
Ekskursi Seru untuk Liburan Mendatang
Berencana mengunjungi Alaska, Kenya, Eropa Timur, Selandia Baru, Swiss, Makassar, Flores, Papua, Hawaii, atau atraksi ikonik di Arizona dan Gurun Gobi? Berikut kami rekomendasikan hal-hal unik yang patut dipertimbangkan untuk diikuti demi menambah kesan akan tempat-tempat yang akan dikunjungi tersebut.
Exit Glacier Walking Tour, Alaska
Tinggal dan hidup di Indonesia sebagai negara yang dilalui Garis Khatulistiwa serta beriklim tropis, melihat salju asli dan alami merupakan pengalaman baru yang tidak akan terlupakan, apa lagi bila dapat melihat gletser, bongkahan es di permukaan permukaan dari jarak yang dekat. Tak hanya itu, bunyi bergemeretak dari es yang retak kemudian meluncur ke atas permukaan laut membuat perasaan takut sekaligus kagum. Untuk merasakan hal semacam ini dapat mengikuti Exit Glacier Walking Tour (exitglacierguides.com) dengan berkendara sekitar 15 menit dari Seward, kota kecil di Kenai Peninsula Borough dengan iklim subartik, kemudian dilanjutkan trekking menyusuri jalan setapak dan dek yang tersedia akses untuk penyandang disabilitas. Sepanjang perjalanan mata dan telinga akan selalu waspada untuk dapat menikmati dan mengabadikan gletser yang volumenya terus berkurang dari tahun ke tahun.

Maasai Mara National Reserve, Kenya
Merupakan area padang rumput terbuka seluas 1.500 kilometer persegi, sejauh mata memandang akan ada saja singa Maasai yang sedang bersantai, macan tutul Afrika di atas pohon, cheetah Tanzania, Zebra, antelop, gajah Afrika, wildebeest, anteng Afrika, hingga badak hitam yang sedang mencari makan. Beberapa satwa tersebut jumlahnya kian menurun hingga sudah masuk dalam daftar satwa yang terancam punah. Daripada sekedar glamour camping dengan rutinitas tidur di tenda mewah, berkeliling bersama jip, memotret binatang, bercengkrama dengan suku Maasai, dan menikmati matahari terbenam, cobalah datang ke Campi ya Kanzi (campiyakanzi.com) bersama pemandu selama satu hari atau mendaftarkan diri sebagai relawan selama satu minggu untuk merekam lokasi penampakan singa melalui GPS, mengamati pergerakan kawanannya, dan merangkum data.
Dari Hungaria ke Polandia Lewat Slovakia
Budapest sebenarnya gabungan dua kota, yaitu Obuda dan Pest yang dipisahkan oleh Sungai Danube, sungai terpanjang di Eropa. Jika bosan menyusuri Sungai Danube dan melihat keanggunan bangunan dan menginginkan kegiatan luar ruang yang memacu adrenalin, bisa juga mengikuti tur dari Hungaria ke Polandia dengan melewati Slovakia. Perjalanan trekking delapan hari tersebut dimulai dari kota Szentendre, Hungaria dan akan berakhir di Kraków. Terdengar melelahkan memang, namun tur ini dirancang agar pesertanya dapat santai dengan banyak pemberhentian dan rata-rata per hari hanya menempuh jarak sekitar 16 kilometer. Salah satu lokasi pemberhentian yang menyajikan pemandangan indah adalah Banska Stiavnica di Slovakia. Kota kecil ini berdiri di dalam lembah yang dulunya merupakan kaldera dari gunung api purba. Karena keunikannya, Banska Stiavnica pun dilindungi oleh UNESCO.

