Target Indonesia untuk meraih 20 juta kunjungan wisatawan asing pada 2019 semakin mendapat dukungan dengan dibukanya penerbangan dari Sri Lanka ke Indonesia oleh Srilankan Airlines.  Diberlakukannya fasilitas bebas visa bagi warga negara SriLanka oleh pemerintah Indonesia di  awal 2016, telah memicu terjadinya peningkatan arus penumpang, khususnya dari  Sri Lanka yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan wisata favorit di Asia Tenggara selain Singapura, Malaysia dan Thailand.

Sebelumnya, MihinLanka – grup usaha dari Srilankan Airlines – telah melayani penumpang dari Indonesia sejak 2011. Dengan makin pesatnya lalu lintas penumpang dan barang dari kedua negara maka SriLankan Airlines memutuskan untuk mengambil alih pelayanan dari Indonesia.

Menurut siaran pers yang diterima redaksi Panorama, penerbangan perdana Srilankan Airlines ke Indonesia akan dimulai pada 30 Oktober 2016 dan akan ditandai dengan water salute yaitu penyiraman air yang dilakukan oleh dua mobil pemadan kebakaran di area taxi way sebelum pesawat merapat ke garbarata . Kegiatan ini merupakan tradisi international untuk setiap pesawat yang melakukan penerbangan perdana. Acara lainnya adalah penyalaan lilin sebagai budaya SriLanka dan pemotongan tumpeng sebagai budaya Indonesia.

Bagi Indonesia, penerbangan ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi industri pariwisata, terutama setelah Kementerian Pariwisata menetapkan 10 destinasi prioritas di Indonesia, yaitu Danau Toba, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Wakatobi, Morotai, dan Labuan Bajo. Jadi diharapkan wisatawan asal Sri Lanka tak hanya akan berkunjung ke Jakarta saja, namun juga ke destinasi lainnya di Indonesia.