Hutan Bersertifikat Jamin Masa Depan
Salah satu penyebab perubahan iklim adalah deforestasi dan degradasi hutan yang kian meningkat tiap tahunnya. Menyadari luasnya dampak ekonomi dan lingkungan dari perubahan iklim, Forest Stewardship Council (FSC) bekerja sama dengan WWF-Indonesia, mengajak dunia usaha untuk lebih banyak terlibat dalam upaya melawan perubahan iklim di Indonesia melalui penggunaan bahan baku dan material dari hutan yang dikelola secara bertanggungjawab. Ajakan tersebut dinyatakan pada 5 November 2014, saat acara Peluncuran Kertas Tissue Bersertifikat FSC di Jakarta, sebagai bagian dari kegiatan Forum Bisnis FSC.
“FSC adalah lembaga swadaya masyarakat, nirlaba dan independen, yang mendorong pengelolaan hutan yang bertanggung jawab di seluruh dunia. Melalui sistem sertifikasi yang ketat, FSC menyiapkan standar yang diakui secara internasional, jaminan trademark dan jasa akreditasi kepada perusahaan, organisasi dan komunitas yang tertarik di bidang pengelolaan hutan dan kehutanan yang bertanggung jawab. Melalui program sertifikasi hutan, diharapkan FSC memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik kehutanan yang lebih baik dan bertanggung jawab di Indonesia dan juga dunia,” ujar Hartono Prabowo, perwakilan FSC Indonesia.
Tessa sebagai salah satu brand tisu papan atas yang menggunakan bahan baku dari hutan bersertifikat FSC, menunjukkan kepedulian dunia usaha yang makin tinggi dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim akibat deforestasi dan degradasi hutan, melalui pengunaan bahan baku atau produk yang berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab yang dapat menjadi bagian dari branding perusahaan. “Kami telah berkomitmen terhadap penggunaan bahan baku dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab sejak tahun 2010 hingga mendapatkan sertifikat Chain of Custody (CoC) dari FSC tahun 2013. Skema FSC berlaku di dua perusahaan kami yaitu PT. Graha Cemerlang Paper Utama dan PT. Graha Kerindo Utama,” ujar Bong Edison, Direktur PT. Graha Kerindo Utama, produsen tisu Tessa.
Diperlukan upaya oleh semua pihak untuk mengurangi laju perubahan iklim, seperti langkah nyata dunia usaha dalam menggunakan produk-produk yang bahan bakunya berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab dan terlacak asal usulnya. Salah satu contohnya adalah penggunaan produk lestari bersertifikat FSC. Pelaku usaha adalah agen perubahan yang baik karena produk mereka adalah bagian dari kehidupan kita, sehingga konsumen pun dapat diajak terlibat dalam pilihan produk yang digunakan sehari-hari.
Di Indonesia, selain tisu Tessa, produk sehari-hari lainnya yang sudah menggunakan bahan baku dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab dalam skema FSC adalah kemasan susu Ultra Jaya, kemasan susu cair Frisian Flag, kemasan susu cair Milo, Teh Kotak, produk saniter (sanitary products) milik Kimberly Clark, serta alat pembersih badan dan sisir milik The Body Shop.