7 Tempat Tersembunyi di Lombok Timur
Banyak tempat yang tersembunyi di Lombok Timur. Aksesnya memang rata-rata sulit dan harus menyewa mobil dengan warga setempat yang dapat menunjukkan arah. Namun setibanya, Anda bakal dibuat terpukau dengan keindahannya – baik di darat maupun di bawah laut!
Tanjung Ringgit
Topografinya menyerupai kepala buaya dan menghadap Pulau Sumbawa, dari puncak bukitnya tersaji pemandangan sekitar yang terdiri perairan jernih bergradasi hijau-biru dan julangan puncak Gunung Rinjani di kejauhan. Di sini terdapat meriam peninggalan Jepang yang sangat kokoh dan menghadap laut sebagai peninggalan dari Perang Dunia II.
Pantai Tangsi
Pantai berpasir kemerahan akibat serpihan koral ini terletak di Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru. Tak seperti tipikal pantai di Lombok Timur yang berombak besar, perairan di sini justru tenang sehingga nyaman untuk berenang maupun snorkeling, dan bahkan mendayung kayak. Bila menginap di Jeeva Beloam, tersedia perjalanan gratis ke pantai ini, berhubung letaknya hanya 15 menit berkendara dengan mobil bak terbuka dari resor pantai bintang lima ini. Keindahan Pantai Tangsi semakin sempurna dengan dikelilingi bukit yang tertutup hutan dan karena tersembunyi, pantai ini tetap terjaga keindahannya.
Pantai Surga
Terletak di Desa Ekas, Kecamatan Jerowaru, hamparan pasir putihnya membuat siapa pun betah berlama-lama di sini. Diapit dua bukit berbentuk huruf U yang menjadikan tersembunyi dan sulit diakses, tidak ada warung atau fasilitas apa pun di sini, sehingga bila ingin berlama-lama disarankan membawa bekal sendiri. Jangan lupa juga untuk mengemas perlengkapan snorkeling karena tak tersedia jasa penyewaan. Alam bawah laut di sini akan sangat sayang untuk dilewatkan tanpa snorkeling. Ombak di sini pun terkenal di kalangan peselancar karena di saat-saat tertentu tingginya dapat mencapai 12 meter.
Gili Sunut
Landai dengan pasir putih bertekstur mirip bulir merica, perairan tenangnya disebabkan keberadaan gili (pulau kecil) di sekitarnya yang berfungsi sebagai penghalang ombak dari Samudra Hindia. Aman untuk berenang dan snorkeling untuk menikmati keindahan terumbu karang, tempat ini juga menyenangkan untuk sekadar berjemur. Gili Sunut dihuni oleh sekitar 109 keluarga yang semuanya bermata pencaharian sebagai nelayan. Di sini juga terdapat pusat budidaya mutiara sebagai salah satu produk andalan Lombok.
Gili Pitelu
Masih berada di daerah Jerowaru, nama Gili Pitelu mulai dikenal di kalangan pejalan karena tak jauh dari Pantai Tangsi. Kata “pitelu” berarti tiga dalam bahasa Sasak, berhubung di sini terdapat tiga gili dengan kondisi terumbu karang yang masih cukup bagus. Memiliki kontur berbukit-bukit, berenang di sini bagai berenang di kolam renang pribadi saking airnya yang jernih dan tenang. Masyarakat setempat percaya jika melihat seekor monyet di sini, maka tak lama lagi ia akan mendapatkan keberuntungan. Tidak diketahui asal monyet ini, namun biasanya monyet bertubuh cukup besar ini menampakkan diri di musim kemarau.
Pulau Pasir
Pulau kecil di tengah laut ini hanya muncul ketika air sedang surut. Apabila angin datang dari barat daya, maka pulau ini akan muncul di pagi hari, sedangkan pada musim angin selatan, pulau tak berpenghuni ini akan muncul di sore hari. Dengan pasir yang butirannya sebesar biji merica, tak jauh dari sini terdapat Fili Marengkeq yang dihuni suku Bajo yang bertahan hidup dengan menjadi nelayan dan menjual suvenir.
Pantai Semangkok
Tak jauh dari Pantai Tangsi dan Gili Pitelu, atau sekitar lima menit naik kapal, terdapat sebuah pantai perawan. Tak berpenghuni selain hanya terlihat beberapa kerbau, saking sepinya, masyarakat setempat menjulukinya Honeymoon Beach. Masyarakat setempat senang memancing di sini, berhubung di sekitar pantai terdapat lubang-lubang karang yang dipenuhi ikan.