Bogor, the Most Lovable City
Oleh: Tyra Lundi
Bogor, kota yang terletak sekitar 55 km dari Kota Jakarta ini menyimpan banyak objek wisata bernuansa alam. Itu sebabnya banyak warga Jakarta yang mengunjungi kota ini dikala ingin mendapatkan udara yang segar, pemandangan indah, dan menghilangkan kepenatan dari hiruk pikuk Ibukota. Kota ini juga dikenal dengan julukan kota hujan, hal itu dikarenakan Bogor teletak di bawah kaki gunung salak dan gunung gede, sehingga sangat kaya akan hujan orografi. Saya akan mengeksplor kota ini dalam 2 hari 1 malam. Mengunjungi tempat-tempat wisata alam, menguji andrenalin saya dengan olahraga paralayang dan arum jeram, serta mengujungi beberapa tempat makanan favorit di kota Bogor.
Taman Wisata Alam Gunung Pancar
Pukul 4 dini hari, saya memulai perjalanan dengan mengendarai Nissan Navara yang tangguh menuju kawasan Sentul. Setelah hampir 45 menit melewati jalan bebas hambatan (tol) dan menyusuri jalanan perumahan area Sentul, akhirnya saya tiba di pintu gerbang Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Menyaksikan matahari terbit adalah tujuan saya, meskipun pagi ini sudah diawali dengan cuaca yang mendung dan hujan rintik – rintik. Tapi saya percaya sang surya akan tetap bersinar dan menempati singgasananya. Setelah memasuki gerbang Taman Wisata Alam Gunung Pancar sayapun melewati hutan pinus untuk menuju ke kaki Gunung Pancar. Daerah yang mungkin tidak tersentuh oleh para penjelajah lainnya. Hamparan hijau sawah yang megah, dinginnya kabut dan segarnya embun pagi serta suara merdu burung menyambut kedatangan saya. Bersentuhan dengan alam selalu memberikan kenikmatan tersendiri. Dan Sang Mentaripun menyambut dengan senyum simpul. Perjalanan saya lanjutkan dengan menelusuri pepohonan pinus yang menjulang tinggi. Udara bersih membuat paru – paru terasa lebih lapang dan tembusan cahaya Sang Surya diantara hijaunya pohon menemani langkah saya. Hijau, asri, dan sangat alami.
Curug Leuwi Hejo
Tak kuasa meninggalkan tempat yang memberikan saya banyak inspirasi ini, tapi perjalanan harus saya lanjutkan. Menuju ke Desa Karang Tengah yang terdapat sebuah air terjun mini yang memiliki kolam kecil berwarna hijau hasil dari pantulan cahaya sinar matahari. Konon dari sinilah awal mula Sungai Cileungsi, dari mata air Curug Leuwi Hejo yang jernih dan sejuk. Sayapun terpanggil untuk merasakannya dengan bermain air dan berendam di Curug Bengkok, penyebutan oleh warga setempat yang juga mengartikan air terjun di lokasi ini yang harus melewati bebatuan yang tidak lurus. Sejuknya air Curug Leuwi Hejo ini semakin pas ditemani dengan segarnya minuman Nu Oceana. Komposisi yang pas. Rasanya tidak ini ingin beranjak dari sejuknya air kolam kecil jernih ini, sampai akhirnya teman perjalanan saya mengingatkan akan rencana selanjutnya. Sampai bertemu lagi Curug Leuwi Hejo ….
Puncak Paralayang, Gunung Mas Bukit Gantole
Kawasan Gunung Mas atau yang lebih dikenal dengan Bukit Gantole – Puncak, akan menjadi tempat tujuan saya berikutnya. Merasakan sensasi lepas landas dari gunung yang letaknya tidak jauh dari Masjid At-Ta’awun dan mendarat di tengah hamparan kebun teh tentunya akan memacu adrenalin saya. Dengan memakai parasut dan sepenuhnya memanfaatkan hembusan angin, saya akan melakukan tandem ditemani instruktur paralayang yang berpengalaman dan sudah memiliki banyak jam terbang. Bersama Kang Awo, sebelum melakukan paralayang, saya mendapat arahan bagaimana cara dan prosedurnya serta segala hal mengenai olahraga ini. Walaupun cuaca mendung dan kabut yang tebal saat sedang persiapan, saya tetap yakin alam akan berbaik hati memberikan angin untuk saya bisa melakukan terbang di atas pemandangan indah Puncak. Helm, parasut berikut flight suit dan kecepatan angin mendukung, akhirnya saya berparalayang. Selama sekitar sepuluh menit saya melayang – layang, menikmati sejuknya udara serta pemandangan hijau permai Puncak adalah pengalaman luar biasa dan rasa syukur atas indahnya ciptaan Tuhan.
I believe I can fly …
Nicole’s Kitchen
Masih berada di daerah Puncak, kali ini saya akan mengunjungi restauran pilihan yang favorit dan happening. Nicole’s Kitchen & Lounge, tempat makan dengan nuansa putih berornamen warna – warni menjadi tempat santai sore sekaligus makan siang yang sedikit terlambat. Terletak di lantai 3 Factory Outlet Kampung Brasco, Nicole’s Kitchen memiliki jendela – jendela lebar berkaca bening transparan menjadikan tempat ini bisa memandang luas kearah luar dan atap yang tertutup oleh kaca sehingga matahari bebas bersinar. Dengan beraneka ragam menu yang disajikan baik Indonesia, asia sampai western, saya memilih Grilled Chicken Steak dan Hot Lemon sebagai makanan dan minuman pelepas lapar dan dahaga sore itu. Tempat yang nyaman disertai makanan dan minuman yang bervariasi, pelayanan yang cepat, dan juga terdapat beberapa spot keren untuk berfoto, menjadikan tempat ini banyak dikunjungi para pelancong Puncak.
