016 silam. Selain turun ke jalan, mereka juga membuat menyebarkannya di media sosial dengan tanda pagar #Venexodus. Bahkan,  ada penduduk yang sampai memblokir kanal Giudecca dengan sederet gondola agar kapal pesiar tidak bisa sandar di pelabuhan yang ada di kotanya.

Jika terus berlanjut, dikhawatirkan jumlah penduduk Venesia akan terus berkurang karena terpaksa pindah ke luar kota. Sampai akhir tahun lalu jumlah penduduk asli kota tersebut hanya sebanyak 55 ribu jiwa. Jika depopulasi terus berlanjut, maka pada 2030 kota tersebut sudah tidak memiliki satu pun Venetian. Setiap tahun, Venesia dikunjungi sekitar 22 juta wisatawan asing. Jumlah tersebut nyaris setengah dari populasi warga lokal.