TOP

Bali, Destinasi yang tak Tergantikan

Meski saya memiliki garis keturunan Bali, namun, baru 10 tahun terakhir saya benar-benar tinggal dan bekerja di Bali. Bali berkembang seiring jaman, sempat mengalami masa jatuh bangun pasca 2 kali pemboman, benar-benar bangkit dari keterpurukannya dari tahun 2006  hingga saat ini. Terlihat dari semakin banyaknya jumlah wisatawan yang datang, meningkatnya hunian hotel, dibangunnya hotel, villa, resort, café, restoran hingga tempat atraksi baru hingga sarana penunjang seperti jalan tol laut dan prasarana lainnya.

Bali yang terus mengembangkan wisatanya, menjadi acuan daerah lain dalam pengelolaan pariwisata budaya, rohani dan alam. Wisata alam mulai dari laut, gunung, adat, budaya, kuliner sudah banyak dikenal, apalagi wisata hiburan malam di kawasan kuta dan Seminyak. Seandainya saya diberi kesempatan untuk libur selama 4 hari, tentu saya akan menghabiskan waktu di Ubud. Kenapa? Karena tempat inilah yang menawarkan wisata budaya, kuliner, alam dan rohani yang luar biasa.

Ubud menawarkan berbagai jenis akomodasi sesuai budget wisatawannya, mulai budget a la backpacker hingga mewah a la selebritis. Dari homestay hingga villa private mewah dengan pemandangan yang luar biasa untuk solo traveler, keluarga, hingga honeymooners. Favorit saya adalah hotel dan resort di tebing kawasan Campuhan dengan pemandangan hijau di seberang dan alur sungai yang mengalir deras. Bahkan terlihat wisatawan yang memanfaatkan sungai ini sebagai wisata menantang arung jeram, seru sekali. Pagi-pagi kita sudah disuguhi sarapan super lezat yang melimpah ruah dan segar, rasanya sempurna sekali menikmati sarapan dengan pemandangan yang spektakuler ini. mau belanja oleh-oleh juga banyak tersebar kios dan toko suvenir di sepanjang jalan Monkey forrest atau ingin tawar-menawar untuk memenuhi kepuasan berbelanja, bisa di pasar seni Ubud, seberang Puri Ubud. Siang hari, rasanya sangat pas berkeliling di monkey forrest, untuk menikmati segarnya udara Ubud yang masih dilengkapi hutan dan penghuninya yang lucu. Sore hari kita bisa nongkrong seru di kafe yang instagrammable di berbagai penjuru Ubud. Ingin relaksasi, bisa mendatangi spa yang menawarkan pijat hingga perawatan tubuh,

Ubud menawarkan ketenangan, meski saat ini sudah mulai ramai dan macet di beberapa titik. Trekking di Campuhan ridge, menjadi aktifitas pilihan yang bisa kita lakukan bersama keluarga atau pasangan. Atau bersepeda mengitari kawasan Ubud dan kawasan persawahan, menjadi pelengkap liburan saat di Ubud. Kuliner beragam sesuai kantong, ada pilihan menu warung pinggir jalan, warung nasi ayam yang terkenal, hingga fine dining ada disini, bahkan Bali perlu berbangga memiliki satu restoran dengan predikat Michelin.

Ubud juga menjadi tempat berkumpulnya para pembaca dan penulis dalam Ubud writer’s and Reader’s Festival, yang sudah 12 kali sukses digelar. Ubud menjadi magnet wisatawan dari seluruh dunia untuk berkumpul dan berbagi ide dalam acara itu. Bahkan diselenggarakan juga Ubud food Festival yang sudah 3 kali dilaksanakan. Masih ada festival popular lainnya seperti Bali Spirit Festival dan Ubud village jazz Festival yang rutin digelar tiap tahunnya,  mengundang antusiasme wisatawan untuk datang. Bahkan sebuah majalah luar negeri pun memberikan predikat kota terbaik pada tahun 2010 setelah film Eat, Pray and Love tayang. Hingga kini, Bali, khususnya Ubud, masih menjadi destinasi wisata andalan yang belum tergantikan, semua ada di Ubud, heaven on earth.

 

Teks & foto: Nyoman Adi Suparta