TOP

Singapura Buka Travel Bubble dengan Hong Kong Mulai 26 Mei

Singapura akan membuka travel bubble atau gelembung perjalanan dengan Hong Kong mulai 26 Mei. Rencana pembukaan ini diikuti oleh pengenalan sejumlah aturan yang wajib dipatuhi.

 

Salah satunya adalah wisatawan harus tinggal di Singapura atau Hong Kong dalam 14 hari terakhir sebelum keberangkatan. Jumlah hari ini tidak termasuk waktu yang dilewatkan selama karantina ataupun Stay-Home Notice (SHN).

 

Hong Kong juga mewajibkan warganya untuk divaksin Covid-19 sebelum keberangkatan, dengan beberapa pengecualian dibuat untuk anak-anak maupun orang-orang yang tidak bisa menerima vaksin dengan alasan medis.

 

 

Sementara itu, wisatawan dari Singapura harus mengunduh dan menginstal aplikasi LeaveHomeSafe yang diluncurkan pemerintah Hong Kong sebelum keberangkatan.

 

Nantinya, bila rata-rata pergerakan tujuh hari dari kasus Covid-19 di komunitas yang tidak terkait meningkat menjadi di atas lima, travel bubble tersebut akan ditangguhkan, dan baru dilanjutkan kembali bila situasi sudah stabil.

 

“Situasi Covid-19 di Hong Kong telah membaik, dengan sangat sedikit kasus Covid-19 lokal yang tidak terkait selama beberapa minggu terakhir. Kasus komunitas di Singapura pun tetap sangat rendah sepanjang waktu,” kata Kementerian Transportasi Singapura (MOT).

 

 

Baik Singapura maupun Hong Kong akan terus memantau situasi Covid-19 dari sekarang hingga 26 Mei, dan akan membuka gelembung perjalanan sesuai rencana bila situasi terus stabil dan terkendali.

 

Saat gelembung perjalanan tersebut dibuka, hanya akan satu penerbangan sehari, baik dari Singapura ke Hong Kong, maupun sebaliknya. Masing-masing penerbangan mengangkut maksimal 200 penumpang, dan jumlah ini akan ditinjau lagi setelah dua minggu pertama dibukanya travel bubble.