TOP

Perjalanan Mewah di Asia Pasifik: Fokus pada Gastronomi dan Keberlanjutan

Laporan terbaru dari Luxury Group oleh Marriott International menunjukkan bahwa perjalanan mewah di Asia Pasifik mengalami perubahan signifikan. Dalam laporan tersebut, terungkap bahwa 68 persen pelancong kaya (High-Net-Worth Individual atau HNWI) di wilayah ini berencana meningkatkan pengeluaran perjalanan mereka dalam 12 bulan ke depan, dengan 89 persen di antaranya berasal dari India. Perjalanan dalam wilayah Asia Pasifik menjadi pilihan utama dengan 74 persen responden merencanakan liburan di wilayah ini.

 

Australia menjadi tujuan favorit bagi para pelancong mewah, dengan 46 persen responden berencana mengunjungi negara tersebut dalam 12 bulan ke depan. Jepang berada di posisi kedua dengan 42 persen responden memilihnya sebagai tujuan wisata. Para pelancong India memainkan peran penting dalam pertumbuhan perjalanan mewah, dengan hampir 90 persen dari mereka berencana menghabiskan lebih banyak untuk perjalanan.

 

Motivasi utama untuk perjalanan mewah di Asia Pasifik adalah pengalaman kuliner. Sebanyak 88 persen responden mengaku memilih destinasi liburan mereka berdasarkan penawaran gastronomi. Restoran berpenghargaan dan pilihan bersantap mewah menjadi daya tarik utama, dengan 83 persen responden memilih destinasi untuk mengunjungi restoran terkenal dan 81 persen memilih hotel berdasarkan opsi makanannya.

 

 

Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa satu dari empat perjalanan direncanakan untuk tujuan perayaan. Hubungan sosial menjadi faktor penting, dengan lebih dari 70 persen responden memilih bepergian dengan keluarga atau teman. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman bersama orang-orang terdekat menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan mewah.

 

Kesadaran akan keberlanjutan juga meningkat di kalangan pelancong mewah. Sebanyak 80 persen responden mempertimbangkan praktik keberlanjutan dan lingkungan hotel saat memutuskan tempat menginap. Ini mencerminkan tren global yang semakin peduli terhadap dampak lingkungan dari aktivitas perjalanan.

 

Laporan ini juga mengidentifikasi tiga jenis baru pelancong mewah di Asia Pasifik: ‘Venture Travelist’, ‘Experience Connoisseur’, dan ‘Timeless Adventurer’. Venture Travelist mencari peluang bisnis saat bepergian, Experience Connoisseur adalah milenial yang melihat perjalanan sebagai investasi pribadi, dan Timeless Adventurer adalah pelancong berusia di atas 65 tahun yang lebih suka menjelajahi destinasi secara mendalam.

 

 

Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa pelancong HNW di wilayah ini merencanakan rata-rata enam perjalanan liburan dalam 12 bulan ke depan, dengan masa tinggal bervariasi dari tiga malam untuk perjalanan singkat hingga dua setengah minggu untuk perjalanan panjang. Indonesia dan Jepang juga menjadi destinasi populer selain Australia dan Jepang, dengan pelancong dari kedua negara tersebut merencanakan liburan panjang yang lebih dari tiga minggu.

 

Marriott International terus beradaptasi dengan perubahan tren dan preferensi pelancong mewah ini. Oriol Montal, Managing Director, Luxury, Asia Pacific (tidak termasuk China) di Marriott International, mengatakan bahwa wawasan baru dari laporan ini membantu perusahaan memahami lebih baik kebutuhan dan motivasi pelancong mewah di Asia Pasifik. Hal ini memungkinkan Marriott untuk terus menyediakan layanan yang sesuai dengan harapan pelancong yang semakin cerdas dan menuntut.

 

Dengan semakin meningkatnya minat terhadap gastronomi dan keberlanjutan, perjalanan mewah di Asia Pasifik tampaknya akan terus berkembang. Marriott International berkomitmen untuk terus menyesuaikan diri dengan tren ini dan menyediakan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pelancong mewah di seluruh wilayah ini.