TOP

Destinasi Wisata Ramah Muslim Makin Dilirik, Asia Tenggara Kuasai Puncak Global Muslim Travel Index 2025

Laporan tahunan Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2025 yang baru dirilis di Singapura pada 12 Juni 2025 mengungkap tren menarik dalam perkembangan pariwisata halal global.

 

Dalam laporan edisi ke-10 ini, tercatat bahwa jumlah wisatawan muslim internasional mencapai 176 juta orang pada 2024—mengalami lonjakan signifikan sebesar 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah tersebut diperkirakan terus meningkat hingga 245 juta wisatawan pada 2030, dengan potensi nilai belanja wisata yang diproyeksikan menyentuh angka USD 230 miliar.

 

Kenaikan pesat ini menunjukkan bahwa segmen wisatawan muslim bukan hanya berkembang dari sisi jumlah, tetapi juga dari sisi pengaruh dan daya beli. Laporan ini menyoroti bagaimana para pelaku industri pariwisata harus beradaptasi agar tetap relevan dan kompetitif. Destinasi wisata yang mampu menyediakan pengalaman inklusif, aman, dan selaras dengan nilai-nilai Islam semakin menjadi pilihan utama.

 

 

Asia Tenggara kembali menegaskan dominasinya sebagai kawasan utama dalam sektor pariwisata ramah muslim. Malaysia masih mempertahankan posisinya sebagai destinasi nomor satu di antara negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), berkat infrastruktur halal yang kuat dan beragam. Indonesia menyusul di posisi atas dengan kekayaan pengalaman budaya serta dukungan pemerintah dalam pengembangan destinasi wisata syariah.

 

Di kategori negara non-OKI, Singapura tetap menduduki peringkat pertama sebagai destinasi paling ramah muslim. Negara ini berhasil menunjukkan keseriusan dalam menjamin kenyamanan dan kepercayaan wisatawan muslim melalui pendekatan multikultural yang menyeluruh. Thailand dan Filipina juga mencatatkan peningkatan, masing-masing dengan perluasan layanan bersertifikat halal dan pengembangan akses fasilitas ibadah di tempat-tempat wisata populer.

 

Tak hanya Asia Tenggara, beberapa kawasan lain di Asia juga mulai mencuri perhatian. Hong Kong, misalnya, berhasil masuk tiga besar dalam kategori non-OKI dan meraih penghargaan Most Promising Muslim-Friendly Destination of the Year. Kota ini memiliki 61 hotel yang terakreditasi CrescentRating dan 153 restoran bersertifikat halal, mencerminkan keseriusan mereka dalam menarik wisatawan muslim.

 

 

Taiwan pun terus berinovasi dalam sektor ini. Lebih dari 230 hotel dan restoran telah mendapatkan sertifikasi halal dari Chinese Muslim Association, bahkan beberapa di antaranya menyediakan dapur khusus agar sesuai dengan standar syariat. Dengan pendekatan inklusif yang kuat, Taiwan berhasil memperluas daya tariknya di kalangan wisatawan muslim global.

 

GMTI 2025 juga menggarisbawahi lima tren utama yang membentuk preferensi wisatawan muslim saat ini. Di antaranya adalah penggunaan aplikasi pintar untuk merencanakan perjalanan halal, meningkatnya jumlah pelancong muslim perempuan yang mencari destinasi aman dan inklusif, pentingnya fasilitas khusus seperti ruang salat dan kolam renang terpisah, tren solo traveling di kalangan muslim muda, hingga meningkatnya minat terhadap destinasi digital detox yang menyatukan unsur spiritualitas dan alam.

 

CEO CrescentRating, Fazal Bahardeen, menyatakan bahwa laporan ini bukan hanya sekadar indeks, tetapi juga panduan strategis yang mendorong perubahan kebijakan pariwisata secara global. Ia menyebut kerja sama jangka panjang dengan Mastercard sebagai katalis dalam membangun ekosistem perjalanan yang mengedepankan inklusivitas dan pemahaman lintas budaya.

 

 

Safdar Khan, Division President Mastercard untuk Asia Tenggara, menambahkan bahwa sektor pariwisata memiliki peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan. Melalui inovasi digital dan kolaborasi dengan otoritas pariwisata serta pelaku industri, Mastercard berkomitmen untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di sektor perjalanan.

 

Dengan pertumbuhan yang pesat dan kebutuhan yang semakin spesifik dari wisatawan muslim global, laporan GMTI 2025 hadir sebagai panduan penting bagi destinasi dan pelaku pariwisata yang ingin memahami serta menyambut peluang besar dalam sektor wisata Halal di masa depan.

 

Berikut adalah daftar lengkap peringkat GMTI 2025.

10 Destinasi Teratas Negara OIC (Organisasi Kerja Sama Islam):

1. Malaysia

2. Turki

2. Arab Saudi

2. Uni Emirat Arab

5. Indonesia

7. Qatar

7. Oman

9. Kuwait

9. Yordania

9. Iran

10 Destinasi Teratas Negara Non-OIC:

1. Singapura

2. Inggris

3. Hong Kong

4. Taiwan

5. Thailand

6. Irlandia

6. Australia

8. Filipina

9. Spanyol

9. Jerman