TOP

Bangunan Sakral Terbaik di Asia Tenggara

Asia Tenggara menyimpan sejumlah situs religius bersejarah yang merupakan refleksi kultur masing-masing negara yang sudah berakar sedari awal. Jika berkesempatan mengitari kawasan eksotis di Asia ini, pastikan memasukkan bangunan-bangunan sakral ini dalam jadwal perjalanan Anda.

Wat Phra Kaew, Thailand

Saat memasuki Grand Palace di Bangkok, berjalanlah ke Wat Phra Kaew yang tampak magis karena memiliki patung Buddha emerald. Diketahui hanya Raja Thailand yang dapat menyentuh relik suci ini. Dari segi arsitektur, Wat Phra Kaew dibangun bergaya Rattanakosin (gaya klasik Bangkok). Di pintu masuk, kuil dijaga sepasang patung yakshis-tokoh raksasa setinggi lima meter.

Angkor Wat, Kamboja

Awalnya merupakan representasi pemujaan terhadap dewa ajaran Hindu, di mana menaranya yang disimbolkan sebagai Gunung Meru, gunung suci dalam ajaran Hindu. Angkor Wat kemudian ditransformasi menjadi kuil Buddha di akhir abad 12. Angkor Wat mencakup luas hingga 400 acre dan disebut-sebut sebagai salah satu monumen religius terbesar di dunia, yang ditetapkan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia sejak 1992.

Shwedagon Pagoda, Myanmar

Berlokasi di kota Yangon, bekas ibu kota Myanmar, Shwedagon Pagoda menarik perhatian dengan bangunan berwarna emas yang tampak mencolok dari kejauhan. Tak hanya dilapisi emas solid pada eksterior stupa setinggi 320 kaki, di bagian atasnya juga dihiasi 5.000 berlian dan 2.300 batu rubi, safir, dan topaz. Pagoda berusia lebih dari 2.500 tahun ini menyimpan delapan helai rambut Sidharta Gautama, yang menjadikan bangunan ini ramai dikunjungi peziarah dan umat yang ingin berdoa.

Sultan Mosque, Singapura

Distrik Kampong Glam menjadi kediaman Sultan Mosque yang menawan dengan kubah emas dan ruang salat yang besar. Dibangun pada 1824 untuk Sultan Hussein Shah, sultan pertama Singapura, di mana Sir Stamford Raffles memberi donasi 3.000 dolar Singapura untuk pembangunan masjid. Cerita menarik mengenai masjid ini adalah tiap kubah didekorasi dari botol-botol kaca sumbangan umat Muslim yang tidak dapat menyumbangkan uang dan materi besar saat pembangunan masjid saat itu.

Wat Xieng Thong, Laos

Disebut juga Kuil Kota Emas, Wat Xieng Thong dibangun Raja Settathirath pada 1559, yang berlokasi di pertemuan Sungai Mekong dan Sungai Nam Khan. Dulunya pintu masuk kuil yang berlokasi di Luang Prabang ini berada di seberang sungai karena Raja Settathirath biasa mengunjungi kuil menggunakan kapal dari Royal Palace. Kuil sakral yang menyimpan Tripitaka-kitab suci Buddha di masa lalu menjadi tempat menobatkan calon raja Laos.

Candi Borobudur, Indonesia

Keberadaan candi Buddha ini masih meninggalkan ketidakpastian karena tidak ada bukti konkret mengenai alasan utama candi ini berdiri. Candi Borobudur diperkirakan dibangun antara abad 8 hingga 9, pada masa pemerintahan Raja Samaratungga. Tak ada yang mengetahui candi yang terdiri dari dua juta balok batu vulkanik ini hingga Sir Thomas Stamford Raffles menemukannya pada 1814, yang ia tuliskan di buku The History of Java.