Berwisata di Area Persawahan Terindah di Indonesia (Bagian 1)
Pantai, gunung, danau, semua lanskap alam ini sering menjadi pilihan destinasi yang dikunjungi wisatawan. Bagaimana dengan area persawahan? Tampak asri dengan hamparan padi berwarna hijau segar hingga yang sudah menguning, dengan latar gunung dan perbukitan, menjadikannya sempurna.
Wisata di sawah memberi nuansa baru yang menghadirkan unsur tradisional dan alam. Di Indonesia, terdapat beberapa area persawahan dengan kontur, rupa, dan pemandangan sekitar yang memukau. Inilah area persawahan terindah di Indonesia, yang ideal sebagai destinasi wisata dan fotografi.
- Jatiluwih
Baru dibuka kembali pada 20 Juli, setelah menutup operasional sementara waktu sejak Maret, daya tarik wisata (DTW) Jatiluwih ikonis dengan sawah terasering yang menyenangkan untuk disusuri. Selain disusuri dengan berjalan kaki, pejalan dapat menaiki sepeda atau menyewa Volkswagen untuk berkeliling area persawahan.
Destinasi alam yang pernah dikunjungi Barack Obama dan keluarganya ini sudah diakui UNESCO melalui sistem pengairan sawahnya, yang dikenal dengan sebutan subak. Sistem pengairan ini sudah dijalankan sejak abad ke-11, yang diajarkan dari generasi ke generasi. Subak diambil dari ajaran Tri Hita Karana, yang berarti adanya keterkaitan yang selaras antara manusia, alam, dan roh.
- Terasering Panyaweuyan Argapura
Terasering Panyaweuyan Argapura adalah lokasi wisata alam yang pamornya disejajarkan dengan Jatiluwih di Bali atau Banaue Rice Terraces di Filipina. Masuk dalam Kecamatan Argopura, kawasan sekitar terasering terdiri perbukitan terjal dengan tingkat kemiringan yang cukup curam, sehingga para petani membangun sawah dengan sistem berundak-undak.
Bagi pejalan yang ingin melihat langsung cantiknya hamparan sawah di Terasering Panyaweuyan Argapura, disarankan untuk datang sebelum matahari terbit. Lebih baik jika berangkat dari tengah malam agar tiba tepat waktu dan dapat memilih spot foto terbaik. Berada di Desa Tejamulya, terasering yang ditumbuhi padi, bawang merah, juga ubi jalar, area ini mudah diakses dengan berjalan kaki dari tempat parkir menuju puncak sekitar 10-15 menit. Pengunjung dapat pula menuju spot foto Lawang Saketeng yang berupa dek kayu dengan pemandangan hamparan perkebunan yang elok.
- Sawah Nanggulan
Viral foto area persawahan dengan jalan setapak yang diapitnya. Tampak beberapa pesepeda melintasi jalan setapak dengan hamparan sawah hijau dan perbukitan Menoreh sebagai latarnya. Area persawahan yang viral ini berada di Nanggulan, satu kecamatan di Kulon Progo yang juga dikenal dengan seni batik dan tari. Dari Yogyakarta, dibutuhkan sekitar satu jam perjalanan melalui Jalan Ringroad Barat/Jalan Wates/Jalan Yogyakarta-Wates untuk mencapai persawahan Nanggulan.
Sebelum berpose dengan latar persawahan dan perbukitan hijau, pejalan dapat menggenjot sepedanya di jalur setapak sepanjang satu kilometer yang terbuat dari beton. Jalan setapak ini menghubungkan beberapa kecamatan di Kabupaten Kulon Progo. Disarankan datang di pagi hari, sekitar pukul 06:00 hingga 07:00, saat suasana sepi dan pencahayaan masih bagus sebelum matahari terlalu tinggi.
- Bukit Pergasingan
Terletak di Desa Sembalun Lawang, Bukit Pergasingan memiliki pemandangan indah berupa sawah dan ladang, permukiman penduduk, serta Gunung Rinjani. Untuk menuju lokasi, pejalan dapat mengaksesnya dengan berkendara sekitar 2,5 jam dari pusat kota Mataram, kemudian dilanjutkan dengan mendaki sekitar 2-3jam melalui deretan anak tangga dan trek tanah berbatu yang cukup terjal, namun aman untuk dilalui.
Setibanya di puncak, pengunjung dapat melihat pemandangan Desa Sembalun beserta ladang milik warga yang terhampar di bawahnya tanpa terhalang apa pun. Ladang ini tersusun dalam bentuk kotak-kotak rapi yang beraneka warna. Warna cokelat dari ladang yang belum ditanami, warna hijau dari sawah dan tanaman lainnya, dan warna kuning dari tumbuhan yang sudah layu dan menguning, sementara warna-warna lainnya berasal dari terpal dan plastik yang dipakai untuk menutupi ladang.