Tangga Tercantik di Dunia #2: Chand Baori
Selama berabad-abad, stepwell menjadi bagian vital kehidupan orang India, sebagai penyedia air untuk minum, mencuci, mandi, juga irigasi. Sering juga menjadi tempat berlindung, berziarah, bersosialisasi, dan saat ini menjadi atraksi wisata juga objek foto para pejalan berkat perpaduan arsitektur Hindu dan Islam.
Yang menjadikan sumur-sumur ini terlihat berbeda dari sumur lainnya yang ada di dunia karena usaha yang dibutuhkan untuk menjadikannya tak hanya fungsional sebagai pemasok air, tapi juga didirikan sebagai bangunan cantik berarsitektur memukau, dengan kisah-kisah menarik di balik pembangunannya.
Chand Baori adalah stepwell yang dibangun lebih dari 1.000 tahun lalu di Desa Abhaneri, Rajasthan dan merupakan salah satu stepwell terbesar di dunia, juga paling indah. Dibangun Raja Chanda dari Dinasti Nikumbh, Chand Baori memiliki 3.500 anak tangga sempit yang diatur secara simetris. Sebagai tempat menampung air di masa kering, Chand Baori dulunya dibangun di area gersang di Rajasthan, dengan kedalaman hingga 13 lantai. Tiga sisi tangganya mengelilingi paviliun tiga tingkat yang cantik dengan ukiran jharokhas (ukiran tradisional India), galeri yang menyokong pilar, dan dua balkoni dengan aneka patung.
Jajaran tangga masif yang dapat dicapai dari kota Jaipur ini, juga memiliki reputasi sebagai bangunan misterius. Konon, Chand Baori yang megah dibangun hanya dalam satu malam dan merupakan hasil karya jin. Ada juga yang mengungkapkan bahwa pengunjung tidak akan melalui tangga yang sama untuk naik dan turun, walau hal ini masih menjadi perdebatan di antara beberapa kalangan.
Stepwell, Riwayatmu Dulu
Stepwell di India pertama kali muncul pada abad ke-3, yang dibangun karena iklim saat itu tidak menentu, di mana banyak daerah kering sepanjang tahun, lalu di waktu tertentu hujan deras akan turun selama berminggu-minggu. Untuk itu dibangunlah sumur yang dapat menampung air hingga kedalaman sepuluh lantai di bawah tanah, yang akan menyimpan air selama hujan turun dan dapat digunakan semasa kekeringan berlangsung.
Sebagian sumur, terutama di Gujarat, biasanya terdiri bertingkat-tingkat dengan paviliun tertutup yang dapat diakses dari tepian. Stepwell dikategorikan berdasarkan skala, tata letak, bahan bangunan, dan bentuk. Sumur-sumur ini ada yang berbentuk persegi panjang, bundar, bahkan berbentuk L, yang dibangun menggunakan material batu, sisa-sisa reruntuhan, atau batu bata, juga memiliki empat pintu masuk yang terpisah. Tidak ada dua stepwell yang identik, karena tiap stepwell memiliki karakter dan desain yang unik.
Wanita sering diasosiasikan dengan keberadaan stepwell karena merekalah yang biasa bertugas mengambil air. Selain menjadikan sumur-sumur ini sebagai tempat berkumpul dengan sesama rekan wanita lainnya, di sini pun mereka akan berdoa dan memberi persembahan bagi dewi untuk memohon restu.
Pada abad 18, diperkirakan ada ribuan sumur yang dibangun, yang berevolusi dengan detail-detail arsitektur dan seni yang menambah nilai bangunan lebih dari tempat menyimpan air. Sumur-sumur ini kemudian berkembang menjadi kuil-kuil peribadatan, tempat beristirahat para pedagang, juga arena untuk bersosialisasi.
Seiring berjalannya waktu, stepwell yang ada di seantero India mulai ditinggalkan, saat modernisasi berkembang juga menurunnya stok air. Komunitas sekitar stepwell mulai mengabaikannya, tidak lagi memelihara bangunan, bahkan mengisinya dengan sampah. Saat kolonial Inggris menguasai India, lebih banyak lagi sumur yang dihancurkan karena dianggap tidak higienis dan diyakini sebagai sarang penyakit.