Vaksin Covid-19 Apa yang Paling Diterima untuk Perjalanan Internasional?
Vaksin AstraZeneca saat ini merupakan jenis vaksin Covid-19 yang paling banyak digunakan dan diterima untuk perjalanan internasional, menurut riset dari The Economist. Total ada 119 negara yang mengakui vaksin tersebut.
Di urutan kedua ada Pfizer-BioNTech, kemudian diikuti Sputnik V. Sementara di posisi keempat dan kelima masing-masing ditempati oleh Sinopharm dan Moderna.
Tidak semua vaksin dipandang sama, karena distribusi dan akses vaksin tidak merata di seluruh dunia. Jenis vaksin yang diterima juga menentukan apakah seorang pelancong dapat masuk ke suatu negara atau tujuan.
Walau vaksin AstraZeneca paling banyak diterima oleh pemerintah di seluruh dunia, banyak negara Uni Eropa tidak menerima Covishield (vaksin AstraZeneca yang dibuat di Serum Institute of India). Mereka hanya menerima versi yang diproduksi di Eropa.
Belgia, misalnya, menerima Covishield untuk wisatawan yang masuk ke negaranya, namun tidak demikian dengan Prancis. Wisatawan yang ingin ke Prancis harus divaksinasi dengan salah satu vaksin yang disetujui oleh European Medicines Agency, yakni (Comirnaty), Moderna, AstraZeneca (Vaxzevria), dan Johnson & Johnson (Janssen).
Dengan perbedaan jenis vaksin yang diterima di masing-masing negara, hal ini akan membuat perjalanan semakin rumit dan menyulitkan wisatawan.
Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia (World Travel and Tourism Council) bahkan telah mengeluarkan peringatan kepada pemerintah bahwa pengakuan vaksin yang tidak konsisten dapat menunda dimulainya kembali perjalanan internasional.
Untuk saat ini, bila wisatawan ingin melakukan perjalanan ke luar negeri, mereka dapat membuka vaccine checker yang dirilis VisaGuide.World untuk membantu memverifikasi apakah vaksin yang mereka terima diakui oleh negara yang ingin mereka kunjungi.