Qantas Tawarkan Penerbangan Nonstop Perth-London
Per akhir Maret 2018, Qantas memulai penerbangan nonstop dari Perth, Australia ke London, Inggris. Penerbangan bersejarah ini menandakan awal dari satu-satunya koneksi udara antara Eropa dan Australia, serta cara bepergian tercepat antara kedua benua.
Penerbangan dengan kode QF9 yang membawa 200 penumpang dan 16 awak kapal lepas landas beberapa saat sebelum pukul 19:00 waktu setempat pada 24 Maret 2018 lalu dan tiba di London keesokan harinya pukul 05:00 dini hari.
Pesawat Boeing 787-9 melayani penerbangan QF9 tersebut setiap hari, berawal dari Melbourne dan berhenti sejenak di Perth, sebelum terbang nonstop ke London. Qantas juga telah menyesuaikan jadwal sejumlah penerbangan dalam negeri menuju Perth sehingga penumpang dari Adelaide, Sydney, dan Brisbane dapat bergabung dalam penerbangan QF9 menuju London tersebut.
CEO Qantas Group Alan Joyce, yang juga menjadi salah satu penumpang dari penerbangan perdana ini, mendeskripsikannya sebagai sebuah tonggak bersejarah bagi Australia dan dunia penerbangan global.
“Ini merupakan sebuah penerbangan bersejarah yang membuka lembaran baru di dunia wisata. Untuk pertama kalinya, Eropa dan Australia terkoneksi secara langsung melalui udara,” ucap Mr Joyce.
“Rute London-Australia terdahulu hadir pada 1947. Kami menamainya Rute Kanguru, karena penerbangan tersebut harus melalui tujuh perhentian selama empat hari. Penerbangan pertama itu merupakan sebuah titik bersejarah dalam dunia modern, dan waktu tempuh antara kedua benua pun semakin pendek seiring berjalannya waktu. Kini, kita bahkan dapat melaluinya hanya dengan satu kali jalan.”
Joyce juga menyampaikan bahwa timnya telah bekerja keras untuk memberikan pengalaman terbang terbaik bagi para penumpang Qantas dalam penerbangan berdurasi 17 jam tersebut. “Ini adalah pesawat ternyaman yang pernah Qantas terbangkan di angkasa. Boeing mendesain seri Dreamliner ini dengan fitur-fitur untuk mengurangi jetlag, turbulensi, dan kebisingan suara. Kami bahkan membawanya selangkah lebih jauh dengan desain kabin kami, yang memberikan penumpang lebih banyak ruang di kelas mana pun, layar in-flight entertainment yang lebih lebar, serta ruang penyimpanan pribadi yang lebih luas.”
“Kami bekerja sama dengan University of Sydney dan chef kenamaan Australia sekaligus konsultan kami Neil Perry untuk menciptakan menu yang membantu penumpang beradaptasi lebih baik dengan jet lag, serta menyesuaikan jadwal kami menghidangkan makanan untuk memastikan para penumpang dapat tidur lebih baik.”
Qantas memilih unit Dreamliner terbarunya, Emily, untuk melayani penerbangan perdana Australia-London ini. Emily dihiasi dengan livery indah yang terinspirasi oleh karya seni bertajuk Yam Dreaming besutan seniman Emily Kame Kngwarreye. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen maskapai nasional tersebut untuk menghadirkan sisi terbaik Australia bagi dunia.
Dengan peluncuran penerbangan ini, pelanggan Qantas dapat memilih satu dari tiga rute yang tersedia antara Australia dan London, yaitu layanan langsung Perth-London yang dilayani Dreamliner; layanan yang baru saja dihadirkan kembali antara Sydney-Singapura-London dan dilayani Airbus A380; maupun dari Brisbane, Sydney, Melbourne, Adelaide, dan Perth menuju London via Dubai dengan mitra Emirates yang dilayani oleh pesawat Airbus A380 dan Boeing 777.