Kolaborasi Seni Kontemporer dan Indera Manusia
Perhelatan seni kontemporer terbesar bertajuk Indonesia Contemporary Art & Design (ICAD) kembali digelar pada 24 September 2014 hingga 7 November 2014, di grandkemang Hotel, Jakarta. Acara ini merupakan hasil antara kolaborasi desain, seni, hiburan, teknologi dan industri perhotelan, dengan tetap menangkat kearifan lokal Indonesia.
Memasuki tahun kelimanya, ICAD 2014 akan mengambil tema “AYATANA” dari bahasa Sansekerta yang berarti indra manusia yang dipandang sebagai dasar dalam menjalani kehidupan. Melalui panca inderanya, ICAD 2014 mengajak penikmatnya untuk menggali dan menikmati desain dan seni. Mengekspresikan esensi dari sebuah cara pandang, rasa, bau, pendengaran, sentuhan, dan perasaan dari hati. Semuanya itu akan bisa dirasakan lewat karya 34 seniman, desainer, dan pembuat film, seperti Eko Nugroho, Angki Purbandono, dan Irwan Ahmett. “Ini sebuah usaha untuk melihat kembali posisi manusia di tengah perubahan yang sangat cepat,” ujar kurator pameran, Hafiz Rancajale.
Selama enam pekan, selain memamerkan karya-karya kreatif pada area publik di grandkemang Hotel, acara yang diprakarsai oleh Artura Insanindo dan Yayasan Design Art Indonesia ini juga akan berbagi inspirasi dan ide-ide kreatif dalam rangkaian konferensi inspiratif serta special movie screening film-film Eropa. “Ajang ICAD tahun ini akan menampilkan 34 insan kreatif lintas generasi dan dari latar belakang yang sangat beragam. Karya-karya yang ditampilkan juga akan semakin mendalam sesuai dengan karakteristik masing-masing partisipannya,” kata Ketua Panitia ICAD 2014, Diana Nazir.