TOP

Alila Solo Hadir Dengan Inovasi Desain Terkini

Alila Solo menawarkan kenyamanan baru bagi tamunya dengan bangunannya yang memungkinkan para tamu untuk menikmati pemandangan kota dari ketinggian. Dirancang oleh arsitek penerima penghargaan, Budiman Hendropurnomo dari Denton Corker Marshall, Alila Solo menampilkan arsitektur bergaya urban yang bernafaskan nuansa tradisional. Budiman merancang hotel ini dengan filosofi bangunan dengan visual yang mencerahkan, mewah dan elegan, serta teknologi terkini yang didukung fasilitasnya.

Delapan buah menara hunian berdiri mengelilingi bangunan utama untuk memberikan bentuk pemandangan baru di tengah kota Solo. Bangunannya memiliki tingkat ketinggian dari 11 hingga 27 lantai yang membuat hotel initerlihat megah dari kejauhan, terlebih dengan dinding batu yang mengelilingi beberapa bagian hotel.

“Saya percaya bahwa arsitektur bukanlah hanya sebuah bangunan, tapi harus mengutamakan kualitas bentuknya agar bisa menyatu dengan lanskap sekitar,” ujar Budiman Hendropurnomo.

Setiap menaranya dicat dengan warna berbeda untuk ciri masing-masing bangunan yang dirancang sedemikian rupa membentuk pola mirip bintang di koridornya agar cahaya alami bisa masuk ke bagian tengah gedung hingga ke dalam kamar mandi. Kamar untuk tamu disediakan mulai dari lantai tujuh untuk menawarkan pemandangan sekitar kota Solo termasuk pemandangan sawah dan pegunungan.

 

 

Terinspirasi Budaya Jawa

Seluruh kamarnya didesain dengan inspirasi dari budaya Jawa yang dikombinasikan dengan gaya kontemporer terkini. Kamarnya dilengkapi dengan teknologi terkini dan warna lembut untuk menghadirkan suasana relaksasi yang maksimal.

Interior hotelnya memadukan batuan marmer dan granit yang dipadukan dengan kayu berwarna lembut yang menjadi ciri khas hunian dan perabotan Jawa. Yang menarik adalah hadirnya patung batik mengambang rancangan Budiman Hendropurnomo di area lobi yang menjadi daya tarik utama para tamu. Instalasi seni sepanjang hampir 50 meter juga hadir dengan menggabungkan lempengan tipis alumunium dan lukisan kanvas yang menggambarkan tokoh-tokoh wayang.

Nuansa Jawa ini berlanjut hingga ke area restoran, Épice, yang memadukan gaya modern dengan arsitektur Jawa berupa kisi-kisi kayu dan logam yang membentuk pola batik Kawung. Meja-mejanya pun dibuat dari kayu jati dengan hidangan yang menyajikan kuliner lokal dan Asia.

 

Untuk info lengkap dan reservasi, bisa mengakses laman Alila Solo