Selain Wisata Alam, Hakone Favorit Bagi Pecinta Seni
Hakone merupakan titik terdekat untuk melihat Gunung Fuji, juga menjadi kawasan yang menyenangkan untuk menikmati onsen (kolam pemandian air panas khas Jepang). Mudah diakses dari Tokyo, Hakone tak hanya mengunggulkan lanskap alamnya saja tapi juga menghibur wisatawan dengan sejumlah museum seni yang menawarkan varian koleksi yang memukau.
Rasakan varian atraksi di Hakone dengan mengunjungi jajaran museum seninya yang kebanyakan berlatar alam dan pemandangan terbaik di Hakone.
Menempati area seluas 70.000 meter persegi dengan panorama pegunungan, museum seni terbuka pertama di Jepang ini memiliki 120 patung karya seniman asal Jepang dan macanegara, sehingga memungkinan para pengunjung untuk menikmati suasana yang berbeda seiring bergantinya musim. Museum akan dipenuhi bunga yang bermekaran di musim semi, pekatnya sinar mentari di musim panas, warna-warni khas dedaun di musim gugur, hingga tumpukan salju di akhir tahun.
Salah satu patung terbesar yang dipajang di sini adalah Symphonic Sculpture, di mana pengunjung dapat menaiki menara kaca berwarna-warni untuk menikmati pemandangan sekitar. Museum ini juga memiliki ruang pameran dalam ruangan, termasuk Picasso Pavilion yang memamerkan ratusan karya Pablo Picasso, mulai dari lukisan, patung, hingga keramik.
Area museum yang luas dihidupkan dengan taman khas Jepang, kedai teh, dan kafe dengan kolam air panas untuk merendam kaki. Museum yang dimiliki pengusaha Jepang, Okada Kazuo, memamerkan koleksi karya seni dari Asia Timur, seperti patung perunggu kuno, porselen dari Dinasti Tang dan Ming, serta sejumlah lukisan Jepang dari beberapa periode.
Mayoritas barang yang dipajang diberi informasi dalam bahasa Inggris, Mandarin, Korea, dan tentu saja Jepang. Karena koleksi yang ditampilkan bernilai sejarah, museum ini pun menerapkan sistem keamanan yang ketat, di mana semua pengunjung wajib menyimpan tas dan barang pribadi di loker yang tersedia dekat pintu masuk.
Merupakan museum yang didedikasikan bagi seni kontemporer, khususnya gaya lukisan nihonga, yang mengikuti konvensi, teknik, alat, dan material artisik dari Jepang. Awalnya, kehadiran Narukawa Art Museum untuk membedakan lukisan bergaya Barat dengan yang asli Jepang, namun seiring berjalannya waktu, para seniman nihonga mulai memadukan teknik-teknik Barat, yang tentu saja membuat hasil lukisannya semakin unik. Di akhir kunjungan, duduk-duduklah di lounge untuk menikmati pemandangan Danau Ashi, Gunung Fuji, dan torii (pembatas antara kawasan tempat tinggal manusia dengan kawasan suci, yang kerap dianggap sebagai gerbang kuil) di perairan dekat Hakone Shrine.
POLA Group, perusahaan produk kulit dan kecantikan, mendirikan POLA Museum of Art pada 2002 untuk memamerkan koleksi seni pribadi milik sang pendiri, Suzuki Tsuneshi. Dikelilingi hutan yang ditumbuhi pohon beech berusia ratusan tahun, bangunan sengaja dirancang menggunakan beton dan kaca agar tidak menganggu lingkungan sekitar, sementara sebagian besar ruang pameran ditempatkan di bawah tanah.
Selain menampilkan lukisan modern dan kontemporer, pengunjung dapat melihat deretan koleksi patung, keramik dan barang pecah belah karya seniman Jepang dan Eropa. Pada beberapa kesempatan, museum ini memamerkan karya-karya Monet, Picasso, dan Renoir.