Salzburg, Ikon Film The Sound of Music
Doe, a deer, a female deer
Ray, a drop of golden sun
Me, a name I call myself
Far, a long, long way to run
Sew, a needle pulling thread
La, a note to follow Sew
Tea, a drink with jam and bread
That will bring us back to Do
Itulah penggalan lagu yang dinyanyikan Maria bersama anak-anak asuhnya. Lagu ringan yang mudah diingat untuk belajar musik. Lagu ini pula yang membawa saya ke Salzburg saat musim panas 2014, selain lagu Edelweiss dan song theme Sound of Music. Film ini di buat di Salzburg dan diproduksi tahun 1965 dengan latar era Nazi di eropa. Saya sangat antusias menyaksikan lokasi syutingnya, terbayang gunung-gunung masih tertutup salju dengan kastil-kastilnya.
Saya menghabiskan 2 malam 3 hari di kota ini, hanya untuk mengikuti tur Sound of Music. Kejadian tidak menyenangkan saat saya tidak dijemput oleh pihak operator Panorama, sehingga tur saya batal dan memesan ulang tur untuk esok harinya. Hari itu saya putuskan untuk menghabiskan waktu di Hallstatt, hanya 2 jam perjalanan dengan bus dan kereta. Ternyata ini semua berkah dari Tuhan, bila saya jadi dijemput, pasti daytrip ke Hallstatt dan Salzkammergut yang spektakuler, saya lewatkan begitu saja, meski saya harus membeli ulang tiket kereta menuju Munich.
Peserta tur dijemput dari masing-masing hotel dan dikumpulkan di sekitar Mirrabell Garden, kemudian dibagi menjadi 2 bus besar. Tur dimulai dari Leopoldskron Palace, tempat pengambilan film di halaman belakang dan danau didekat istana ini. sayangnya kita hanya bisa memandang dari seberang danau. Paling tidak, bentuk istana masih sama persis seperti di film. Kemudian bus membawa kami ke gazebo di Hellbrun Palace, tempat dimana lagu “16 going to 17” dinyanyikan. Bahkan gazebo ini dibangun kembali khusus untuk para fans film Sounds of Music. Nonnberg Abbey atau biara khusus wanita menjadi tujuan bus kami berikutnya, namun kita tidak diperbolehkan melakukan kunjungan, kecuali untuk berdoa. Ada yang unik, pemandu tur tidak henti-hentinya bercerita tentang behind the scene film ini dibuat, sampai informasi keberadaan keluarga Von Trapp saat ini setelah melarikan diri dari Austria. Bahkan di dalam bus diputarkan lagu-lagu yang menjadi soundtrack film, seru sekali, semuanya bernyanyi bersama, hafal diluar kepala. Kebetulan saya satu rombongan dengan pemusik dari Amerika yang mengisi acara summer music festival yang digelar tiap musim panas di Salzburg.
Perjalanan dilanjutkan ke luar kota, kawasan lake district, melewati danau Fuschl dan danau Wolfgang, sebuah panorama yang menjadi ikon film Sounds of music dan saat acara piknik keluarga Von Trapp difilmkan. Tampak dari kejauhan gunung-gunung yang menjadi latarbelakang saat Maria bernyanyi di bukit hijau, namun sayang karena musim panas, tidak tampak salju seperti di dalam film. Semua peserta tur turun berfoto dan menikmati pemandangan yang luar biasa ini. Destinasi terakhir adalah Mondsee, gereja tempat dimana Maria dan Kapten Von Trapp menikah. Bus menurunkan kami di Mirabell garden yang menjadi latar saat lagu Do-re-mi dinyanyikan, sebuah taman besar yang tertata cantik dan bersih.
Salburg menyimpan banyak tempat untuk dijelajahi, selain rumah kelahiran dan tempat dibesarkannya Mozart, hingga Kastil Salzburg, semuanya sangat berkesan.
Teks & foto: Nyoman Adi Suparta