TOP

Melbourne, Kota Paling Nyaman di Dunia

Tiupan angin yang cukup dingin menerpa wajah saya saat keluar dari bandar udara Tullamarine, Melbourne di pagi bulan Agustus itu. Langit biru cerah, udara segar dan senyum ramah orang-orang di airport menyambut kehadiran saya di kota ini. Melbourne yang tahun ini dinobatkan sebagai kota yang paling nyaman di dunia terlihat begitu menawan. Bangunan-bangunan tua bergaya Eropa menghiasi setiap sudut kota. Pedestriannya yang lebar dan bersih, membuat orang jadi lebih suka untuk berjalan kaki atau bersepeda walaupun tidak terlihat kemacetan di jalanan. Trem, sebagai salah satu transportasi publik yang sangat terkenal dan menjadi ikon kota Melbourne terlihat bergantian melintasi jalan-jalan di tengah kota.

Dengan berjalan kaki menyusuri kota, kita akan menemukan banyak hal menarik. Yarra River yang terkenal, membelah Melbourne dalam komposisi yang menarik antara gedung-gedung modern dan hijaunya pohon-pohon di sepanjang sungai. Tepat di seberang sungai terdapat taman yang luas dan indah, namanya Royal Botanic Garden. Taman seluas hampir 38 hektar ini berumur hampir 200 tahun dan memiliki koleksi lebih dari 10 ribu jenis tanaman. Taman ini sangat menyenangkan untuk dipakai sebagai tempat piknik yang murah meriah.

Beranjak sedikit ke pusat kota, saya melihat ikon kota Melbourne, yaitu Flinder’s Street Station, sebuah bangunan tua bergaya Eropa yang masih berfungsi sebagai salah satu stasiun utama di Melbourne. Beberapa kereta kuda yang dihias bergaya Victoria terlihat membawa pengunjung melintasi Swanston Street yang berada di seberang stasiun. Swanston Street merupakan salah satu jalan yang paling sibuk di Melbourne dan terlihat banyak pertokoan di kiri kanan jalan. Di persimpangan Swanston Street dan Spring Street, kita bisa menemukan Chinatown. Kawasan ini merupakan surga makanan bagi lidah Asia seperti saya.

Bagi penggemar buku, jangan lewatkan State Library of Victoria.  Perpustakaan yang dibuka untuk umum ini sudah berusia 160 tahun dan saat ini sudah memiliki 2 juta koleksi buku yang bisa dibaca dengan gratis di sana. Di dalamnya terdapat 6 ruang baca yang luas dan nyaman. Terdapat juga beberapa ruangan yang biasa digunakan untuk pameran, baik itu pameran seni maupun pameran sejarah.

Oh ya, jika lelah berjalan kaki, kita bisa memanfaatkan fasilitas trem gratis dari pemerintah setempat, yang disebut City Circle Tram. Trem ini rutenya mencakup hampir semua titik-titik utama di CBD kota Melbourne.

Rasanya belum lengkap berkunjung ke Melbourne tanpa mengunjungi St. Kilda yang berada di sebelah tenggara Melbourne yang bisa ditempuh kurang dari 30 menit menggunakan trem. Banyak hal menarik yang bisa kita temukan di St. Kilda. Tapi yang paling utama tentu saja pantainya yang indah. Berjalan kaki menyusuri pantai saat matahari terbenam adalah pengalaman yang tak akan terlupakan.

Satu lagi ikon kota Melbourne adalah Victoria Market. Pasar modern ini sudah berusia hampir 140 tahun dan luasnya hampir 7 hektar. Jika kebetulan mengunjungi Melbourne saat akhir pekan, rasanya wajib untuk mampir ke pasar ini. Beragam barang bisa ditemui di sini, kebutuhan pokok, sayur-sayuran, buah-buahan, pakaian, termasuk juga aneka souvenir untuk oleh-oleh. Harganya cukup murah dibandingkan toko-toko lain di luar pasar. Berbagai macam kafe dan restoran juga banyak terdapat di sini.

Dengan adanya penerbangan low cost carrier dari Jakarta yang transit melalui Denpasar maupun Kuala Lumpur, maka perjalanan ke Melbourne sekarang jadi lebih terjangkau. Jadi, tunggu apa lagi?

 

Teks & foto: Bernard Simanjuntak