Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur tak henti-hentinya memamerkan ragam budayanya lewat Festival Kuwung pada 14 Desember 2013 yang digelar dalam rangka memperingati ulang tahun Banyuwangi yang ke-242 tahun. Diikuti sekitar 1.000 peserta, Kuwung yang dalam bahasa Indonesia berarti pelangi ini memang menampilkan warna-warni seni dan budaya yang dimiliki Banyuwangi.

Dimulai dengan penampilan Tari Seblang dari Desa Bakungan dan Desa Olihsari, Kecamatan Glagah yang dikenal sebagai kawasan cagar budaya Osing, suku asli Banyuwangi, tarian ini melambangkan kesakralan. Mengisahkan ritual pertemuan dua dunia sekaligus sebagai ungkapan syukur atas karunia Sang Pencipta, tarian ini biasanya dilakukan untuk menolak bala. Selain itu, ditampilkan pula fragmen sejarah yang mengambil judul Mendung Langit Kedawung yang menceritakan legenda Kerajaan Macan Putih dengan rajanya yang bernama Prabu Tawangalun.

Festival yang dirancang untuk meningkatkan pariwisata di Banyuwangi ini juga menampilkan berbagai kebudayaan dari Probolinggo, Pasuruan, Kediri, dan, Ponorogo, termasuk Alas Purwo yang merupakan kawasan taman nasional yang menjadi habitat asli merak, harimau Jawa dan banteng. Masyarakat Pantai Ngagelan menampilkan tarian tukik dengan kostum penyu yang atraktif dengan muatan pesan konservasi. Pantai Ngagelan dikenal sebagai pantai yang memiliki keindahan pasir putih yang menjadi tempat pendaratan dan penangkaran penyu.