Pesta Topeng Penuh Warna di Venesia
Digelar 40 hari sebelum Paskah (di tahun 2017 jatuh pada 11-28 Februari), Karnaval Venesia diikuti ribuan peserta yang mengenakan kostum-kostum gotik yang menawan dengan topeng yang ekstravagan sekaligus misterius, seperti topeng berhiaskan bulu unggas eksotis, hingga topeng berbentuk unik yang mengadaptasi belalai gajah atau kurcaci. Disebut sebagai salah satu pesta topeng paling bergengsi di dunia, karnaval ini dibuka secara resmi di St. Mark’s Square, lalu diikuti dengan berbagai acara menarik, antara lain pertunjukan akrobat, parade gondola yang diterangi cahaya lilin, dan kembang api.
Topeng Unik
Topeng adalah fitur utama dari Karnaval Venesia, dan banyak orang telah mempersiapkan desain topengnya jauh-jauh hari sebelum festival. Ada dua jenis topeng yang biasa digunakan, yakni bauta dan volto atau larva.
Bauta merupakan topeng tradisional yang hampir menutupi seluruh wajah, kecuali bagian mulut, untuk memudahkan penggunakan makan dan minum tanpa harus melepas topeng. Warna topeng ini selalu putih, dan di masa lalu digunakan sepanjang tahun untuk menyembunyikan identitas pemakainya. Wanita juga mesti memakainya saat pergi ke tempat umum, seperti teater, sementara para gadis yang belum menikah dilarang mengenakan topeng ini.
Bauta sendiri dipercaya berasal dari kata dalam bahasa Jerman, yakni “behüten” yang berarti “melindungi”, serta kata dalam bahasa Italia, yakni “bau” atau “babau” yang berarti “monster”. Kata “bau” ini sering dipakai orangtua untuk menakuti anaknya. Kira-kira seperti begini kalimatnya, ”Se non stai bravo viene il babau e ti porta via.” (Bila nakal, babau bakal datang dan menculikmu, Nak.)
Sementara volto mirip bauta, hanya saja topeng ini menutupi seluruh wajah. “Volto” sendiri berarti “wajah”, sementara “larva” berarti “hantu” dalam bahasa setempat, karena memang topeng ini memastikan penggunanya tampil misterius, dan bahkan menyeramkan bila digunakan sambil berjalan-jalan di malam hari di lorong-lorongnya yang sempit.
Topeng-topeng versi autentik ini dibikin dalam desain yang lebih sederhana dan seringnya memiliki fungsi simbolis dan praktik, sementara topeng modern kini ada yang dibuat dari kulit atau kaca, serta dihiasi dengan daun emas, bulu hewan, dan butir-butir permata.
Sempat Dilarang
Pada abad 17, pemerintah menggelar karnaval ini untuk membentuk citra Venesia di mata dunia, sebelum akhirnya begitu populer dan diikuti warga setempat setiap tahunnya. Namun, di bawah pemerintahan Austria, festival ini harus dihentikan dan memakai topeng adalah tindakan yang dilarang. Festival ini baru digelar kembali pada 1979 untuk mengembalikan tradisi dan budaya Venesia.
Kini, Karnaval Venesia yang dikunjungi jutaan turis tiap tahunnya menjadi salah satu agenda acara penting di Italia. Salah satu atraksi yang ditunggu penonton adalah La Maschera più Bella, atau sebuah kontes untuk memilih topeng terindah dengan dewan juri yang terdiri atas para perancang busana internasional.