Eropa Mengenang Vincent van Gogh
Dalam rangka memperingati 125 tahun kematian Vincent van Gogh, Museum Van Gogh di Amsterdam meluncurkan The Vincent Van Gogh Atlas dalam perayaan di Auberge Ravoux. Karya terbaru ini menampilkan ratusan foto bersejarah, lukisan, surat, peta dan berbagai materi topografi yang merajuk pada tempat sang seniman pernah tinggal dan berkarya. Ditulis oleh Nienke Denenkamp dan René van Blerk (Senior Educator, Van Gogh Museum), berkolaborasi dengan Teio Meedendrop (sejarawan seni dan peneliti di Van Gogh Museum, buku ini didesain apik oleh Yolanda Huntelaar dan dipublikasikan di Belanda, Perancis dan Inggris pada 29 Juli 2015.
Willem van Gogh dan Machted van Laer, keturunan dari saudara Vincent van Gogh, Theo van Gogh, memeprsembahkan bunga-bunga matahari dan dahlia kuning yang terhampar di makam sang maestro di Auvers-sur-Oise dalam acara ini. Potret diri sang maestro secara kolosal yang ditampilkan dengan 50.000 bunga dahlia juga diperkenalkan di Museumplein, Amsterdam.
Axel Rüger dalam rilis berita yang diterima majalah Panorama menjelaskan, “Bersama para mitra, kami memutuskan bahwa tahun ini harus menjadi Tahun Van Gogh yang akan dirayakan dengan tema 125 Tahun Inspirasi. Kami telah merancang rangkaian aktivitas dengan tujuan untuk mengenal siapa Vincent van Gogh sebenarnya dan apa yang membuatnya begitu luar biasa. Hingga saat ini beliau masih menginspirasi jutaan orang di dunia.”
Mengenang Sang Maestro
Vincent van Gogh meninggal dalam rangkulan saudaranya, Theo van Gogh di Auberge Ravoux pada 29 Juli 1890, dua hari setelah ia menembak dirinya sendiri dalam kadaan putus asa di bagian dada di ladang milik seorang petani. Peti jenazahnya – yang saat itu dipenuhi oleh tumpukan bunga matahari dan dahlia kuning – dikubur di sebuah pedesaan Perancis di Auvers-sur-Oise, tempat di mana Vincent van Gogh menghabiskan tiga bulan terakhir dalam hidupnya dengan menghasilkan 70 lukisan. Kini 125 tahun kemudian setelah kematiannya, Museum Van Gogh kembali mengenang kebesaran karya-karya Van Gogh di tempat sang seniman tersebut menghabiskan sisa hidupnya.
Sampai saat ini kediaman Vincent van Gogh di Auberge Ravoux masih bisa dikunjungi oleh siapa pun dengan kondisi isi rumah yang menyerupai saat masih ditinggali sang maestro tersebut. “Van Gogh adalah teladan bagi masyarakat Eropa,” jelas Axel Rüger. “Beliau adalah salah satu dari orang Eropa pertama yang menjelajahi berbagai negara untuk bertemu dengan banyak orang demi mencari inspirasi untuk karya-karyanya,” tambahnya.
Acara mengenang Van Gogh ini adalah hasil kerjasama Van Gogh Museum dengan Institute Van Gogh Auvers dan Van Gogh Europe Foundation – asosiasi berjumlah sekitar 30 institusi yang ikut mendukung perayaan 125 Tahun Inspirasi. Rangkaian aktivitas dalam acara ini juga berlangsung di beberapa negara Eropa, seperti Belgia, Perancis, Belanda dan Inggris. Yayasan Parade Bunga Zundert Corso juga menandai 125 Tahun Inspirasi ini dengan foto diri Vincent van Gogh berukuran besar yang terbuat dari bunga dahlia di Museumplein Amsterdam.