Waitomo Glowworm Caves
Nama daerah ini berasal dari kata Maori, yaitu “wai” (air) dan “tomo” (lubang). Waitomo Glowworm Caves di Pulau Utara, Selandia Baru, juga terhubung dengan Ruakuri Cave dan Aranui Cave, selain memiliki sungai sepanjang 250 meter di tengahnya. Sebelum mengarungi sungai, ada tiga tingkatan kedalaman yang harus dilalui, yaitu Catacombs kemudian Banquet Chamber, dan terakhir Cathedral. Baru di tingkat keempat pengunjung akan diajak naik perahu. Masuk ke Waitomo Glowworm Caves bagai dihadapkan pada antariksa dengan langit hitam kelam dan jutaan bintang karena dinding guanya dihias oleh jutaan cacing Arachnocampa luminosa, spesies cacing yang hanya ada di Selandia Baru yang dapat memendarkan cahaya biru seperti kunang-kuna
Dari Laussane ke Bern
Swiss tidak hanya identik dengan Pegunungan Alpen dan cokelat. Hal in dapat diketahui bila mengikuti tur naik sepeda listrik keliling Swiss selama enam hari untuk melihat banyak hal yang terlewatkan oleh buku panduan. Lelah pun tak terasa karena pemandangan di sepanjang perjalanan membuat tenaga yang dikeluarkan untuk mengayuh akan terbayar. Tur bermula di Laussane dengan melewati perkebunan anggur di Savigny yang dikenal sebagai pembuat wine terbaik dan akan berakhir di Bern. Banyak pengalaman menarik yang akan terus menarik untuk diceritakan kembali dalam ekskursi ini, yaitu menaiki gondola hingga ke puncak Tsanfleuron Glacier yang berada di dalam lingkup Pegunungan Alpen, makan malam di restoran mewah berbintang Michelin, hingga menikmati spa setelah seharian mengayuh sepeda.

Rammang-Rammang, Maros
Rammang-Rammang yang berada di Desa Berua dapat diakses dengan menyusuri Sungai Pute yang tenang dengan perahu kayu bermotor (katinting). Berada tak jauh dari Bandara Sultan Hasanuddin di Maros, selama perjalanan sekitar 20 menit mata akan dimanjakan dengan julangan tebing karst dan pohon bakau. Hamparan karst di kawasan Maros ini luasnya mencapai lebih dari 45.000 hektar dan merupakan terbesar kedua di dunia setelah hamparan karst di Shilin, Tiongkok. Di antara karst ini terdapat instalasi gua yang terpanjang dan terdalam di muka bumi dengan total terdapat 268 gua di sekitar wilayah ini. Selain keindahan Sungai Pute yang menjadi jalur utama,terdapat beberapa titik yang bisa dikunjungi dan memiliki keunikannya masing-masing seperti Taman Hutan Batu, Telaga Bidadari, Gua Telapak Tangan, Gua Pasaung, Batu Kingkong, Gua Sikki Berlian, dan Gua Baru Berlian.
Lembah Baliem, Papua
Sejauh mata memandang, hanya perbukitan hijau dan pegununganlah yang terlihat di Lembah Baliem. Merupakan tempat tinggal beberapa suku asli Papua, termasuk suku Dani, trekking di sini tak hanya diajak mengeksplor keindahannya, namun juga mengunjungi desa-desa tradisionalnya untuk menyapa penduduknya yang hidup selaras dengan alam. Di lain waktu, pejalan bisa mampir di pasar tradisional untuk melihat keseharian masyarakatnya dan membeli noken warna-warni, menuju Distrik Kurulu untuk melihat mumi panglima perang suku Dani Wim Motok Mabel yang telah menghitam dan dipercaya dapat membawa keberuntungan, menyusuri Goa Lokale yang hingga saat ini belum pernah ada yang berhasil mencapai ujungnya, mengagumi keindahan Danau Habema, ataupun larut dalam kemeriahan Festival Lembah Baliem yang digelar setiap Agustus dan menampilkan beragam kegiatan, seperti atraksi perang dan tari-tarian tradisional.

