TOP

Nihiwatu Peduli Masyarakat Sumba

Nihiwatu Resort dibangun dengan salah satu tujuannya ingin melestarikan budaya Sumba yang unik dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga setempat agar mereka dapat menghidupi keluarga dengan layak.  Tak hanya resor yang dinobatkan menjadi hotel terbaik di dunia pada 2016 oleh majalah Travel+Leisure itu memperkerjakan 90 persen stafnya dari desa sekitar, namun Nihiwatu juga menyisihkan sebagian keuntungannya untuk mendukung The Sumba Foundation yang memiliki sederetan proyek berbasis masyarakat untuk mengentaskan berbagai masalah kemiskinan di Sumba. 

Berbasis Komunitas

Proyek-proyek yang dilakukan The Sumba Foundation terbagi ke dalam empat hal utama, yaitu penyediaan air bersih, klinik untuk mengobati malaria,dan perbaikan gizi bagi anak-anak sekolah, serta perbaikan ekonomi, dengan tetap menghormati budaya Sumba yang rentan . Sumba adalah salah satu tempat yang memiliki risiko malaria tertinggi di Asia, sehingga untuk menyelesaikan masalah ini, pada tahun 2004 diundanglah ahli malaria Dr Claus Bogh untuk merumuskan program-program pengobatan malaria dan pencegahannya. Hal pertama yang dilakukan ketika itu adalah membagikan kelambu untuk dipasang di sekitar tempat tidur agar tidak digigit nyamuk dan pengobatan terhadap masyarakat yang telah terkena malaria di klinik milik Sumba Foundation di beberapa desa, dengan terlebih dulu mendiagnosa secara tepat jenis malaria yang diidap agar pengobatan yang diberikan tepat sasaran.

Sejak didirikan pada 2001, kini The Sumba Foundation memiliki empat klinik kesehatan yang telah melayani lebih dari 25.000 warga, penyebaran malaria berkurang hingga 85 persen, 60 sumur dan 240 tanggul air telah dibangun, melengkapi 16 sekolah dasar dengan air bersih, toilet, meja, kursi, buku, perlengkapan belajar-mengajar, dan perpustakaan. Yayasan sosial ini juga aktif membagikan makan siang dan vitamin gratis kepada anak-anak sekolah di 13 sekolah dasar di Sumba.

Masih banyak yang dapat dilakukan untuk membantu masyarakat Sumba dengan memberdayakan mereka. The Sumba Foundation juga menyediakan bibit-bibit organik dari Amerika dan mengajari mereka metode bercocok tanam secara organik, dengan irigasi yang memanfaatkan sumur-sumur yang telah dibuat. Dengan kualitas hidup yang baik, maka masyarakat diharapkan dapat lebih sadar untuk menjaga budaya yang rentan hilang karena kemajuan zaman.

Berlibur sambil Melakukan Aksi Sosial

Nihiwatu secara aktif menawarkan kepada tamu-tamunya untuk melihat proyek-proyek yang telah dilakukan The Sumba Foundation. Dengan mobil semi terbuka ala safari dan didampingi staf dari The Sumba Foundation, perjalanan mengunjungi klinik kesehatan dan sekolah ini tidak dipungut tambahan biaya. Para tamu Nihiwatu pun dapat ikut membagikan makan siang kepada anak-anak sekolah,  mengobrol dengan para staf klinik sambil belajar tentang tipe-tipe penyakit malaria dan penyebarannya, di mana hal ini tentu memberikan pengalaman liburan yang berkesan.

Tak hanya mereka dapat menikmati pemandangan dan kamar yang indah dari resor yang didukung layanan tak tercela, namun juga dapat melihat langsung realita yang ada di Sumba sehingga niscaya tergerak untuk ikut melakukan sesuatu. Di malam terakhir, para tamu akan mendapatkan formulir dari The Sumba Foundation bagi yang ingin berdonasi bagi masyarakat Sumba. Di formulir tersebut juga dicantumkan alokasi penggunaan donasi, misalnya setiap 50 dolar AS yang disumbangkan dapat menyediakan makanan gratis bagi 50 anak, 100 dolar AS dapat membayar listrik untuk pompa sumur selama sebulan, 250 dolar AS dapat dibelikan perlengkapan sekolah bagi 50 anak, 500 dolar AS dapat dibelikan obat untuk menyembuhkan 100 orang, dan seterusnya.