Busan, Kota Pesisir yang Menyenangkan
Kota kedua terbesar di Korea Selatan ini sering dijuluki Summer Capital of South Korea, tentu saja karena suasana dan dinamisnya Busan sebagai kota pesisir. Walau hanya segelintir penduduknya yang dapat berbahasa Inggris namun kehidupan di Busan jauh lebih menyenangkan dan santai dibandingkan ibu kota Seoul. Terlebih itu, Busan pun diakui memiliki kualitas udara yang baik berdasarkan AQICN yang mengukur indeks kualitas udara, hal ini dipengaruhi lingkungan Busan yang harmonis dengan pegunungan, sungai, dan laut.
Ada banyak cara untuk menikmati keindahan Busan, apa saja yang bisa dilakukan para pejalan di kota ini?
1. Musim Panas di Pantai Haeundae
Berada di antara bukit Dalmaji dan Pulau Dongbaekseom, Pantai Haeundae begitu populer sebagai destinasi terbaik saat musim panas. Kawasan pantai ini ikonik dengan pemandangan Jembatan Suspensi Gwangan, yang merupakan jembatan terbesar kedua di Korea Selatan. Jika ingin bertandang ke sini, datanglah sepagi mungkin untuk menemukan tempat kosong karena dalam waktu sekejab saja payung-payung pantai dengan kursi santai terisi wisatawan yang datang, baik lokal maupun mancanegara yang merindukan panasnya mentari di musim panas. Kehadiran payung-payung ini begitu ikonik, bahkan pada 2 Agustus 2008 pernah memecahkan rekor dunia dengan jumlah payung mencapai 7.397 payung yang beraneka warna. Juli dan Agustus merupakan waktu terbaik untuk mengunjungi Pantai Haeundae karena saat itu digelar festival-festival menarik, seperti Haeundae Sand Festival yang tahun ini digelar pada 19-22 Mei 2018. Festival ramah lingkungan yang menampilkan pembuatan patung dari pasir, seperti membuat patung pasir tokoh legendaris Laksamana Yi Sun-shin – tokoh militer yang ternama saat Dinasti Joseon juga patung pasir Alexander Agung.
2. Mengagumi Kuil Bersejarah di Tepi Bukit Batu
Busan tak hanya menarik dengan pesona pesisirnya yang selalu menjadi incaran pejalan untuk bersantai, tapi juga untuk mengagumi bangunan-bangunan berarsitektur menarik yang menjadi bukti sejarah. Kuil Haedong Yonggung dibangun pada abad 13 yang merupakan perwujudan dari harmonisasi laut, pegunungan, dengan pagoda bertingkat tiga. Walau sempat rusak parah saat Jepang menginvasi Korea (1592-1598), bangunan sakral ini dibangun kembali sekitar 1930-an dan berganti nama dari Kuil Bomun menjadi Kuil Haedong Yonggung. Kuil ini semakin marak dengan dekorasi lentera yang terbuat dari kertas saat perayaan ulang tahun Buddha berlangsung, biasanya sekitar April atau Mei.
3. Menikmati Busan dari Ketinggian
Salah satu atraksi terkini dari Busan adalah Busan Air Cruise, cable car yang memiliki waktu tempuh sekitar delapan menit dan 30 detik yang akan membawa pengunjung untuk menikmati pemandangan khas pesisir Busan, tepatnya dari Songnim Park (di sisi timur dari pantai) menuju Amnam Park (di sisi barat). Layanan Busan Air Cruise beroperasi dari Minggu hingga Kamis mulai pukul 09:00-22:00 (September-Juni) dan mulai pukul 09:00-23:00 (Juli-Agustus), di mana tersedia 39 cable car yang dapat menampung hingga delapan orang per cable car. Untuk dapat menikmati pengalaman menarik ini, pengunjung dapat membayar tiket sekali jalan sebesar 12.000 won atau 15.000 won untuk perjalanan pulang pergi (dewasa), sedangkan pengunjung anak dapat dikenai tarif 9.000 won untuk tiket sekali jalan dan 11.000 won untuk perjalanan pergi pulang.
4. Mengunjungi Komunitas Lokal
Walaupun termasuk kota besar namun wisatawan masih dapat menikmati suasana khas Korea yang sarat budaya lokal dengan mengunjungi Gamcheon Cultural Village yang dihiasi ratusan rumah-rumah kecil yang berwarna-warni. Perkampungan istimewa ini tak hanya menjadi tempat tinggal tapi juga menarik sebagai atraksi wisata karena rupanya yang artistik, juga terdapat toko-toko suvenir, dan pemandangan laut bebas, tak heran jika Gamcheon sering disebut Santorini of Korea. Pemandangan kampung budaya ini juga makin apik dengan kehadiran instalasi seni yang sengaja diciptakan untuk menarik perhatian, seperti patung anak laki-laki dan kelinci yang terlihat duduk di tepi bukit yang berlatarkan jajaran rumah-rumah mini penuh warna.
5. Berburu Makanan Laut
Diuntungkan dengan lokasinya yang dekat dengan perairan menjadikan Busan sebagai tempat terbaik untuk mencari makanan laut yang segar. Biasanya warga lokal dan wisatawan akan mengunjungi Jagalchi Market, yang kepopulerannya seperti Tsukiji Market di Tokyo, di mana para pengunjung dapat dengan mudah menemukan varian ikan segar yang bisa langsung disantap di sana.
Paket Welcome to Korea
Pengalaman menjelajah Busan akan semakin lengkap saat memilih menginap di Shilla Stay Haeundae, hotel bintang empat yang berada di lokasi strategis dekat dengan Busan Aquarium dan Pantai Haeundae yang tersohor. Rasakan dinamika kota yang menarik ini dengan paket Welcome to Korea yang ditawarkan Shilla Stay Haeundae, di mana paket sudah termasuk tiket Busan City Tour Bus (one-day pass), sarapan, dan hadiah Shilla Stay teddy bear. Penawaran dikenai tarif mulai darp 114.000 won++ per malam, kamar untuk dua orang.
Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut, dapat memantau situs resmi Shilla Stay Haendae.