Wae Rebo
Wae Rebo merupakan kampung adat tradisional yang terdiri bangunan berarsitektur khas Manggarai yang disebut mbaru niang. Rumah-rumah adat ini berupa bangunan kayu bertingkat lima, berbentuk kerucut, dan beratap ijuk dan alang-alang. Karena berada di tengah pegunungan yang tertutup hutan dan tak ada kendaraan yang melintas ke sini, pengunjung harus berjalan kaki sejauh sembilan kilometer untuk mencapainya. Meski demikian, turis terus berdatangan ke desa permai ini untuk melihat langsung mbaru niang, menikmati suasananya yang alami dan terpencil, serta melihat langsung keseharian penduduknya yang ramah terhadap pendatang. Uniknya, setiap ada pengunjung datang, penduduknya menggelar upacara penyambutan dan menganggap tamu yang datang sebagai orang asli Wae Rebo yang sedang pulang kampung. Mereka pun boleh bermalam di salah satu mbaru niang dengan biaya yang dikenakan per orang per malam, termasuk tiga kali makan.
Luberan Lava, Kilauea
Kilauea di Hawaii Volcanoes National Park adalah salah satu dari gunung berapi paling aktif di dunia. Dalam bahasa lokal, kata “kilauea” berarti memuntahkan atau menyebar, dan memang hingga kini pun tak ada yang tahu pasti kapan aliran lahar Kilauea akan berakhir. Banyak wisatawan melintasi gunung itu dengan naik pesawat atau helikopter karena ini merupakan cara teraman untuk mengamati lava berwarna merah terang dengan suhu mencapai 1.160 derajat Celsius yang mengalir perlahan menuruni pantai bagian tenggara Hawaii tersebut. Namun beberapa yang bernyali tinggi mengikuti Lava Boat Tour (seelava.com) satu-satunya di Hawaii yang mengajak penumpang untuk melihat fenomena tersebut dari dekat. Walau cukup menantang, alternatif ini masih lebih aman ketimbang berjalan di daratannya yang tidak stabil dan tidak rata, selain tentu saja menawarkan objek foto yang spektakuler.

Grand Canyon dari Udara
Grand Canyon di Arizona memiliki luas yang luar biasa besar. Lebarnya lebih dari 11 kilometer dan dalamnya mencapai 1,5 kilometer. Karena itulah, satu-satunya cara untuk benar-benar menikmati keindahan ngarai bertebing terjal tersebut adalah dari udara. Dengan cara ini jugalah wisatawan dapat melihat kedahsyatan alam yang terukir dari kikisan Sungai Colorado selama jutaan tahun tersebut. Kebanyakan tur helikopter ini berangkat dari Grand Canyon National Park Airport di Tusayan, atau dari Las Vegas, Nevada, dan Sedona. Harganya pun bervariasi, yaitu mulai 165 dolar AS, tergantung durasi, lokasi berangkat, dan aktivitas lainnya yang dimasukkan ke dalam itinerary, seperti berkuda dan berperahu. Jangan lewatkan juga Grand Canyon Skywalk, jembatan gantung berbentuk ladam serta berdinding dan berlantai kaca, yang walaupun ramai turis, wahana ini menawarkan kesempatan untuk berjalan di ketinggian 1.450 meter sambil melihat dasar jurang.

Gurun Gobi
Membentang sepanjang 1.500 kilometer di selatan Mongolia, hamparan pasir seluas 500.000 mil ini dulunya tempat dinosaurus berkeliaran. Karena sangat besar, kebanyakan operator tur membagi Gurun Gobi menjadi beberapa wilayah, tergantung aktivitas yang ditawarkan. Bagi yang ingin melihat fosil dinosaurus, termasuk jejak kaki Titanosaurus terbesar di dunia yang baru ditemukan awal Oktober 2016 lalu, bisa menuju sisi barat laut kawasan gurun luas ini. Di sini, kadang ada wisatawan yang tersandung sarang telur dinosaurus. Bila ingin membangun istana pasir, pergilah ke sisi timur Gobi. Sepanjang 100 kilometer dengan tinggi mencapai 300 meter, rangkaian bukit pasir Khongoryn Els tak hanya cocok untuk naik unta dan bermain sandboarding, namun juga memiliki hamparan pasir yang seolah bernyanyi serta sering berganti warna dalam satu hari, mulai dari kuning cerah hingga keperakan. Bila ingin melihat satwa liar, kunjungi Southern Altai Gobi Nature Reserve yang merupakan habitat fauna asli Gurun Gobi, seperti kuda przewalski yang terancam punah, beruang gobi, unta baktria, dan bahkan macan tutul salju ketika musim dingin.