Hotel Santika Bogor
Usai menyelesaikan beberapa agenda perjalanan, saya pun menuju ke Kota Bogor untuk beristirahat. Hotel Santika Bogor, sebuah hotel di jantung kota Bogor dengan akses yang mudah untuk dituju dan memiliki city view yang indah. Pelayanan yang baik dan berbagai pilihan tipe kamar serta bersampingan dengan pusat belanja menjadikan hotel ini ramai pengunjung. Bermalam di kamar Hotel Santika yang nyaman mampu melepas rasa lelah saya dengan tidur tersenyum. Malam pun berlalu dan sang Matahari pun datang kembali dengan senyum berwarna jingga tipis ditemani awan gelap kelabu serta hujan rintik-rintik. Udara dingin membuat saya tidak ingin beranjak dari tempat tidur yang posesif. Rasa laparpun datang dan saya masih ingin menikmati pemandangan indah pagi hari dari dalam kamar Hotel Santika Bogor. YOMP Super Bowl, makanan setia perjalanan saya yang pas untuk dinikmati pagi ini ditemani hujan kecil.
Arum Jeram Kalibaru
Awan kelabu sudah bergeser, dan matahari bersinar malu. Lagi – lagi saya dibantu oleh alam yang selalu berbaik hati. Jadwal perjalanan saya di hari kedua ini diawali dengan Arum Jeram. Sayapun berkomunikasi dengan pemilik dari Arum Jeram Kalibaru, dengan menggunakan XL Prioritas komunikasi saya lancar walaupun dengan keadaan cuaca yang cepat silih bergantinya. Perjalanan hari ini saya mulai dengan semangat yang luar biasa. Arum Jeram Kalibaru menjadi pilihan saya untuk memacu adrenalin di hari ini. Lokasi yang tidak jauh dari pusat kota Bogor dan dengan beberapa pilihan jeram ekstrim serta tim yang ramah menjadikan saya memilih Arum Jeram Kalibaru ini. Ditemani Pak Bagyo, saya melakukan sedikit pemanasan dan mendapat penjelasan tentang beberapa titik ekstrim yang akan kami lalui di Arum Jeram Kalibaru ini. Pelampung dan pelindung kepala sudah terpasang, saatnya kami menuju ke titik awal untuk berarum jeram. Pak Bagyo, Isut dan Asep adalah rafting buddy saya. Tikungan pertama yang disebut “Jeram S” karena bentukya menyerupai huruf “S“, teriakan keseruan dan ketegangan sayapun terlontar. “Wuuhuuuuhuuu …. Hhoooooohoooo ….. “ begitulah teriakan saya ketika kembali merasakan sensasi luar biasa di titik “Jeram Dam” yang berjarak hanya beberapa meter saja dari jeram sebelumnya. Hampir 30 menit saya menikmati olahraga air yang belum pernah saya coba dan akhirnya saya tiba dititik akhir. Belum selesai, karena sebagai bentuk keakraban kami, dititik finish inilah perahu karet saya terbalik atas kesengajaan para rafting buddy. Tertawa puas sambil menyiramkan air ke mereka merupakan bentuk terima kasih saya. Dan sebuah pelajaran untuk saya, arum jeram itu sama dengan kehidupan, ikuti saja arusnya walaupun berliku dan penuh rintangan yang pada akhirnya kita juga sampai dan dapat tersenyum atas semua proses dan pencapaiannya. It was fun and crazy!
Two Stories
Two Stories, selalu ada dua sisi dalam kisah hidup yang terhubung satu sama lain yang menciptakan keseimbangan abadi. Selalu ada realitas dan fantasi dalam sebuah cerita dan keduanya akan bertemu menciptakan sesuatu yang menakjubkan. Ditempat inilah saya mengakhiri perjalanan 2 hari 1 malam mengeksplore kota Bogor. Satu dari sekian banyak café yang menjamur di Bogor, Two Stories, menghadirkan tempat yang cozy sambil menikmati menu – menu yang misterius, karena menu yang disajikan tidak bisa dilihat penampakan gambarnya. Akhirnya saya memilih Burger Empal Suwir sebagai makan siang ditemeni dengan Hot Lemon. Menu fusion ini memiliki rasa yang enak dan unik. Terdapat beberapa spot untuk berfoto dengan konsep masing – masing namun otentik dan saya menemukan tempat favorit dengan tulisan, Tell Your Story …
Tidak ada kata yang lebih pantas untuk diucapkan selain ucapan terima kasih saya untuk kota ini. Alam yang indah, penduduk yang ramah serta kuliner yang luar biasa. Bahagia, seru dan ceria, itulah yang saya rasakan selama 2 hari 1 malam mengeksplor kota ini. Terima kasih Bogor. And for me you are The Most Lovable City.