TOP

Tangga Tercantik di Dunia #5: Bom Jesus do Monte

Diakui sebagai kota tertua di Portugal dan mungkin saja yang tertua di dunia, Braga menyimpan sejarah negerinya Vasco da Gama selama ribuan tahun dan jejak-jejaknya masih dapat disaksikan hingga sekarang. Sebut saja Manueline, katedral yang dibangun kembali pada abad 16, dengan memadukan desain Moor dan Gotik; Gereja Santa Cruz dari abad 17; dan perpustakaan dengan koleksi literatur dan manuskrip langka.

Namun ada satu bangunan yang begitu menakjubkan, yang terletak di atas bukit dan ramai dikunjungi peziarah pada hari Pentakosta. Bom Jesus do Monte yang ikonis dengan tangga bergaya Barok yang berliku-liku, yang mesti dilalui untuk mencapai gereja di puncak bukit.

Bom Jesus do Monte terletak di Tenões di luar Braga, merupakan gereja yang paling banyak dipotret di Portugal. Ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 7 Juli 2019, bangunan sakral ini mulai dibangun pada 1722 di bawah perlindungan Uskup Agung Braga, Rodrigo de Moura Telles. Di barisan tangga pertama, terdapat kapel yang didedikasikan untuk Via Crucis (jalan salib).

Level tangga berikutnya memiliki jalur berliku-liku yang didedikasikan untuk Five Senses (lima panca indera), lengkap dengan air mancur simbolis. Sepanjang menaiki tangga, pengunjung akan melihat gambaran Musa menerima 10 Perintah Tuhan dan delapan tokoh Alkitab yang berkontribusi saat penyaliban Yesus.

Pada 1781, Uskup Agung Gaspar de Braganca memutuskan untuk menyelesaikan level ketiga tangga dan membangun gereja baru. Di tingkat ketiga, tangga kembali dibuat berliku-liku dan didedikasikan untuk Three Theological Virtues (Tiga Kebajikan Teologis, yaitu Iman, Harapan, dan Kasih).

Beberapa peziarah yang ingin menunjukkan penghormatan, memilih untuk menaiki tangga dengan berlutut hingga puncak. Jika tidak sanggup mendaki, tersedia trem vertikal buatan abad 19. Merupakan jenis trem pertama yang dibuat di Portugal pada 1882, yang bergerak dengan sistem tenaga air. Trem ini dapat menaiki lereng setinggi 300 meter hanya dalam waktu tiga menit.

Dibangun Ulang Beberapa Kali

Sebelum seperti sekarang, dulunya di puncak bukit didirikan kapel yang diperkirakan berasal dari tahun 1373. Kemudian dibangun kembali pada 1629 sebagai gereja ziarah, yang didedikasikan untuk Bom Jesus (Yesus yang baik) dengan enam kapel yang menggambarkan Passion of Christ.

Gereja lama dihancurkan dan dibangun kembali oleh arsitek Carlos Amarante pada 1794, dengan mengusung gaya Neoklasik dan ditahbisan pada 1834. Di dalam gereja terdapat lukisan Pedro Alexandrino dari abad 18, sedangkan di sebelah bangunan gereja terdapat Museum Confraria yang menampilkan koleksi benda-benda religius dan perpustakaan yang sudah ada sejak 1918.