TOP

Tip Berwisata di Venesia

Kecantikan Venesia membuatnya disebut-sebut sebagai salah satu kota paling romantis di Eropa dan bahkan dunia, sehingga tak heran bila perjalanan ke kota yang berada di wilayah Veneto di utara Italia ini menjadi impian banyak orang. Tak hanya untuk melihat bangunan-bangunan bersejarah, namun juga karena Venesia menawarkan pengalaman berwisata yang tak ada tandingannya. Bila tertarik mengunjunginya dalam waktu dekat, berikut beberapa tip ketika berwisata di sana.

  • Waktu terbaik untuk mengunjungi Venesia adalah mulai September hingga November, dengan suhu sekitar 12 hingga 23 derajat Celsius di siang hari dan empat hingga 14 derajat Celsius di malam hari. Karena itu, pastikan untuk membawa pakaian hangat dan selalu mengecek prakiraan cuaca sebelum mengeksplor kota. Hindari musim panas karena tak hanya cuacanya terik, namun juga ramai turis di tempat-tempat wisata. Sementara di musim dingin, tinggi air akan mengalami peningkatan, jadi sebaiknya siapkan sepatu tahan air atau boots ketika sedang mengelilingi kota.

  • Cara terbaik untuk mengakses kota begitu turun dari pesawat di Bandara Internasional Marco Polo adalah dengan naik water bus yang dioperasikan oleh Alilaguna. Transportasi umum ini tersedia di airport boathouse dengan rute menuju Venesia dan beberapa pulau di sekitarnya, seperti Murano, Burano, dan Lido. Untuk tujuan Venesia, water bus akan berhenti di dermaga San Marco, Rialtom Fondamenta Nuove, dan Le Guglie. Tiket bisa dibeli di beberapa tempat, seperti di loket tiket di area kedatangan dan di dermaga, membeli melalui mesin penjual tiket dekat tempat pengambilan bagasi, atau bisa juga membayarnya langsung di kapal.

  • Terkenal dengan bangunan-bangunan bersejarahnya, sebaiknya luangkan waktu untuk membaca mengenai sejumlah bangunan menarik yang layak untuk dikunjungi, selain mencari tahu kisah-kisah menarik mengenai pembangunannya dan sejarahnya. Karena Venesia merupakan destinasi populer maka tersedia banyak literatur, baik dari buku perjalanan maupun artikel-artikel di Internet yang menceritakan banyak hal mengenainya.

  • Beberapa tempat wisata yang tersebar di Venesia tidak dikenakan biaya masuk. Anda bisa mengunjungi St. Mark’s Basilica, katedral yang bergaya Byzantine; St. Mark’s Square di depan St. Mark’s Basilica yang merupakan alun-alun kota; Rialto Bridge yang merupakan jembatan paling populer dan terletak berdekatan dengan Rialto Market; serta Campo Santa Margherita, alun-alun yang lebih banyak dikunjungi warga setempat.

  • Terletak di sisi timur dari Piazza San Marco, Saint Mark’s Basilica merupakan salah satu bangunan ikonik di Venesia, sehingga tak heran bila katedral ini selalu ramai pengunjung. Untuk menghindari antrean panjang, belilah tiket Skip the Line seharga dua euro dengan waktu kunjungan yang bisa dipilih sesuai keinginan.

  • Tak lengkap rasanya ke Venesia tanpa naik gondola. Namun harga untuk menikmati pengalaman ini cukup mahal, terutama bila ingin menaikinya saat malam hari. Untuk menghemat biaya, Anda bisa berbagi dengan beberapa penumpang lainnya (gondola ini berkapasitas hingga enam penumpang), atau mendatangi beberapa titik di Grand Canal di mana terdapat feri gondola yang hanya mengantarkan penumpang dari satu sisi ke sisi yang lain karena tidak tersedia jembatan. Perjalanan singkat tersebut biasanya hanya dikenakan tarif satu euro saja.

  • Nikmati Venesia di saat terbaik, yakni di pagi hari. Sediakan satu hari untuk bangun lebih awal di pagi hari untuk menikmati Venesia tanpa keramaian turis, tanpa aktivitas orang lokal, tanpa kapal-kapal yang lalu-lalang tanpa henti di perairan. Pagi hari adalah saatnya Anda bertemu dengan Venesia yang damai. Anda bisa berjalan masuk keluar gang, melintasi jembatan, atau hanya duduk-duduk dekat dermaga sambil memotret dari kamera.

  • Selalu sabar! Mengitari Venesia memang membutuhkan kesabaran karena bukan tidak mungkin Anda akan tersesat di antara jalan-jalan kecil dan gang di sana. Intinya Anda harus menikmati perjalanan tersebut sebisa mungkin. Alamat dan posisi bangunan di Venesia bisa membingunkan. Biasanya mereka hanya menyertakan nama distrik dan nomor bangunan, tapi seringkali tidak disertai dengan nama jalan. Solusinya bisa dengan membeli peta resmi Venesia yang dijual di kantor pariwisata seharga dua euro atau bisa juga dengan menggunakan VeniceXplorer untuk membantu Anda menemukan lokasi yang dicari.

  • Kini para pejalan independen lebih banyak mengandalkan teknologi dan Internet ketika berwisata, karena hal ini sangat membantu ketika ingin ke tempat-tempat tersembunyi, atau bila mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan penduduk setempat. Namun beberapa pejalan menyebutkan bahwa mereka kesulitan menggunakan GPS saat menelusi jalan-jalan kecil dan gang di Venesia. Satelit mengalami kesulitan untuk mengunci lokasi karena banyaknya jalanan yang sempit yang dihimpit oleh bangunan-bangunan bertingkat. Karena itulah, saat ingin mengeksplor Venesia, sebaiknya gunakan peta manual atau bisa bertanya pada orang lokal.