The Island of God
Bali – The Island of God, saya yakin Tuhan sedang tersenyum ketika menciptakan Bali. Keindahan alam, seni budaya yang beranekaragam, kearifan lokal, serta didukung dengan fasiltas seperti world class resort dan kafe menjadi magnet wisata di Pulau Dewata ini. Uluwatu, daerah di Selatan Bali, menjadi tempat favorit saya. Pengalaman menginap di resort menjadi hal yang dapat dicoba di Uluwatu. Le Grande Uluwatu merupakan salah satu resort yang saya rekomendasikan. Berlokasi strategis dan dekat sekali dengan Pantai Dreamland, Le Grande Uluwatu menawarkan konsep unik dengan hamparan padang rumput yang luas, seperti berada di Dago, Bandung. Dilengkapi dengan lapangan golf, membuat pengalaman menginap di Le Grande Uluwatu menjadi lebih berkesan.
Tak terasa waktu hampir sore, Uluwatu juga memiliki sunset spot yang bagus. Kafe yang saya rekomendasikan adalah Single Fin Uluwatu. Konsep outdoor yang berada di cliff Pantai Suluban dengan cita rasa Eropa menjadi pengalaman sunset yang tidak terlupakan. Sebaiknya, wisatawan dapat melakukan reservasi dahulu sebelum datang karena hampir selalu penuh menjelang waktu sunset.
Puas menikmati indahnya sunset, saya menuju Waroeng Eropa untuk makan malam di Petitenget. Makanan tradisional khas Bali ini memiliki sambal matah yang spesial. Jangan lupa mencicipi Bebek Crispy-nya! Setelah itu, Seminyak di malam hari sangat saya rekomendasikan. Banyak sekali butik-butikĀ dan restoran yang dapat dicoba. Seminyak memberikan kesan yang modern. Wisata malam di Seminyak merupakan hal yang menarik. Menikmati atmosfir malam yang tropis dan juga dengan minuman yang enak menjadi kombinasi yang sangat cocok.
Hari kedua, saya mengeksplorasi pantai-pantai di Uluwatu. Padang-Padang Beach menjadi tujuan saya. Pantai yang menjadi lokasi syuting Eat, Pray, Love memiliki ombak yang sangat bagus. Saya mencoba surfing disana dengan menyewa papan selancar seharga Rp 50.000,00. Pantai ini juga memiliki hidden spot yang sangat sepi. Lokasinya berada ke arah timur. Selanjutnya, saya mengunjungi Pura Luhur Uluwatu. Pura yang berada di tepi tebing ini merupakan tempat yang indah untuk melihat sunset. Sunset yang disajikan dengan Tari Kecak menjadi pengalaman sunset yang sangat indah.
Hari ketiga, pagi hari saya menuju Pantai Sanur untuk melihat sunrise. Berlari di tepi Sanur menciptakan pengalaman olahraga yang tidak terlupakan. Kemudian, saya menuju tempat penyewaan perahu. Perahu dapat disewa seharga Rp 800.000,00/hari. Perahu milik penduduk lokal ini dapat mengantar ke Nusa Lembongan dan snorkeling di sekitar Nusa Lembongan. Puas mengeksplor Nusa Lembongan, tepat pukul 4, perahu kembali ke Sanur. Saya melanjutkan perjalanan ke Seminyak untuk melihat sunset di Potato Head Beach Club.
Tidak terasa hari ini merupakan hari terakhir, saya memilih untuk relaksasi di Le Grande Uluwatu. Spa yang saya rekomendasikan adalah Boreh Bali dengan paduan rempah dan aromatherapy yang memberikan rasa hangat dibadan. Biaya yang ditawarkan sebanding dengan experience yang diperoleh yaitu Rp 400.000,00 selama 120 menit. Sore hari, saya menuju Seminyak lagi. Saya menemukan kedai kopi mini Revolver di daerah Seminyak. Saya memesan ice caffe latte seharga Rp 35.000,00 untuk melepas dahaga di Bali yang sangat panas. Revolver memiliki cabang yang lebih besar juga di Seminyak. Kopi menjadi penutup yang indah di Bali, The Island of God!
Teks & foto: Muhammad Fajar Satria