TOP

Eksotisme Pulau Pramuka

unnamed (3)Ini pertama kalinya saya menjejakkan kaki di Pulau Pramuka, salah satu pulau kecil di gugusan Kepulauan Seribu. Pantai dengan ombak beriak yang tenang berbalutkan pasir putih di sekelilingnya, menambah betah mata untuk berlama-lama memandanginya. Berangkat dari Muara Angke, kami sekeluarga bersembilan sudah mempersiapkan diri dari pagi buta. Kapal dijadwalkan berangkat pukul 7 pagi, tapi kalau mau dapat tempat yang nyaman di kapal, harus datang lebih pagi sehingga bisa memilih tempat duduk. Jangan bayangkan kapal besar dengan kursi empuk yang nyaman dilengkapi AC. Ini kapal rakyat, murah meriah, dikenal dengan sebutan kapal tong-tong. Tidak ada kursi untuk penumpang, jadi semua yang naik kapal itu duduk mengampar. Satu-satunya kursi adalah untuk sang nakhoda.

Kami duduk berbaur dengan wisatawan lain yang rata-rata bergerombol juga. Selain itu ada juga beberapa orang warga Kepulauan Seribu yang habis berbelanja ke Jakarta. Ada yang membawa sekarung sayur-sayuran, kantong kresek, dus-dus besar yang entah isinya apa, kompor (baru beli nampaknya), lengkap dengan tabung gas-nya. Keluarga saya nampak shock karena baru pertama kali naik kapal beginian. Duduk ngampar seperti di barak, ditambah ada kecoak-kecoak kecil berkeliaran di sudut kapal. Justru di situ serunya! Saya sendiri tidak terlalu kaget dengan situasi tersebut, karena sebelumnya sudah pernah naik kapal tong-tong ke Pulau Pari, salah satu pulau lain di gugusan Kepulauan Seribu.

Perjalanan ke Pulau Pramuka sekitar 2,5 jam, kalau ke Pulau Pari sekitar 1,5 jam. Ada juga alternatif lain, yaitu naik speed boat yang hanya membutuhkan 30 menit s/d 1 jam perjalanan. Berangkat dari Marina Ancol. Biayanya cukup mahal kalau pakai speed boat, per orang harus tambah Rp 500.000 sekali jalan. Kalau kapal tong-tong ini, cuma Rp 15.000 sekali jalan. Kami ikut tour 3 hari 2 malam, per orangnya Rp 500.000 sudah all in (tiket kapal pp, asuransi, makan sehari 3x selama di sana, penginapan, guide, 1 kali BBQ, peralatan snorkeling, dan kapal untuk snorkeling). Ini wisata murah meriah dan tidak terlalu jauh dari Jakarta.

unnamed (1)Menurut saya pulau-pulau di Kepulauan Seribu ini berpotensi besar bagi pariwisata Indonesia. Hanya saja perlu diperlengkapi fasilitas-fasilitasnya. Beberapa pulau yang cukup jadi idola wisatawan (backpacker) antara lain Pulau Tidung, Pulau Pramuka, Pulau Pari, Pulau Untung Jawa, Pulau Harapan, dan yang paling terkenal dan paling lengkap fasilitasnya (juga paling mahal) adalah Pulau Puteri. Di Pulau Pramuka tidak ada hotel, adanya homestay dan rumah-rumah penduduk yang disewakan. Sama juga dengan di pulau-pulau lainnya, tapi cukup bersih, ada AC dan kamar mandinya juga bersih.

Yang menarik selama liburan di sana adalah saat acara snorkeling dan saat mengunjungi penangkaran penyu dan hiu. Guide lokalnya juga baik. Dia tahu saatnya menyuruh kami segera naik ke kapal ketika kami sedang asyik snorkeling, karena katanya arusnya udah mulai beda (entah arus apa yang dia maksud). Dan benar saja, telat naik sedikit badan kami sudah perih-perih kena ubur-ubur. Padahal kalau dilihat kasat mata, ubur-uburnya tidak terlihat. Ketika kami beranjak pergi dari spot itu, berpapasan lah kami dengan 2 kapal yang hendak akan snorkeling. Entah apa yang akan terjadi pada mereka.

Pulau Pramuka menyuguhkan pemandangan bawah laut yang lebih indah dari Pulau Pari. Tapi Pulau Pari memiliki pantai pasir putih yang lebih eksotis. Masing-masing pulau punya kelebihannya. Cukup menarik berwisata ke sekitaran gugusan Kepulauan Seribu ini. Budget tidak terlalu besar, jarak tidak terlalu jauh, dan masih cukup eksotis untuk dijelajahi.

unnamed (2)Sejauh ini dalam pengalaman saya ber-snorkeling, Pulau Pramuka ini masih juara. Tidak tahu kalau saya berkesempatan mengunjungi Bunaken atau Raja Ampat. Saya yakin lebih keren lagi. Ingin sekali rasanya ke sana! Dari yang saya dengar, begitu beningnya air di sana, tak perlu alat snorkeling atau diving untuk menikmati indahnya warna-warni surga bawah lautnya. Cukup dilihat dari atas!

 

Teks & foto: Estrella Valendry