TOP

Destinasi Alternatif di Roma Selain Colosseum

Berkunjung ke Roma berarti mengunjungi Colosseum, Trevi Fountain, Roman Forum, Pantheon, hingga Vatikan. Namun jika memiliki ekstra satu atau dua hari lebih lama di ibu kota Italia, coba kunjungi beberapa destinasi sejarah yang mungkin kurang familiar, tapi sama menariknya.

  • Ostia Antica

Dapat diakses dengan naik kereta selama 30 menit dari Colosseum, tempat ini menawarkan suasana Romawi kuno mirip Pompeii. Situs arkeologi ini dulunya merupakan pelabuhan komersial yang sibuk, kemudian ditinggalkan seiring kejatuhan Kekisaran Roma. Beberapa patung yang masih terpelihara dengan baik, kini tersimpan di museum dan dari reruntuhannya, dapat dibayangkan suasana kota militer Romawi yang dikelilingi benteng. Fitur lain yang ikonis adalah Forum Baths yang merupakan bekas kompleks pemandian dan teater kuno yang masih digunakan untuk menggelar beragam konser.

  • Villa Torlonia

Didirikan pada abad 19 di Via Nomentana, bekas kediaman keluarga Torlonia ini sempat disewakan kepada Benito Mussolini, sebelum kemudian diubah fungsinya menjadi museum. Villa Torlonia memang bukanlah museum besar, tapi memiliki koleksi yang cukup menarik. Museum memajang patung koleksi keluarga Torlonia pedimen (elemen dekoratif berbentuk segitiga) yang diambil dari makam di Appian Way, serta beberapa perabotan yang sempat digunakan Mussolini ketika ia menetap di sana.

  • Baths of Caracalla

Reruntuhan bangunan berada di kaki bukit Aventine ini tadinya merupakan pemandian umum terbesar di Roma. Baths of Caracalla dirancang untuk dapat menampung hingga 1.600 bak mandi. Mandi tak sekadar untuk membersihkan diri karena juga merupakan ajang untuk bersosialisasi semasa Romawi kuno. Sempat beroperasi sekitar tiga abad, sebelum kemudian terbengkalai.

  • Archbasilica of St. John Lateran

Memiliki obelisk terbesar di dunia, tempat tinggal utama para paus selama 1.000 tahun ini dihiasi fresco karya Giotto yang menawan. Bangunan gereja dipugar pada 1700-an dan didekorasi dalam berbagai gaya. Pintu suci dibuka Paus setiap 25 tahun, sehingga pegunjung hanya dapat memasukinya melalui pintu perunggu. Gereja ini dapat diakses menggunakan Metro Line A ke San Giovanni.